Pamer Kereta Cepat Jakarta-Bandung Meski Belum Rampung
Reporter
Moh. Khory Alfarizi
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Kamis, 17 November 2022 16:19 WIB
“Seperti Kawasan Industri Morowali, Wedabe, Kawasan Industri Hijau Kalimantan Utara yang akan berdampak ke pembangunan Indonesia sangat signifikan," ucap Luhut. “Saat ini penyelesaian proyek kereta cepat terus dikebut dan akan mencapai final pada pertengahan 2023.”
Sementara Xi Jinping berharap kereta cepat ini memberikan dampak ekonomi yang positif bagi masyarakat baik Cina maupun Indonesia. Dia berjanji akan melakukan komunikasi strategis dengan Jokowi untuk mendiskusikan mengembangkan hubungan bilateral di masa mendatang dan merancang cetak biru pembangunan bagi Cina dan Indonesia yang senasib sepenanggungan.
"Diharapkan bahwa Cina dan Indonesia dapat bergandengan tangan dalam mewujudkan tujuan pembangunan 100 tahun masing-masing dan bersama-sama mempromosikan misi umat manusia demi perdamaian dan pembangunan,” tutur Xi.
Dalam uji coba itu, Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi, dari Tegalluar, menyampaikan bahwa kereta cepat itu dilengkapi teknologi canggih dan teruji. Kereta juga disebutnya mampu mendeteksi lebih dari 60 parameter teknis secara rill time mulai dari status peralatan jalur, listrik aliran atas, komunikasi persinyalan, dan respons dinamis kereta, termasuk deteksi potensi isu dari operasional dan kondisi di lingkungan di sekitar.
“Tim teknis terlatih akan langsung melakukan perbaikan yang diperlukan. Kereta cepat ini akan dijalankan setiap hari sebelum jalur kereta digunakan untuk penumpang,” kata Dwiyana.
Dampak positif kereta cepat
Adapun Menteri BUMN Erick Thohir siap mengoptimalkan Kereta Cepat Jakarta-Bandung sebagai kereta cepat pertama di Indonesia. Dia mengatakan, Proyek KCJB merupakan salah satu proyek strategis nasional yang diproyeksikan akan memberikan dampak positif tidak hanya di sektor transportasi tetapi juga perekonomian.
"Ini momen bersejarah. Tak hanya menjadi salah satu ikon kerjasama Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Tiongkok, namun juga akan makin mengintegrasikan antar moda transportasi di Jakarta dan Bandung," ujar Erick.
Setelah pembangunan skala penuh dimulai pada Juni 2018, kata dia, proyek kolaborasi ini telah melakukan uji coba operasional yang disaksikan Jokowi dan Xi Jinping. Menurut dia, ini merupakan bagian dari agenda Pertemuan Bilateral kedua negara dari Nusa Dua, Bali pada Rabu kemarin.
“Saat ini persiapan sudah on track, dan telah dilakukan kunjungan oleh Presiden Joko Widodo pada 13 Oktober 2022 lalu untuk meninjau persiapan showcase G20,” kata Erick.
Hadirnya KCJB juga menjadikan Indonesia sebagai negara yang memiliki layanan kereta api cepat pertama di Asia Tenggara. KCJB menjadi alternatif moda transportasi massal bagi masyarakat yang ingin bepergian dengan cepat, nyaman, dan aman.
"Kami akan terus optimalkan kereta cepat pertama di tanah air ini. Nanti jika sudah terhubung antar moda LRT di Jakarta, lalu kereta cepat, dan kereta lokal di Bandung, maka kita memiliki paket integrasi antar moda terbaik di tanah air," kata Erick.
Selanjutnya: Dirut PT KAI Didiek Hartantyo sebelumnya membeberkan...