Setahun Perang Ukraina, Pengucilan dan Sanksi-sanksi Belum Goyahkan Rusia

Reporter

Tempo.co

Editor

Ida Rosdalina

Selasa, 28 Februari 2023 10:12 WIB

Orang-orang berjalan melintasi Lapangan Merah dekat Katedral St. Basil dan Menara Spasskaya Kremlin di Moskow tengah, Rusia. REUTERS/Evgenia Novozhenina

TEMPO.CO, Jakarta - Setahun perang Ukraina, belum ada tanda-tanda akhir pertempuran. Ukraina yang kini dilihat Rusia tidak sama dengan Ukraina di hari pertama mereka menginvasi, 24 Februari 2022. Saat ini, Ukraina ditemani dan didukung penuh oleh kekuatan-kekuatan Barat dan sekutunya. Berbagai bantuan datang untuk mencoba menegakkan kembali Ukraina yang compang-camping digempur Rusia, mulai dari sanksi-sanksi ekonomi dan pengucilan politik untuk menekan lawan hingga janji-janji persenjataan, seperti tank-tank tempur canggih.

Sebaliknya, Rusia kini babak belur dihujani sanksi-sanksi dan pengucilan-pengucilan dari Barat dan sisa dunia. Meski pasukannya sudah tidak segagah di awal invasi, Presiden Rusia Vladimir Putin masih gigih membela perangnya di Ukraina sebagai pertempuran eksistensial untuk kelangsungan hidup Rusia. Putin semakin menampilkan perang sebagai momen penentu dalam sejarah Rusia, dan mengatakan bahwa dia yakin masa depan Rusia dan rakyatnya berada dalam bahaya.

Putin masih bisa berdiri tegar karena ternyata sanksi-sanksi Barat sejak awal invasi hingga kini belum membuatnya goyah. Beberapa pekan sebelum Rusia menginvasi Ukraina setahun lalu, Presiden Joe Biden berusaha mencegahnya dengan memperingatkan Presiden Rusia Vladimir Putin tentang "konsekuensi ekonomi yang belum pernah dilihatnya".

Namun, sejauh apa pengucilan dan sanksi-sanksi ekonomi ke Rusia berdampak pada masa depan perang Ukraina?

Sejarah Buruk Sanksi

Advertising
Advertising

Ketika Kremlin memulai serangannya, Amerika Serikat dan lusinan sekutunya telah siap melepaskan serangkaian sanksi dan pembatasan perdagangan yang ditujukan untuk melumpuhkan keuangan Rusia, mengisolasi ekonominya, dan membuat para elite yang berpihak pada Putin menjadi paria.

Dampak awal dari sanksi tampak mematikan, menyebabkan rubel ambruk, sistem perbankan bergetar dan perusahaan di seluruh dunia berhenti mengekspor barang-barang penting ke Rusia.

Setahun kemudian, Time menulis Rusia mungkin menjadi negara yang menerima sanksi ekonomi terbanyak di dunia, selain Iran. Lebih dari 11.000 pembatasan baru telah diterapkan pada individu, perusahaan, produk, dan teknologi Rusia. Meskipun banyak pembatasan semacam itu sangat mengesankan, "sanksi dari neraka" sejauh ini belum memberikan sebanyak yang diharapkan. Sepanjang 2022, ekonomi Rusia secara umum menentang ramalan kiamat.

Rusia tetap lebih tangguh dari yang diperkirakan banyak orang, berkat ekspor minyak dan gasnya, manuver cekatan oleh bank sentralnya dan rebound baru-baru ini dalam perdagangan dengan China, India dan lainnya yang memungkinkan beberapa teknologi terlarang menyelinap masuk. Sanksi Barat memang sangat melukai ekonomi dan militer Rusia dan menyebabkan gesekan di antara para elite—tetapi tidak cukup untuk mengubah perilaku Putin dan mengakhiri perang.

Berita terkait

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

1 hari lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

8 hari lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

12 hari lalu

Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

Wartawan Semyon Yeryomin gugur akibat serangan drone Ukraina pada akhir pekan lalu. Dia mendapat penghargaan dari Moskow

Baca Selengkapnya

Murid SMA dan SMK di Ukraina Diminta Ikut Latihan Dasar Wajib Militer

14 hari lalu

Murid SMA dan SMK di Ukraina Diminta Ikut Latihan Dasar Wajib Militer

Komite pemuda dan olahraga Ukraina menerbitkan sebuah RUU yang meminta murid SMA dan SMK di penjuru Ukraina mengikuti pelatihan dasar wajib militer.

Baca Selengkapnya

Rusia Prihatin DPR Amerika Serikat Sahkan Bantuan Keamanan untuk Ukraina

15 hari lalu

Rusia Prihatin DPR Amerika Serikat Sahkan Bantuan Keamanan untuk Ukraina

Rusia menilai bantuan keamanan untuk Ukraina hanya akan memperburuk konflik dan korban jiwa warga Ukraina

Baca Selengkapnya

Pengadilan Rusia Tolak Banding Google Atas Denda US$50 Juta Soal Konten Ukraina

26 hari lalu

Pengadilan Rusia Tolak Banding Google Atas Denda US$50 Juta Soal Konten Ukraina

Pengadilan Rusia menolak banding Google Alphabet terhadap denda 4,6 miliar rubel atau sekitar US$49,4 juta terkait konten perang di Ukraina

Baca Selengkapnya

JPMorgan Ingatkan Amerika Serikat Hadapi Risiko Geopolitik dan Dalam Negeri

27 hari lalu

JPMorgan Ingatkan Amerika Serikat Hadapi Risiko Geopolitik dan Dalam Negeri

JPMorgan ingatkan Amerika Serikat sedang menghadapi kuburan risiko buntut dari ketegangan geopolitik dunia dan polarisasi politik dalam negeri

Baca Selengkapnya

Senat Amerika Serikat Minta Uang Bantuan Rp969 Triliun untuk Ukraina Dikucurkan

27 hari lalu

Senat Amerika Serikat Minta Uang Bantuan Rp969 Triliun untuk Ukraina Dikucurkan

Senat dari Partai Demokrat telah meloloskan proposal pendanaan untuk Ukraina, namun politikus Partai Republik yang belum mau meloloskan.

Baca Selengkapnya

Dewan Keamanan PBB akan Bahas Permintaan Palestina Menjadi Anggota PBB

28 hari lalu

Dewan Keamanan PBB akan Bahas Permintaan Palestina Menjadi Anggota PBB

Dewan Keamanan PBB akan bertemu untuk mempertimbangkan permintaan Palestina menjadi negara anggota PBB pada Senin 8 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Intelijen Militer Rusia Disebut Terkait 'Sindrom Havana', Penyakit Apakah itu?

35 hari lalu

Intelijen Militer Rusia Disebut Terkait 'Sindrom Havana', Penyakit Apakah itu?

Laporan Insider menyebutkan anggota unit intelijen militer Rusia (GRU) kemungkinan terlibat dalam penyebaran Sindrom Havana.

Baca Selengkapnya