Angin Segar dari Diskon Cantik Iuran BP Jamsostek

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Rahma Tri

Rabu, 9 September 2020 18:37 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah sempat melontarkan candaan soal besaran relaksasi iuran BP Jamsostek yang resmi ditetapkan pemerintah hari ini, Rabu, 9 September 2020.

Menurut dia, angka 9 ini cocok dengan diskon 99 persen yang diberikan pemerintah sebagai bentuk relaksasi iuran ketenagakerjaan tersebut. Relaksasi ini tertuang dalam PP 49 Tahun 2020 tentang Penyesuaian Iuran Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Selama Bencana Non-Alam Penyebaran Covid-19. "Memang luar biasa, tanggalnya menyesuaikan," kata dia dalam acara di Gedung Kementerian Ketenagakerjaan.

Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah menyampaikan penjelasan terkait program subsidi pemerintah kepada pekerja dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan DPR Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 26 Agustus 2020. RDP tersebut diantaranya membahas program subsidi pemerintah kepada pekerja dengan upah di bawah Rp5 juta dan evaluasi aturan hukum ketentuan BPJS Ketenagakerjaan untuk membantu peserta selama pandemi COVID-19. TEMPO/Tony Hartawan

Dalam acara ini, perwakilan dunia usaha sempat menyampaikan bahwa relaksasi ini sebenarnya sudah mereka nantikan sejak awal pandemi Covid-19, Maret 2020. Mendengar itu, Ida mengakui saat itu memang pemerintah sudah berencana memberikan relaksasi iuran selama tiga bulan saja. Namun, keputusan itu ditunda sampai akhirnya terbit PP 49 Tahun 2020. Tapi kini, Ida menyebut relaksasi yang diberikan justru lebih lama, yaitu 6 bulan, dari Agustus 2020 sampai Januari 2021. "Jadi mundur tapi maju, atau maju tapi mundur," kata Ida sambil berseloroh lagi.

Di sisi lain, sejak beberapa hari terakhir ini, Direktur Utama BP Jamsostek atau BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto, mengaku hampir setiap hari menjadi sasaran pertanyaan sejumlah pihak. Pertanyaannya sama yaitu kapan PP untuk relaksasi iuran BP Jamsostek terbit. "Saya kira hari ini jawabannya," kata Direktur Utama BP Jamsostek ini dalam acara sosialisasi di Gedung Kementerian Ketenagakerjaan pada Rabu, 9 September 2020.

Advertising
Advertising

Agus mengatakan relaksasi ini bertujuan untuk menjaga agar dunia usaha bisa tetap tumbuh di tengah pandemi Covid-19. Menurut dia, ini adalah insentif lanjutan, setelah sebelumnya, pekerja BP Jamsostek yang dapat bantuan subsidi gaji.

Lebih lanjut, PP ini berisi 29 pasal dan lima bab. Untuk diketahui, saat ini ada empat jenis peserta BP Jamsostek yaitu penerima upah, bukan penerima upah, jasa konstruksi, dan pekerja migran. Total ada empat jenis jaminan atau program yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT), dan Jaminan Pensiun (JP).

Secara umum, rincian dari program BP Jamsostek saat ini adalah sebagai berikut:

1. Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)

Penerima Upah: 0,24 persen sampai 1,74 persen
Bukan Penerima Upah: 1 persen
Pekerja Migran Rp 370 ribu
Jasa Konstruksi: 0,21 persen

2. Jaminan Kematian (JKM)

Penerima Upah: 0,3 persen
Bukan Penerima Upah: Rp 6.800
Pekerja Migran Rp 370 ribu
Jasa Konstruksi: 0,21 persen

3. Jaminan Hari Tua (JHT)

Penerima Upah: 5,7 persen
Bukan Penerima Upah: 2 persen
Pekerja Migran Rp 105 sampai Rp 600 ribu

4. Jaminan Pensiun (JP)

Penerima Upah: 1 persen pekerja dan 2 persen perusahaan

Berita terkait

Harga Tiket MotoGP Mandalika Didiskon 50 Persen Selama 26 April hingga 5 Mei 2024

16 jam lalu

Harga Tiket MotoGP Mandalika Didiskon 50 Persen Selama 26 April hingga 5 Mei 2024

Harga tiket ajang MotoGP di Sirkuit Pertamina Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, didiskon 50 persen selama periode early bird.

Baca Selengkapnya

May Day, Partai Buruh Sebut akan Ada 50 Ribu Buruh Geruduk Istana

20 jam lalu

May Day, Partai Buruh Sebut akan Ada 50 Ribu Buruh Geruduk Istana

Aksi May Day ini juga akan dilakukan serempak di seluruh Indonesia dengan melibatkan total ratusan ribu buruh

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

1 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

2 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Panduan Singkat Jaminan Kecelakaan Kerja dan Kematian BPJS Ketenagakerjaan

2 hari lalu

Panduan Singkat Jaminan Kecelakaan Kerja dan Kematian BPJS Ketenagakerjaan

Negara memberikan perlindungan melalui program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM)

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

4 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Apindo Sebut Keputusan MK dalam Sengketa Pilpres Berdampak Positif bagi Investasi dan Dunia Usaha

4 hari lalu

Apindo Sebut Keputusan MK dalam Sengketa Pilpres Berdampak Positif bagi Investasi dan Dunia Usaha

Asosiasi Pangusaha Indonesia atau Apindo merespons soal keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak seluruh gugatan dalam sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

4 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.

Baca Selengkapnya

Shopee Berikan Voucher Kaget untuk Kembalikan Semangat Pengguna Pasca Lebaran

6 hari lalu

Shopee Berikan Voucher Kaget untuk Kembalikan Semangat Pengguna Pasca Lebaran

Shopee menghadirkan kampanye 5.5 Voucher Kaget atau spesial diskon pasca Lebaran, mulai tanggal 15 April - 5 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Syarat dan Cara Daftar Akun SIAPkerja Kemnaker Berkonsep SSO

7 hari lalu

Syarat dan Cara Daftar Akun SIAPkerja Kemnaker Berkonsep SSO

SIAPkerja merupakan sistem dan aplikasi pelayanan dan ketenagakerjaan digital yang dirilis Kemnaker dengan konsep SSO. Begini maksudnya.

Baca Selengkapnya