Kampanye Akbar Prabowo di GBK dan Gaung Isi Surat SBY

Senin, 8 April 2019 12:40 WIB

Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto berorasi saat kampanye akbar bertajuk "Indonesia Menang bersama Prabowo Subianto" di Stadion Kridosono, Yogyakarta, Senin, 8 April 2019. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Kubu Prabowo Subianto – Sandiaga Uno mengklaim kampanye akbar yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, kemarin, sebagai kampanye terbesar sepanjang perhelatan pemilihan presiden 2019. Stadion berkapasitas 77 ribu orang itu penuh disesaki pendukung Prabowo – Sandi.

Baca: Lewat Surat, SBY Tak Setuju Konsep Kampanye Akbar Prabowo - Sandi

Kampanye akbar ini diawali dengan salat Subuh berjamaah. Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Sobri Lubis sebagai imam. Selesai salat, acara dilanjutkan dengan munajat dan tausiah dari sejumlah ulama yang sebelumnya ikut dalam gerakan 212 –aksi massa yang mendesak mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dihukum atas tuduhan penistaan agama.

Orasi politik dimulai pukul 07.00 WIB. Sandiaga mendapat giliran pertama. Berikutnya secara bergiliran, sejumlah tokoh menyampaikan orasinya. Acara puncak, Prabowo menyampaikan orasi selama 50 menit. Di akhir acara, pimpinan FPI Rizieq Shihab berbicara dari Mekkah, Arab Saudi, melalui video yang diputar di sejumlah layar di dalam stadion. Rizieq menyampaikan 10 alasan Prabowo – Sandi mendapat banyak dukungan.

"Saya kira ini menjadi kampanye akbar terbesar ya, sejauh ini termasuk di GBK belum ada kampanye semasif ini. Sampai meluber ke luar yang saya kira dihadiri sampai lebih dari satu juta orang," kata anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Fadli Zon, di kawasan GBK, Jakarta, kemarin.

Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto berorasi dalam kampanye akbar di Stadion Utama GBK, Jakarta, Ahad, 7 April 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis

Simak juga: Tim Jokowi Nilai Kampanye Akbar Prabowo Kental Politik Identitas

Berbarengan dengan berlangsungnya kampanye akbar Prabowo – Sandi, beredar surat dari Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY. Dalam suratnya yang ditulis sehari menjelang acara, mantan Presiden RI ini mengemukakan dirinya tidak setuju dengan konsep kampanye akbar tersebut.

Sebenarnya, surat itu ditujukan untuk tiga anak buahnya di partai, yaitu Ketua Dewan Kehormatan Amir Syamsudin, Wakil Ketua Umum Syarief Hasan, dan Sekretaris Jenderal Partai Hinca Pandjaitan. Mereka diminta SBY untuk mengingatkan agar kampanye akbar Prabowo tetap mengusung kebhinekaan dan persatuan. Sebab, menurut dia, ‘set up’ kampanye akbar tersebut tak lazim dan tak inklusif.

Berita terkait

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

8 jam lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

9 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

9 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

9 jam lalu

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.

Baca Selengkapnya

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

13 jam lalu

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

Zulhas menganggap dukungan dari NasDem dan PKB ke Prabowo sebagai sesuatu yang biasa saja. Ia mengimbau masyarakat tak baper.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

13 jam lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.

Baca Selengkapnya

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

14 jam lalu

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

Ni'matul Huda, menilai pernyataan hakim MK Arsul Sani soal dalil politisasi bansos tak dapat dibuktikan tak bisa diterima.

Baca Selengkapnya

Zulhas Dukung Presidential Club Usulan Prabowo

16 jam lalu

Zulhas Dukung Presidential Club Usulan Prabowo

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas mendukung usulan pembentukan presidential club dari presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

17 jam lalu

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

Luhut menyampaikan pesannya kepada Prabowo Subianto selaku presiden terpilih periode 2024-2029, untuk tidak membawa orang toxic ke dalam kabinet

Baca Selengkapnya

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

17 jam lalu

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

Dengan perolehan 12 kursi di Pileg, Gerindra bisa mengusung pasangan calon sendiri di Pilkada 2024 Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya