Kebut Vaksin Covid-19, Obat Manjur Keluar dari Tekanan Pandemi?

Reporter

Caesar Akbar

Editor

Rahma Tri

Kamis, 15 Oktober 2020 18:31 WIB

Logo Te.co Blank

Sementara itu, Sinovac menyanggupi 3 juta dosis vaksin hingga akhir Desember 2020. Tahapannya, 1,5 juta dosis vaksin dosis tunggal dikirim pada pekan pertama November, 1,5 juta dosis lagi pada pekan pertama Desember 2020, serta 15 juta dosis vaksin dalam bentuk bulk.

Untuk 2021, Sinopharm mengusahakan 50 juta vaksin dosis ganda, Cansino 20 juta vaksin dosis tunggal, serta Sinovac 125 juta dosis ganda. Single dose atau dosis tunggal artinya satu orang hanya membutuhkan satu dosis vaksinasi, sementara dual dose membutuhkan dua kali vaksinasi untuk satu orang.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (tengah) saat meninjau fasilitas produksi vaksin Covid-19 di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Selasa, 4 Agustus 2020. Erick Thohir menyatakan PT Bio Farma (Persero) telah mampu memproduksi vaksin Covid-19 dengan kapasitas 100 juta vaksin. ANTARA/Dhemas Reviyanto

Menteri BUMN sekaligus Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir mengakui pemerintah cukup agresif mengejar ketersediaan vaksin Covid-19. Selain mendatangkan vaksin dari negara lain, pemerintah juga tengah mengembangkan vaksin buatan lokal yang dinamakan Vaksin Merah Putih, yang digarap oleh Bio Farma, Kementerian Kesehatan, Badan Riset dan Inovasi Nasional, serta Lembaga Eijkman.

Ia meyakini, pengadaan vaksin yang secara kumulatif setidaknya mencapai 340 juta dosis pada tahun depan bisa melindungi masyarakat dari ancaman Covid-19. Pasalnya, pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi hanya bisa dilakukan setelah perkara kesehatan tertangani.

"Program komite sejak awal adalah Indonesia Sehat. Tidak pernah bicara Indonesia Bekerja atau Indonesia Tumbuh dulu. Indonesia sehat. Karena kalau kesehatan tidak diselesaikan, lupakan ekonomi," ujar Erick dalam acara talk show Kick Andy, Ahad, 27 September 2020.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, krisis yang ditumbulkan Covid-19 bukanlah masalah keuangan semata, melainkan perkara kesehatan. Ia menyebut beberapa faktor yang mempengaruhi pemulihan ekonomi, antara lain potensi gelombang kedua Covid-19, ketersediaan vaksin, dan vaksinasi. Artinya, kata dia, penanganan di sektor kesehatan adalah yang utama.

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Besaran Iuran BPJS Kesehatan setelah Diganti KRIS, Profil Grace Natalie hingga Lowongan Kerja di Kominfo

40 menit lalu

Terpopuler Bisnis: Besaran Iuran BPJS Kesehatan setelah Diganti KRIS, Profil Grace Natalie hingga Lowongan Kerja di Kominfo

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang Rabu, 15 Mei 2024 antara lain tentang besaran iuran BPJS Kesehatan setelah diganti sistem KRIS.

Baca Selengkapnya

Shin Tae-yong, Bicara Soal Target hingga Niat Belajar Bahasa Indonesia

7 jam lalu

Shin Tae-yong, Bicara Soal Target hingga Niat Belajar Bahasa Indonesia

Shin Tae-yong atau STY akan bertemu Erick Thohir guna membahas kontrak dalam waktu dekat

Baca Selengkapnya

Staf Sri Mulyani Beberkan Rencana Perbaikan Bea Cukai, Apa Saja?

8 jam lalu

Staf Sri Mulyani Beberkan Rencana Perbaikan Bea Cukai, Apa Saja?

Yustinus Prastowo mengatakan Kementerian sudah menyiapkan beberapa rencana untuk menangani masalah di Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Pastikan Indonesia akan Selalu Berpihak pada Palestina

10 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Pastikan Indonesia akan Selalu Berpihak pada Palestina

Kementerian Luar Negeri kembali menegaskan dukungan pemerintah dan rakyat Indonesia terhadap Palestina.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

10 jam lalu

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

Sri Mulyani menyampaikan informasi ihwal perkembangan perekonomian global terkini kepada Jokowi di Istana.

Baca Selengkapnya

Jokowi Akan 'Cawe-cawe' Beresi Bea Cukai, Ini Deretan Masalah yang Disorot Masyarakat

13 jam lalu

Jokowi Akan 'Cawe-cawe' Beresi Bea Cukai, Ini Deretan Masalah yang Disorot Masyarakat

Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan kepada Presiden Jokowi terkait sorotan publik terhadap Direktorat Jenderal Bea dan Cukai belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Tembus 8 Persen

14 jam lalu

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Tembus 8 Persen

Prabowo mengatakan Indonesia bisa dengan mudah mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen dalam 2-3 tahun mendatang.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Lapor Perkara Bea Cukai ke Jokowi di Istana, Janji Lakukan Perbaikan

14 jam lalu

Sri Mulyani Lapor Perkara Bea Cukai ke Jokowi di Istana, Janji Lakukan Perbaikan

Sri Mulyani juga menyampaikan tantangan Bea Cukai di era pesatnya perkembangan teknologi.

Baca Selengkapnya

Shin Tae-yong Siap Terima Target Baru PSSI dan Timnas Indonesia Jika Teken Kontrak Baru

16 jam lalu

Shin Tae-yong Siap Terima Target Baru PSSI dan Timnas Indonesia Jika Teken Kontrak Baru

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, mengaku siap menerima target tinggi dalam kontrak baru bersama PSSI.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

17 jam lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya