Setahun Perang Ukraina, Pengucilan dan Sanksi-sanksi Belum Goyahkan Rusia

Reporter

Tempo.co

Editor

Ida Rosdalina

Selasa, 28 Februari 2023 10:12 WIB

Orang-orang berjalan melintasi Lapangan Merah dekat Katedral St. Basil dan Menara Spasskaya Kremlin di Moskow tengah, Rusia. REUTERS/Evgenia Novozhenina

Tidak Mengubah Perilaku

AS dan negara-negara sekutunya juga menargetkan perusahaan-perusahaan dan individu-individu Rusia dalam daftar sanksi. Tindakan ini ditujukan untuk menyakiti orang kaya dan berkuasa di lingkaran dalam Presiden Rusia Vladimir Putin. Sanksi-sanksi ini pun belum memperlihatkan hasil signifikan. Beberapa pakar skeptis akan keberhasilan metode sanksi ini.

“Sejauh ini, kami telah melihat sanksi yang malu-malu,” kata Peter Tchir, kepala strategi makro global di perusahaan keuangan Academy Securities yang berbasis di New York. “Sanksi hanya bekerja ketika mereka memaksa perubahan perilaku, tetapi dalam kasus Putin mereka tidak berhasil.”

Pakar lain melihat kelemahan yang lebih signifikan dalam menjatuhkan sanksi. “Catatan tindakan tersebut adalah kegagalan,” kata Steve Hanke, profesor ekonomi terapan di Universitas Johns Hopkins. “Selalu ada solusi,” katanya, yang berarti sanksi tidak akan menghentikan orang kaya mendapatkan uang masuk atau keluar negeri.

Negara-negara lain juga telah melewati sanksi berat tanpa memperbaiki perilaku mereka. Hanke mencatat bahwa sanksi AS terhadap Venezuela belum melengserkan presiden otoriter negara itu Nicolas Maduro. Tindakan serupa terhadap Kuba tidak menyingkirkan diktator Fidel Castro pada masanya. Demikian pula, mullah teokratis Iran tetap memegang kendali padahal sudah lebih dari empat AS bertindak keras terhadap rezim tersebut. Masalahnya, sanksi kerap membangkitkan jiwa nasionalis penduduk suatu negara. “Siapa pun yang menjatuhkan sanksi dipandang sebagai musuh,” kata Hanke. Dengan kata lain, mentalitas pengepungan justru menyatukan orang-orang untuk mengatasi badai ekonomi.

Sementara itu, James O'Brien, kepala Kantor Koordinasi Sanksi di Departemen Luar Negeri, mengatakan sanksi memenuhi tujuan mereka untuk menguras keuangan dan teknologi Rusia yang dibutuhkan untuk mendukung militernya. Tetapi langkah-langkah itu, tambahnya, hanyalah “salah satu alat untuk menghentikan perang.”

Berita terkait

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

7 jam lalu

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

Seorang ajudan dari Pemerintah Rusia mengklaim Vladimir Putin dan Xi Jinping bertemu dalam "suasana hati yang sedang baik" di Beijing.

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Pastikan Tak ada Transfer Senjata dengan Rusia

1 hari lalu

Adik Kim Jong Un Pastikan Tak ada Transfer Senjata dengan Rusia

Kim Yo Jong adik Kim Jong Un menyangkal tuduhan Amerika Serikat dan Korea Selatan kalau senjata Korea Utara digunakan dalam perang Ukraina

Baca Selengkapnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

1 hari lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

3 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Relawan Solmet Dorong Jokowi Jadi Sekjen PBB, Apa Syarat dan Prosedur Jabat Sekretaris Jenderal PBB?

4 hari lalu

Relawan Solmet Dorong Jokowi Jadi Sekjen PBB, Apa Syarat dan Prosedur Jabat Sekretaris Jenderal PBB?

Relawan Solmet mendorong Jokowi menjadi Sekjen PBB usai masa jabatannya. Bagaimana syarat dan prosedur menjabat Sekretaris Jenderal PBB?

Baca Selengkapnya

Gilad Erdan Dubes Israel Sobek Salinan Piagam PBB Usai Voting Status Palestina, Ini Profilnya

5 hari lalu

Gilad Erdan Dubes Israel Sobek Salinan Piagam PBB Usai Voting Status Palestina, Ini Profilnya

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan merobek salinan Piagam PBB, memprotes pemungutan suara resolusi yang mendukung keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

5 hari lalu

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

Sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, 9 negara menolak dan 25 negara lain abstain. Apa alasan mereka menolak?

Baca Selengkapnya

Korea Utara Dukung Resolusi PBB untuk Keanggotaan Palestina

5 hari lalu

Korea Utara Dukung Resolusi PBB untuk Keanggotaan Palestina

Korea Utara pada Ahad mendukung resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa yang memberikan "hak dan keistimewaan" kepada Palestina

Baca Selengkapnya

7 Momen Langka Sidang Majelis Umum PBB Sepanjang Masa: Terbaru Dubes Israel Hancurkan Piagam PBB

5 hari lalu

7 Momen Langka Sidang Majelis Umum PBB Sepanjang Masa: Terbaru Dubes Israel Hancurkan Piagam PBB

Dubes Israel untuk PBB Gilad Erdan mengeluarkan mesin penghancur kertas di podium Sidang Majelis Umum PBB pada Jumat, 10 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Hak Veto, Dimiliki Anggota Tetap DK PBB, Bisa Gagalkan Keanggotaan Negara Palestina dari Majelis Umum PBB

6 hari lalu

Hak Veto, Dimiliki Anggota Tetap DK PBB, Bisa Gagalkan Keanggotaan Negara Palestina dari Majelis Umum PBB

Hak veto diberikan sebagai apresiasi terhadap jasa dari 5 negara dalam memprakarsai berdirinya PBB. Apakah bisa gagalkan resolusi Majelis Umum PBB.

Baca Selengkapnya