Utang Pemerintah Tembus Rp 6.625,43 Triliun, Sudah Lampu Merah?

Rabu, 29 September 2021 22:04 WIB

Gedung Kementerian Keuangan atau Kemenkeu. Dok TEMPO

Justru, perhatian ada pada krisis utang ekonomi. Masalah ini tergantung sebesar apa pemerintah Cina akan melakukan bail out terhadap Evergrande. Sebab, Cina juga harus mengatasi problem sistemik semacam ini di tengah pandemi dan kapasitas fiskal mereka pun masih memadai.

Di sisi lain, Berly juga menilai kasus Evergrande ini berbeda dengan kasus Lehman Brothers yang turut memicu krisis finansial 2008. Lantaran saat 2008, masalah muncul tiba-tiba dan menimbulkan kepanikan. Selain itu, ukuran bisnis Evergrande juga relatif lebih kecil ketimbang Lehman Brothers dan beberapa perusahaan lain yang bermasalah di 2008.

"Jadi dua-duanya (utang Amerika dan Evergrande) very little probability escalate to crisis, sehingga tidak pengaruhi negaranya, apalagi Indonesia," kata Berly.

Sementara, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indoensia, Mohmmad Faisal, menilai kedua masalah ini, utang Amerika dan Evergrande, tetap bisa berpotensi memicu dampak pada perdagangan Indonesia. Sebab, Amerika dan Cina sekarang jadi tujuan ekspor utama Indonesia.

Kalau kedua masalah tersebut memicu kontraksi ekonomi di kedua negara, maka ekspor Indonesia dipastikan terganggu. Apalagi di Cina, yang jadi tujuan ekspor komoditas Indonesia. "Bahkan ketergantungannya semakin tinggi selama pandemi," kata dia.

Tapi, Faisal sepakat bahwa kejadian seperti Evergrande masih jauh bila dibandingkan kasus Lehman Brothers yang memicu krisis finansial 2008. Sebab, kejadian Evergrande masih terjadi di tingkat lokal di Cina. "Kemampuan kontrol di Cina juga lebih tinggi karena sistem politiknya yang sentralistik," katanya.

Lonjakan utang memang terjadi, di luar dan dalam negeri. Sri Mulyani yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) kini sedang memantau kedua masalah tersebut. Bagi Sri Mulyani, kedua masalah ini harus terus diwaspadai Indonesia. "Kami tidak lengah dengan perubahan global yang begitu sangat dinamis," kata Sri Mulyani.

Baca: Debt Collector Tak Tersertifikasi yang Tarik Paksa Kendaraan Bisa Dipolisikan

Berita terkait

Chatib Basri Sebut Dampak Konflik Timur Tengah Bisa Timbulkan Defisit APBN Tembus Rp 300 Triliun

1 jam lalu

Chatib Basri Sebut Dampak Konflik Timur Tengah Bisa Timbulkan Defisit APBN Tembus Rp 300 Triliun

Chatib Basri menilai konflik yang terus-menerus di Timur Tengah berpotensi membuat defisit APBN hingga Rp 300 triliun.

Baca Selengkapnya

Tidak Cukup Sri Mulyani, Jokowi akan Turun Tangan Selesaikan Persoalan Bea Cukai

3 jam lalu

Tidak Cukup Sri Mulyani, Jokowi akan Turun Tangan Selesaikan Persoalan Bea Cukai

Bea Cukai terus menuai kecaman publik karena dianggap berkinerja buruk. Sri Mulyani belum berhasil menangani. Kini Jokowi turun tangan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu SBY, Jusuf Kalla dan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Ini yang Dibahas

4 jam lalu

Sri Mulyani Bertemu SBY, Jusuf Kalla dan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Ini yang Dibahas

Sri Mulyani mengungkapkan pertemuannya dengan SBY membahas berbagai hal

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

8 jam lalu

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI mempertanyakan alasan pemerintah menerapkan sistem Kelas Rawat Inap Standar dalam layanan BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

9 jam lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

Wamenkeu Suahasil Nazara memperkirakan suku bunga The Fed belum akan turun dalam waktu dekat, sehingga indeks dolar meningkat dan menekan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Masih Kebanjiran Kecaman, Sri Mulyani Kembali Gelar Rapat Pimpinan

11 jam lalu

Bea Cukai Masih Kebanjiran Kecaman, Sri Mulyani Kembali Gelar Rapat Pimpinan

Menteri Keuangan Sri Mulyani menggelar rapat dengan pimpinan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai terkait maraknya kritik terhadap lembaga tersebut.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Rapat dengan Anak Buahnya, Bahas Perbaikan Institusi Bea Cukai

12 jam lalu

Sri Mulyani Rapat dengan Anak Buahnya, Bahas Perbaikan Institusi Bea Cukai

Menkeu Sri Mulyani Indrawati menggelar rapat bersama pejabat eselon I Kemenkeu dan para pimpinan Bea Cukai pada Senin siang, 13 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Pengamat Usul Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Kembali Digabung di Pemerintahan Prabowo

1 hari lalu

Pengamat Usul Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Kembali Digabung di Pemerintahan Prabowo

Wacana penambahan kementerian di pemerintahan Prabowo berpotensi membebani anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN)

Baca Selengkapnya

Hasto PDIP Bilang 8 Nama Besar Cagub Pilkada Jakarta Sudah di Kantong Mega

1 hari lalu

Hasto PDIP Bilang 8 Nama Besar Cagub Pilkada Jakarta Sudah di Kantong Mega

PDIP menyebut 8 nama besar cagub di Pilkada Jakarta sudah ada di kantong Mega. Siapa saja? Bagaimana pula dengan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

PDIP Puji Sri Mulyani soal Potensi Cagub Jakarta 2024: Beliau Level Dunia

1 hari lalu

PDIP Puji Sri Mulyani soal Potensi Cagub Jakarta 2024: Beliau Level Dunia

PDIP menyebut Sri Mulyani sebagai salah satu tokoh potensial untuk cagub Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya