Kala Anggaran Kesehatan Menciut tapi Pandemi Covid-19 Belum Surut

Rabu, 18 Agustus 2021 22:55 WIB

Tenaga Kesehatan membawa pasien Covid-19 kedalam ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) di RSUD Pasar Minggu, Jakarta, Jumat, 25 Juni 2021. TEMPO/M Taufan Rengganis

"Kalaupun keluar rumah sakit, keluarnya ke rumah," kata Ede. Situasi inilah yang jadi salah satu syarat living with endemic, di mana masyarakat bisa mengalahkan Covid-19.

Tapi di saat Covid-19 masih berlangsung, anggaran kesehatan Covid-19 justru berkurang. Pada RAPBN 2022, pemerintah menetapkan anggaran kesehatan ditetapkan sebesar Rp 255,3 triliun.

Angka ini memang lebih tinggi dari realisasi anggaran kesehatan pada 2020 yang sebesar Rp 172,3 triliun. Akan tetapi, angka ini berkurang 21,8 persen dibandingkan outlook anggaran kesehatan 2021 yang mencapai Rp 326,4 triliun.

Penurunan ini yang disesalkan oleh Ede. Ia menyebut pemerintah seharusnya bisa benar-benar memberikan prioritas pada aspek kesehatan. Sebab, masih banyak masalah terkait pandemi ini. "Tidak hanya preventif, tapi juga kuratif, bagaimana orang supaya gak gampang sakit dari Covid-19 ini," kata Ede.

Sejumlah masalah yang masih terjadi terkait pandemi ini pula yang kemudian membuat Ede dan beberapa pimpinan organisasi kesehatan hari ini bergerak. Sebanyak 13 organisasi menghimpun diri di dalam Koalisi Masyarakat Profesi dan Asosiasi Kesehatan.

Selain IAKMI yang dipimpin Ede, ada juga Ikatan Dokter Indonesia (IDI) hingga Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI). Salah satu pernyataan sikap yang mereka sampaikan adalah meminta Presiden Republik Joko Widodo atau Jokowi meningkatkan alokasi anggaran untuk memperkuat ketahanan sistem kesehatan.

Termasuk, anggaran untuk memperkuat program 3T (testing, tracing dan treatment) guna percepatan penanganan pandemi Covid 19. "Alokasi anggaran harus proporsional, baik untuk Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) maupun Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)," demikian bunyi pernyataan sikap koalisi.

Selain dari mereka yang bergerak di bidang kesehatan ini, kritik juga datang dari anggota Komisi Kesehatan DPR Netty Prasetiyani Aher. Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mempertanyakan anggaran kesehatan yang turun 21,8 persen. “Bukankah ini saatnya kita memperbesar anggaran kesehatan?" kata dia.

Ia menilai begitu banyak persoalan dalam manajemen pandemi yang harus dibereskan dan membutuhkan dukungan anggaran. Oleh sebab itu, ia meminta pemerintah fokus pada penguatan sektor kesehatan dan jangan setengah hati.

Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Hasbullah Thabrany juga mempertanyakan ihwal pemangkasan anggaran kesehatan pada tahun 2022. "Anggaran kesehatan di luar Covid-19 sudah dilihat belum?" ucapnya.

Sebab, kata dia, masih banyak rakyat tidak mampu yang berobat hingga akhirnya jatuh miskin. Kalaupun sudah ikut BPJS Kesehatan, sebagian kelompok masih harus mengeluarkan biaya berobat tambahan.

Berita terkait

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

41 menit lalu

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

Kondisi rumah murah program Jokowi di Villa Kencana Cikarang mayoritas terbengkalai dan tak berpenghuni

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

56 menit lalu

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

Kementerian ESDM terus berkomunikasi dengan kementerian Keuangan untuk mengkaji arif bea keluar untuk ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Masuk Bursa Pilkada DKI Jakarta, Ini Kata Staf Khusus Menteri Keuangan

1 jam lalu

Sri Mulyani Masuk Bursa Pilkada DKI Jakarta, Ini Kata Staf Khusus Menteri Keuangan

Staf khusus Menteri Keuangan memastikan Sri Mulyani dan Kementerian Keuangan menghormati segala diskusi dan aspirasi yang ada di masyarakat

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

3 jam lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

4 jam lalu

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

Pansel KPK bertugas menyeleksi para calon pimpinan KPK sebelum diserahkan kepada DPR untuk melakukan tes uji kepatutan dan kelayakan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

4 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

Jokowi mengumpulkan menteri dan kepala lembaga negara di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu siang. Bahan soal anggaran operasi khusus Papua.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

4 jam lalu

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyebut taman peringatan di Ibu Kota Nusantara bisa jadi lokasi kunjungan tamu negara

Baca Selengkapnya

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

5 jam lalu

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

Busyro Muqoddas tak ingin KPK kian terpuruk setelah pimpinan yang dipilih lewat pansel hasil penunjukkan Jokowi bermasalah

Baca Selengkapnya

Sederet Hal terkait Kapolda Jateng Ahmad Luthfi Maju Pilgub 2024

6 jam lalu

Sederet Hal terkait Kapolda Jateng Ahmad Luthfi Maju Pilgub 2024

Presiden Jokowi menyiratkan langkah Kapolda Jateng Ahmad Luthfi untuk menjadi bakal calon Gubernur Jateng tidak ada kaitan dengannya.

Baca Selengkapnya

Mengenali Pesawat C-130J Super Hercules yang akan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

6 jam lalu

Mengenali Pesawat C-130J Super Hercules yang akan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat C-130 J Super Hercules buatan Lockheed Martin pesanan Indonesia

Baca Selengkapnya