Harus Memilih Kehilangan Momentum saat PPKM Level 3 di Akhir Tahun

Rabu, 24 November 2021 21:13 WIB

Pengunjung menikmati suasana alam pegunungan objek wisata Watu Rumpuk Desa Mendak, Dagangan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Ahad, 21 November 2021. Sejumlah pengunjung mulai mendatangi objek wisata yang berada di lereng Gunung Wilis tersebut, sejak dibuka kembali setelah sebelumnya ditutup karena masa pandemi. ANTARA/Siswowidodo

TEMPO.CO, Jakarta -Pelaku usaha di sektor industri retail dan pariwisata tak lagi bisa mengandalkan libur akhir tahun sebagai momentum pengerek pertumbuhan ekonomi akibat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM Level 3. Kebijakan menekan pergerakan yang disertai larangan mudik hingga pembatasan kapasitas kunjungan di pusat perbelanjaan diperkirakan menggerus pendapatan.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan dampak kerugian yang bakal dirasakan pelaku usaha lebih besar bila pemerintah tak membatasi pergerakan masyarakat. Ancaman munculnya gelombang ketiga Covid-19 memberikan risiko efek berganda terhadap penutupan kegiatan usaha dengan jangka waktu yang lebih panjang.

“Jangan hanya karena Natal dan tahun baru harus membayarnya dengan dampak ekonomi yang sangat besar. Kalau setelah Natal dan tahun baru terjadi gelombang Covid-19, (sektor usaha) harus tutup empat minggu lagi, kan repot semua,” ujar Oke kepada Tempo, Rabu, 24 November 2021.

Pemerintah, kata Oke, mencari keseimbangan baru antara penanganan Covid-19 dan perekonomian. Pengetatan aktivitas masyarakat akan dilakukan bila berbagai indikator menunjukkan adanya tren atau potensi kenaikan kasus Covid-19.

Pemerintah juga mempertimbangkan turunnya kedisiplinan pelaksanaan protokol kesehatan di tempat-tempat umum setelah seluruh kegiatan usaha dibuka. Di berbagai pusat belanja, kata Oke, penerapan penggunaan PeduliLindungi menyusut.

Advertising
Advertising

“Kadang-kadang pengunjung datang rombongan, tetapi yang mengisi PeduliLindungi hanya satu orang,” tutur dia.

Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengatakan pemerintah perlu mewaspadai adanya ancaman gelombang ketiga pandemi Covid-19 setelah munculnya tren kenaikan kasus virus corona di pelbagai negara.

“Hati-hati. Saya ingin ingatkan kembali di Eropa, Amerika, (Covid-19) sedang tinggi-tingginya. Muncul gelombang satu, dua, tiga, dan empat,” ujar Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menuturkan, pemerintah ingin memastikan penyebaran virus corona di Indonesia yang telah terkendali dapat terjaga. Itulah sebabnya, kata dia, pemerintah membatasi mobilisasi masyarakat selama libur akhir tahun agar pemulihan dari sisi kesehatan dan ekonomi cepat tercapai.

Berita terkait

Banyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi

1 jam lalu

Banyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi

Atas pencapaian hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD) 2022, dan mendapatkan nilai terbaik nasional dengan status kinerja tertinggi.

Baca Selengkapnya

Momen Prabowo Diajak Foto bersama Lawrence Wong, PM Singapura Selanjutnya

1 jam lalu

Momen Prabowo Diajak Foto bersama Lawrence Wong, PM Singapura Selanjutnya

Peristiwa foto bersama Prabowo dan Lawrence itu terjadi di sela pertemuan tingkat tinggi PM Singapura Lee Hsien Long dan Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi, Prabowo, Lee Hsien Long dan Pengganti PM Singapura Duduk Bersama

2 jam lalu

Kala Jokowi, Prabowo, Lee Hsien Long dan Pengganti PM Singapura Duduk Bersama

Kebersamaan Jokowi, Lee Hsien Long, Prabowo, dan Lawrance dalam satu meja menjadi sinyal keberlanjutan kemitraan dengan Singapura.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken Pengesahan UU DKJ

2 jam lalu

Jokowi Teken Pengesahan UU DKJ

Presiden Jokowi menandatangani pengesahan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta atau UU DKJ

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

2 jam lalu

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

Ini alasan Partai Golkar dan PAN menyebut Jokowi dan Gibran sebagai bagian dari keluarga besar partainya.

Baca Selengkapnya

Didampingi Prabowo, Jokowi Terima Kunjungan PM Singapura di Istana Bogor

2 jam lalu

Didampingi Prabowo, Jokowi Terima Kunjungan PM Singapura di Istana Bogor

Pertemuan Jokowi dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Long merupakan yang terakhir sebelum keduanya memasuki masa purna tugas.

Baca Selengkapnya

PAN Mau Terima Jokowi dan Gibran Setelah Dipecat PDIP

4 jam lalu

PAN Mau Terima Jokowi dan Gibran Setelah Dipecat PDIP

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sebelumnya mengaku dirinya sudah berulang kali menyampaikan bahwa PAN membuka pintu untuk Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Jokowi Percaya Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol, Ini 7 Tugas Pokoknya

6 jam lalu

Jokowi Percaya Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol, Ini 7 Tugas Pokoknya

Presiden Jokowi tunjuk Menteri Investasi Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Satgas Gula dan bioetanol. Apa saja tugas-tugasnya?

Baca Selengkapnya

PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

16 jam lalu

PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambut baik partai-partai non-Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang ingin bergabung pasca penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Menurut Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, sikap tersebut mencontoh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

18 jam lalu

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

Prabowo menjelaskan alasan mengapa dia maju dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya