Siasat Penangkal Jeratan Pinjaman Online Ilegal

Kamis, 7 Oktober 2021 19:43 WIB

Ilustrasi pinjaman online. Freepik

TEMPO.CO, Jakarta - "Sekali lagi aku minta maaf, aku sudah tidak kuat, ini sudah jalanku," penggalan isi surat wasiat yang ditulis oleh WPS, 38 tahun, sebelum menemui ajalnya. Ibu rumah tangga di Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, ini mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri.

Ia diduga tidak kuat menerima teror debt collector dari 23 pinjaman online atau pinjol yang menagih utang. Adapun nilai rata-rata utangnya ke tiap pinjol tersebut berkisar Rp 1,6 juta hingga Rp 3 juta.

WPS pun akhirnya memutuskan untuk gantung diri di depan teras rumahnya pada Sabtu, 2 Oktober 2021. Jasad korban pun ditemukan pertama kali oleh mertuanya pada pukul 4 pagi. Belakangan, diketahui pula 23 pinjol tersebut ternyata ilegal.

Setelah kejadian naas tersebut, debt collector dikabarkan tidak lagi mendatangi rumah korban atau melakukan teror untuk menagih utang ini. "Mungkin sudah mengetahui nasabahnya meninggal dunia," kata Kapolsek Giriwoyo Inspektur Polisi Satu Sumawan saat dihubungi pada Kamis, 7 Oktober 2021.

Untuk sementara, Sumarwan menyebut polisi belum melakukan penindakan terhadap debt collector dari pinjol ini. Selain itu, ia juga belum menerima laporan dari masyarakat setempat yang sekarang juga diteror akibat utang pinjol.

Advertising
Advertising

Meski demikian, Sumarwan mengimbau agar masyarakat hati-hati terhadap pinjol yang kerap menawarkan bunga tinggi ini. Lalu, melakukan intimidasi saat penagihan.

Seharusnya, kata dia, proses utang dilakukan di kantor yang jelas, ada petugas, dan bunga administrasi yang ringan. "Lebih baik nabung daripada utang, agar bisa mengelola ekonomi yang baik supaya hidup tenang," kata dia.

Meski demikian, WPS bukanlah orang pertama yang akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hidupnya karena jerat pinjol. Sebelumnya beberapa kasus serupa sudah terjadi di beberapa tempat.

Pada Maret 2020, seorang pria bunuh diri di dalam rumah kontrakannya di Kelurahan Gandul, Cinere, Kota Depok, Jawa Barat. Pria ini diduga putus asa dengan jeratan utang dari pinjaman online.

Kepala Polsek Limo, Komisaris Bintang Silaen mengatakan, aksi bunuh diri dengan cara gantung diri menggunakan tali tambang plastik tersebut diketahui pertama kali oleh istri korban. “Sang istri menemukan korban sudah menggantung di plafon dapur rumah,” kata Bintang.

Bintang mengatakan, berdasar keterangan sang istri, korban diduga putus asa karena sedang memiliki masalah utang melalui pinjaman online yang sudah jatuh tempo.

Berita terkait

Polisi Simpulkan Brigadir RA Tewas Karena Bunuh Diri, Kasus Dianggap Selesai dan Ditutup

52 menit lalu

Polisi Simpulkan Brigadir RA Tewas Karena Bunuh Diri, Kasus Dianggap Selesai dan Ditutup

Polres Metro Jakarta Selatan menyimpulkan Brigadir RA tewas bunuh diri di dalam mobil Alphard. Kasus dianggap selesai dan ditutup.

Baca Selengkapnya

Top Metro : Pengadilan Bebaskan Rocky Gerung Berbicara di Forum Apa pun, Kejanggalan Kematian Brigadir RA

10 jam lalu

Top Metro : Pengadilan Bebaskan Rocky Gerung Berbicara di Forum Apa pun, Kejanggalan Kematian Brigadir RA

PN Jaksel menolak gugatan perdata terhadap Rocky Gerung yang dituduh menghina Presiden Jokowi

Baca Selengkapnya

Sosok Brigadir RA di Mata Teman Sekolah, Terbuka dan Humoris

21 jam lalu

Sosok Brigadir RA di Mata Teman Sekolah, Terbuka dan Humoris

Kepastian tentang kematian Brigadir RA terungkap setelah keluarganya mendapatkan kiriman foto jasad polisi itu di dalam mobil Toyota Aphard.

Baca Selengkapnya

Kejanggalan di Balik Kematian Brigadir RA, Keluarga: Dia Punya Anak Tiga Tidak Mungkin Bunuh Diri

1 hari lalu

Kejanggalan di Balik Kematian Brigadir RA, Keluarga: Dia Punya Anak Tiga Tidak Mungkin Bunuh Diri

Sepupu Brigadir RA meragukan kesimpulan polisi bahwa kerabatnya itu bunuh diri karena Ridhal dikenal sebagai orang yang periang.

Baca Selengkapnya

Tanpa Diautopsi, Jenazah Polisi yang Diduga Bunuh Diri dalam Alphard Dimakamkan di Manado Hari Ini

1 hari lalu

Tanpa Diautopsi, Jenazah Polisi yang Diduga Bunuh Diri dalam Alphard Dimakamkan di Manado Hari Ini

Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi, polisi yang diduga bunuh diri di dalam mobil Alphard di Mampang dimakamkan di Manado. Tidak diautopsi.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

1 hari lalu

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di pelipis kanan dan tembus ke kiri akibat tembakan senjata api. Diduga bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Diduga Tewas Bunuh Diri dalam Alphard, Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi Telah Diterbangkan ke Manado

1 hari lalu

Diduga Tewas Bunuh Diri dalam Alphard, Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi Telah Diterbangkan ke Manado

Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi telah diterbangkan ke Manado pada Ahad dini hari. Polisi menyebut keluarga tidak minta jenazah diautosi.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: YLKI Minta Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

1 hari lalu

Terpopuler: YLKI Minta Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

Berita terpopuler Tempo: YLKI menuntut pemberantasan Pinjol ilegal, Menkominfo Budi Arie sebut judi online seperti hantu.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: YLKI Minta Akar Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

1 hari lalu

Terpopuler: YLKI Minta Akar Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

Berita terpopuler Tempo: YLKI menuntut pemberantasan Pinjol ilegal, Menkominfo Budi Arie sebut judi online seperti hantu.

Baca Selengkapnya

Brigadir RA Tewas dalam Alphard di Mampang, Kapolresta Manado: Keluarga Terima sebagai Kasus Bunuh Diri

1 hari lalu

Brigadir RA Tewas dalam Alphard di Mampang, Kapolresta Manado: Keluarga Terima sebagai Kasus Bunuh Diri

Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala dalam Mobil Alphard di sebuah rumah Mampang. Polisi sebut sebagai bunuh diri.

Baca Selengkapnya