TEMPO.CO, Jakarta - Sudah beberapa bulan Pasar Tanah Abang Jakarta terlihat lebih lenggang dari sebelumnya. Pedagang usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di pusat grosir terbesar di Asia Tenggara itu pun mengeluh karena sepi pembeli.
Di berbagai sudut pasar terpasang kardus dengan tulisan pedagang yang mengungkapkan penolakan terhadap TikTok Shop, platform niaga elektronik berbasis media sosial atau social commerce.
"Hapus online shop, hapus TikTok Shop. Kembalikan Tanah Abang yang dulu," bunyi tulisan para pedagang tersebut.
Anton, 41 tahun, salah satu pedagang bahan tekstil menuturkan harga jual di TikTok Shop sangat murah. Menurutnya, produk yang sama dengan yang ia jual di Tanah Abang bahkan tersedia di platform tersebut dengan harga nyaris separuhnya.
Diduga produk-produk yang dijual di TikTok Shop dengan harga sangat murah itu berasal dari luar negeri atau cross border. Alhasil, pelanggan Anton beralih ke platform tersebut. Imbasnya, Anton mengaku mengalami penurunan omzet nyaris 50 persen.
Selanjutnya: Kondisi itu juga telah dicurigai oleh....