TEMPO.CO, Jakarta - Pembangunan infrastruktur transportasi di Pemerintahan Presiden Joko Widodo alias Jokowi masih menyisakan sejumlah pekerjaan rumah. Pemerataan infrastruktur di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar), peningkatan transportasi angkutan umum, transportasi laut, serta peningkatan keselamatan transportasi jalan, perlu menjadi fokus pemerintahan selanjutnya.
Saat ini ada tiga pasangan calon presiden-wakil presiden yang bakal maju dalam pemilihan presiden 2024 nanti. Pasangan nomor urut 1 adalah Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
Komisi Pemilihan Umum telah menggelar debat perdana calon presiden. Berikutnya, KPU akan menggelar debat calon wakil presiden. Infrastruktur transportasi menjadi salah satu isu yang akan dibahas dalam debat calon wakil presiden atau Cawapres yang akan diselenggarakan pada Jumat, 22 Desember 2023. Lantas, bagaimana visi-misi Capres dan Cawapres di sektor infrastruktur transportasi?
Visi Misi di Sektor Transportasi
Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar memaparkan visi-misi bertajuk ‘Indonesia Adil Makmur untuk Semua’. Pasangan nomor urut 1 dalam kontestasi Pilpres 2024 ini, menawarkan beberapa program untuk meningkatkan sektor transportasi di Indonesia.
Program tersebut antara lain memastikan akses dan keterjangkauan biaya pelayanan publik termasuk transportasi, menyediakan 2 juta hunian terjangkau di pusat kota yang terintegrasi dengan transportasi publik, membangun kereta yang mengalungi Kalimantan, memastikan transportasi udara, darat, dan air yang terjangkau dan saling terhubung, serta dukungan subsidi ongkos transportasi air di Bali-Nusa Tenggara dan Maluku agar lebih terjangkau.
Anies-Muhaimin juga berjanji melakukan revitalisasi sejumlah pelabuhan seperti Pelabuhan Benoa, Kupang, Yos Sudarso, Amahai, Tual dan Saumlaki, melanjutkan pembangunan KA Trans Sulawesi jalur Makassar-Pare Pare sampai Palu hingga 2029, integrasi sektor transportasi publik di Sulawesi (integrasi Pete-Pete, pengembangan bus dalam kota) dan membuat seluruh transportasi umum ramah disabilitas.
Sedangkan pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memaparkan visi-misi bertajuk ‘Bersama Indonesia Maju’. Prabowo-Gibran menawarkan beberapa program diantaranya membangun armada transportasi laut rakyat untuk melayani pulau-pulau terpencil dan terluar dengan harga terjangkau, meningkatkan dan memperluas akses transportasi bagi penyandang disabilitas, serta menyediakan transportasi publik murah bagi pekerja dan rakyat tidak mampu.
Selain itu, Prabowo-Gibran juga berjanji memberikan kepastian hukum untuk kendaraan roda dua sebagai transportasi umum, termasuk hak berserikat bagi ojol dan taksi online yang bermitra dengan perusahaan aplikasi.
Adapun pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md, menjelaskan programnya dalam dokumen visi-misi bertajuk ‘Menuju Indonesia Unggul’. Terdapat beberapa program yang dijanjikan pasangan nomor urut 3 ini, diantaranya menghubungkan tempat tinggal dan tempat kerja dengan sarana transportasi yang masif, nyaman, dan murah, disertai penyediaan trotoar yang ramah pejalan kaki.
Ganjar-Mahfud juga berjanji membangun hunian baru atau renovasi disertai ketersediaan transportasi umum terutama untuk warga berpenghasilan rendah, buruh, dan anak muda dengan pembiayaan yang mudah dan murah.
Selanjutnya: Kritik Pengamat terhadap Visi-Misi Anies, Prabowo, dan Ganjar...