Kala Anggaran Kesehatan Menciut tapi Pandemi Covid-19 Belum Surut

Rabu, 18 Agustus 2021 22:55 WIB

Tenaga Kesehatan membawa pasien Covid-19 kedalam ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) di RSUD Pasar Minggu, Jakarta, Jumat, 25 Juni 2021. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Maria Gloria berulang kali mengucap puji syukur setelah sembuh dari Covid-19. Kondisinya yang kini sudah memungkinkan bekerja normal sebagai dokter di puskesmas jauh berbeda ketimbang pertengahan bulan lalu saat terpapar virus berbahaya tersebut.

Tiga hari di rumah menjalani isolasi mandiri dan sempat diinfus tapi tak kunjung membaik, akhirnya ia dibawa ke Rumah Sakit Omni Pekayon, Bekasi. Di sana ia dirawat selama 6 hari. "Isinya pusing, mual, muntah, gak karuan. Ditambah lagi memang ada riwayat vertigo," katanya pada Tempo, Rabu malam, 18 Agustus 2021. "Tidak bisa buka mata sampai dua hari, rasanya sudah mau mati."

Tapi kini Ketua Tim Kesehatan di wilayah Kelurahan Jakasetia, Bekasi Selatan itu mulai bisa sedikit bernapas lega setelah melihat data perkembangan kasus aktif yang terus menurun belakangan ini. Hal itu bertolak belakang dengan yang dialaminya pada bulan lalu.

"Saat sedang puncak tsunami kasus pada bulan Juli lalu, hampir tiap malam ada permintaan oksigen, rujukan ke rumah sakit, hingga mencari lubang kubur," ucapnya. "Itu di luar kegiatan tracing, follow up pasien, testing, treatment dan vaksinasi yang kita lakukan terus."

Saat itu bahkan sempat terdata di 1 RT ada 5 hingga 7 pasien baru yang terkena Covid-19 per hari untuk beberapa waktu lamanya. Tidur di tiap malam pun tak bisa nyenyak karena sering kali ada permintaan bantuan dari para pasien dan tak jarang kabar duka datang. "Kalaupun ada yang positif baru hanya 1 orang dalam waktu beberapa hari," ucapnya.

Advertising
Advertising

Namun keadaan berangsur membaik ketika ada kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat dan upaya pemerintah menggenjot vaksinasi untuk masyarakat umum. "Ditambah lagi belakangan ada syarat harus menunjukkan kartu vaksin untuk bisa melakukan perjalanan hingga masuk ke mal. Animo masyarakat juga tinggi, terlihat dari program vaksinasi yang selalu ramai," tutur ibu dari dua anak ini.

Ia pun tak lagi was-was ketika harus membaca pesan yang masuk lewat telepon selulernya. "Alhamdulillah handphone saya tak lagi sering berdering memberi kabar duka Semoga ke depan pandemi benar-benar bisa hilang."

Sementara itu, Ede Surya Darmawan masih merasa tidak yakin penurunan kasus positif Covid-19 belakangan ini menunjukkan rakyat Indonesia sudah siap untuk benar-benar hidup dalam endemi alias living endemi, seperti konsep yang dikenalkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati beberapa hari yang lalu.

Contoh ketidaksiapan paling terlihat, kata Ede, adalah capaian vaksinasi. Pemerintah punya target menyuntik vaksin ke 208 juta penduduk Indonesia. Namun per hari ini, baru 55 juta orang yang disuntik. Itu pun baru dosis pertama.

Ia menyebut pemerintah seharusnya bisa benar-benar memberikan prioritas pada aspek kesehatan. "Kita hanya disebut bisa hidup dengan endemi, kalau sudah bisa mengalahkan Covid," kata Ketua Umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) ini ketika dihubungi.

Menurut Ede, Covid-19 bisa saja tetap ada di Indonesia sampai tahun depan. Tapi ketika sudah banyak yang divaksin, orang tetap akan terkena penyakit itu tapi tanpa gejala. Kalaupun masuk rumah sakit, kondisi kesehatannya masih bisa baik.

Berita terkait

Jokowi Jamu Makan Malam 2.300 Undangan Delegasi World Water Forum di Bali, Ini Pesannya

6 jam lalu

Jokowi Jamu Makan Malam 2.300 Undangan Delegasi World Water Forum di Bali, Ini Pesannya

Ada 500 undangan naratetama atau VVIP dan Ketua DPR Puan Maharani di antara welcoming dinner delegasi World Water Forum ke-10 di Bali malam ini.

Baca Selengkapnya

Bamsoet: Golkar Siapkan Karpet Merah untuk Jokowi, Gibran dan Maruarar Jika Ingin Gabung

9 jam lalu

Bamsoet: Golkar Siapkan Karpet Merah untuk Jokowi, Gibran dan Maruarar Jika Ingin Gabung

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengatakan bakal menyiapkan karpet merah bagi siapa pun yang ingin bergabung dengan partainya.

Baca Selengkapnya

Datangkan Alat dari Luar Negeri, Ini 3 Fungsi Utama Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi

12 jam lalu

Datangkan Alat dari Luar Negeri, Ini 3 Fungsi Utama Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi

Peringkat laboratorium Indonesia Digital Test House disebutkan hampir sama dengan Rumah Sakit Tipe A di bidang layanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

12 jam lalu

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

Hingga tahun terakhir menjabat, Presiden Jokowi tidak pernah hadir secara langsung dalam Sidang Umum PBB.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

12 jam lalu

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

Bamsoet menilai pertemuan presiden dan mantan presiden penting dilakukan untuk menunjukkan keharmonisan antara pemimpin-pemimpin Indonesia.

Baca Selengkapnya

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

15 jam lalu

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

Pernyataan Dharma Pongrekun pernah kontroversi saat pandemi Covid-19 karena menurutnya hasil konspirasi dan rekayasa. Kini, ia maju Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

15 jam lalu

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

Presiden Joko Widodo bersama Elon Musk akan meluncurkan Starlink di salah satu Puskesmas di Denpasar, Bali.

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

16 jam lalu

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

BPJS Kesehatan barus saja mengumumkan bahwa mereka akan memberlakukan sistem kelas tunggal, bagaimana kilas balik jaminan kesehatan nasional?

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

16 jam lalu

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

17 jam lalu

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

BPJS Kesehatan akan memberlakukan kelas tunggal dan sistem baru dalam bentuk KRIS, bagaimana sistem dan ketentuan naik kelas rawat inap?

Baca Selengkapnya