Berharap Hujan Insentif di Tengah Ancaman Resesi, Mengubah Risiko jadi Cuan?

Rabu, 12 Oktober 2022 17:23 WIB

Ilustrasi Resesi. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pihak berharap pemerintah kembali menggelontorkan sejumlah insentif agar tiap sendi perekonomian bisa lebih siap menghadapi ancaman resesi yang disebut-sebut terjadi pada tahun 2023.

Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira, misalnya, berharap pemerintah memberikan stimulus untuk memperkuat daya beli masyarakat. Relaksasi PPN dari 11 persen menjadi 8 persen, menurut dia, sangat mungkin diberlakukan.

“Toh posisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sedang surplus Rp 100 triliun lebih,” ujar Bhima ketika dihubungi pada Selasa, 11 Oktober 2022. Relaksasi tersebut untuk mendukung konsumsi rumah tangga.

Baca: Luhut Gunakan Istilah Perang Rakyat Semesta untuk Antisipasi Resesi, Apa Artinya?

Pemerintah juga diharapkan memberikan stimulus kepada UMKM. Pasalnya, resesi diperkirakan bakal kian menekan sektor lapangan kerja formal. Sementara, serapan tenaga kerja di sektor ini terbatas, terlihat tiap tahun ada 4 juta angkatan kerja baru yang baru masuk di pasar tenaga kerja.

Advertising
Advertising

“Yang empat juta itu bisa ditampung sementara di sektor UMKM. Kemudian stimulus properti, subsidi rumah, subsidi uang muka, jadi untuk menjawab kekhawatiran dari para pekerja,” ucap Bhima.

Apalagi sejauh ini masih banyak pekerja yang terdampak oleh pandemi Covid-19. Data terakhir memperlihatkan sekitar 10 juta orang yang terinfeksi virus. "Ada yang belum full gajinya, jam kerjanya dipangkas, bahkan masih ada yang dirumahkan belum dipanggil lagi masuk kerja," kata Bhima. "Itu kan real. Itu yang harus disiapkan pemerintah.”

Bhima melanjutkan, pemerintah juga semestinya meningkatkan sense of crisis dalam mengantisipasi resesi tahun depan, tak hanya dalam bentuk pidato, tapi juga kebijakan. “Seperti pandemi kemarin ada pemulihan ekonomi nasional (PEN), kan nah harusnya ada paket kebijakan khusus dalam mencegah terjadinya PHK masal dan resesi ekonomi,” tutur Bhima.

Sektor keuangan yang pertama terpuruk

Sementara itu, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad menyoroti ancaman resesi global tahun depan akan berdampak terhadap sektor keuangan. “Yang pertama akan terpuruk adalah di sektor keuangan,” ujarnya.

Menurut dia, di sektor keuangan akan terjadi turbulensi karena ekonomi Amerika Serikat—yang saat ini fokus dengan pengendalian inflasi—akan melemah. Selain itu, pengendalian inflasi Amerika cenderung dilakukan dengan kebijakan menaikkan suku bunga.

Walaupun inflasi di negara Abang Sam itu sudah berhasil turun dari 9 persen menjadi 8,5 persen, dan diprediksi akan terus turun lagi, tapi ke depan The Fed diprediksi bakal kembali mengerek suku bunga lebih tinggi lagi. Karena inflasi sudah terjadi selama setelah pandemi, konsekuensinya tentu saja likuiditas akan semakin ketat di Amerika.

“Dan orang melihat suku bunga mereka semakin tinggi akhirnya berdampak ke pertumbuhan ekonomi mereka akan turun. Amerika akan mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan di tahun depan, tapi saya lupa angkanya,” kata Tauhid. “Itu yang saya kira memang terjadi di sana.”

Berita terkait

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

40 menit lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

Pabrik sepatu Bata tutup, Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

1 jam lalu

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

Isu penambahan kementerian di Kabinet Prabowo mendapat respons dari Presiden Jokowi, Gibran, dan Partai Gerinda. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Resmi Meluncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

1 jam lalu

Presiden Jokowi Resmi Meluncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Pendidikan Dokter Spesialis menjadi penting mengingat rasio dokter dibanding penduduk Indonesia sangat rendah, yakni 0,47 per 1.000 penduduk.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Jokowi ke Bos Apple dan Microsoft hingga Kisruh Penutupan Pabrik Sepatu Bata

2 jam lalu

Terkini: Pesan Jokowi ke Bos Apple dan Microsoft hingga Kisruh Penutupan Pabrik Sepatu Bata

Berita terkini ekonomi dan bisnis pada Selasa siang, 7 Mei 2024, dimulai dari pesan Presiden Jokowi saat bertemu dengan bos Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Fenomena Pabrik Tutup sejak Awal Tahun, Jokowi: Mungkin Efisiensi, Kalah Bersaing..

3 jam lalu

Fenomena Pabrik Tutup sejak Awal Tahun, Jokowi: Mungkin Efisiensi, Kalah Bersaing..

"Karena mungkin efisiensi, karena kalah bersaing dengan barang-barang baru. Banyak hal," kata Jokowi soal fenomena pabrik tutup.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

3 jam lalu

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

Presiden Jokowi juga menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang Indonesia pakai masih didominasi barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Anggukan Jokowi soal Disebut Jadi Penjembatan Prabowo-Megawati

4 jam lalu

Anggukan Jokowi soal Disebut Jadi Penjembatan Prabowo-Megawati

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan Presiden Jokowi yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Megawati dan Prabowo

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

4 jam lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

4 jam lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Rencana Prabowo Tambah Kementerian hingga 40

5 jam lalu

Jokowi Respons Rencana Prabowo Tambah Kementerian hingga 40

Orang-orang dekat Prabowo menceritakan bahwa Prabowo berupaya membangun koalisi besar untuk menguasai DPR.

Baca Selengkapnya