Jalan Berliku Turunkan Harga Tes PCR

Kamis, 11 November 2021 21:39 WIB

Ilustrasi PCR Test. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Riuh pembicaraan seputar harga tes usap polymerase chain reaction atau tes PCR terus terjadi meski pemerintah telah menurunkan harganya. Pada 27 Oktober 2021, Kementerian Kesehatan telah mengumumkan batas tertinggi harga layanan PCR sebesar Rp 275 ribu untuk Jawa Bali dan Rp 300 ribu untuk luar Jawa Bali.

Tapi tak sedikit pihak yang menilai harga ini masih terlalu tinggi, termasuk di antaranya adalah anggota DPR. Yang teranyar adalah sekelompok massa berdemonstrasi menentang aturan tes PCR yang kerap berubah pada Rabu lalu, 10 November 2021.

Lalu bagaimana sebenarnya perbandingan harga tes PCR Indonesia dengan sejumlah negara tetangga?

Per 27 Oktober 2021, Laman Times of India menyebutkan menyebutkan pemerintah India telah memangkas biaya tes PCR dari 800 rupee menjadi 500 rupee atau sekitar Rp 95 ribu. Sementara di Singapura,tarif untuk tes PCR sekarang mulai dari S$ 125 atau sekitar Rp 1,3 juta, sementara tes antigen mulai dari S$2 6,50.

Pemerintah Malaysia melepas tarif tes sesuai harga pasar."Kami biarkan pasar yang menentukan," kata Wakil Menteri Perdagangan Rosol Wahid di depan Dewan Rakyat seperti dikutip Free Malaysia Today, pada dua pekan lalu.

Advertising
Advertising

Tarif RT-PCR seperti tercantum di laman Klinik Laurent Bleu Kuala Lumpur adalah 190 ringgit atau Rp650 ribu untuk hasil keluar 24 jam, sedangkan yang 12 jam dihargai 250 ringgit. Adapun di Thailand, sejumlah klinik menawarkan tarif tes PCR seharga 3.700 bath atau sekitar Rp 1,5 juta.

Soal ini, pemerintah memastikan akan terus mengevaluasi kemungkinan penurunan harga tes PCR lebih lanjut. "Kami monitor terus kondisi yang update, untuk kemudian mengevaluasi apakah perlu kami menurunkan harga PCR," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, kepada Tempo, Kamis, 11 November 2021.

Untuk menetapkan batas tertinggi harga PCR, pemerintah membutuhkan waktu 7 sampai 10 hari. Dalam proses evaluasi harga, kata dia, komponen yang dilihat pemerintah adalah harga komoditas reagen dan bahan habis pakai (BHP) yang menjadi komponen terbesar dalam tes PCR.

Berita terkait

Aturan Penerimaan Pajak Ekonomi Digital, Ini Landasan Regulasinya

30 hari lalu

Aturan Penerimaan Pajak Ekonomi Digital, Ini Landasan Regulasinya

Industri ekonomi digital terus mencuat, diketahui untung triliunan rupiah pemerintah terima dari hasil pajak ekonomi digital.

Baca Selengkapnya

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

32 hari lalu

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?

Baca Selengkapnya

Pemerintah Naikkan PPN Jadi 12 Persen, Hippindo: Harus Disalurkan Kembali ke Masyarakat

38 hari lalu

Pemerintah Naikkan PPN Jadi 12 Persen, Hippindo: Harus Disalurkan Kembali ke Masyarakat

Hippindo memberikan komentar soal PPN yang naik menjadi 12 persen.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Jejak Aguan di IKN dan Bandara Singkawang, Jokowi Tinjau Proyek Smelter Bauksit di Kalimantan Barat

39 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Jejak Aguan di IKN dan Bandara Singkawang, Jokowi Tinjau Proyek Smelter Bauksit di Kalimantan Barat

Sugianto Kusuma alias Aguan pemilik Agung Sedayu Group terlibat dalam pembangunan Bandara Singkawang, Kalimantan Barat.

Baca Selengkapnya

Imbas PPN Naik jadi 12 Persen, Indef Sebut Daya Saing Indonesia Bakal Turun

39 hari lalu

Imbas PPN Naik jadi 12 Persen, Indef Sebut Daya Saing Indonesia Bakal Turun

Kebijakan PPN di Tanah Air diatur dalam Undang-Undang-undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP).

Baca Selengkapnya

Tarif PPN Naik jadi 12 Persen, Indef: Indonesia Paling Tinggi di Asia Tenggara

39 hari lalu

Tarif PPN Naik jadi 12 Persen, Indef: Indonesia Paling Tinggi di Asia Tenggara

Peneliti Center of Industry, Trade, and Investment Indef Ahmad Heri Firdaus membandingkan besaran tarif PPN di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

PPN Naik jadi 12 Persen, Ekonom Ini Ungkap Pro dan Kontra hingga Hitungan Proyeksi Penerimaan Negara

39 hari lalu

PPN Naik jadi 12 Persen, Ekonom Ini Ungkap Pro dan Kontra hingga Hitungan Proyeksi Penerimaan Negara

Direktur Eksekutif Pratama-Kreston Tax Research Institute (TRI) Prianto Budi Saptono angkat bicara soal kenaikan PPN yang diberlakukan tahun depan.

Baca Selengkapnya

Indef: PPN jadi 12 Persen Akan Dorong Kenaikan Harga Bahan Pokok

39 hari lalu

Indef: PPN jadi 12 Persen Akan Dorong Kenaikan Harga Bahan Pokok

Indef menyatakan penjual akan reaktif terhadap kenaikan PPN.

Baca Selengkapnya

PPN Naik jadi 12 Persen, Indef: Pertumbuhan Ekonomi Turun karena Orang Tahan Konsumsi

39 hari lalu

PPN Naik jadi 12 Persen, Indef: Pertumbuhan Ekonomi Turun karena Orang Tahan Konsumsi

Indef membeberkan dampak kenaikan pajak pertabambahan nilai atau PPN menjadi 12 persen.

Baca Selengkapnya

Tolak PPN Naik jadi 12 Persen, PDIP: Seperti Menggebuk Kelas Menengah, PKS: Daya Beli Kian Terpuruk

39 hari lalu

Tolak PPN Naik jadi 12 Persen, PDIP: Seperti Menggebuk Kelas Menengah, PKS: Daya Beli Kian Terpuruk

Rencana pemerintah memberlakukan kenaikan PPN menjadi 12 persen pada 2025 juga menuai protes di DPR. Seperti apa kritik politikus PDIP dan PKS itu?

Baca Selengkapnya