Tarik Ulur Penetapan Tersangka Kasus Suap Pajak

Reporter

M Rosseno Aji

Senin, 8 Maret 2021 13:44 WIB

Logo Te.co Blank

Koordinator Indonesia Corruption Watch Adnan Topan Husodo mengkritik kebijakan KPK baru itu. Dia mengatakan penanganan kasus yang tidak transparan justru membuka celah bagi pihak-pihak yang terlibat kasus ini untuk melakukan lobi. “Kalau enggak diumumkan sama sekali akan membuka peluang bagi siapapun untuk melakukan lobi dengan penegak hukum,” kata dia.

Kecurigaan Adnan Topan nampaknya cukup berdasar. Koran Tempo edisi 8 Maret 2021 menulis bahwa ada dugaan penetapan tersangka dalam kasus ini terganjal. Penyelidik KPK yang menangani kasus ini disebut mengusulkan agar tiga korporasi yang diduga terlibat ditetapkan menjadi tersangka penyuapan. Tulisan lengkapnya di Koran Tempo bisa dibaca di sini.

Dua pejabat pajak, yaitu Direktur Ekstensifikasi dan Penilaian Pajak Kemenkeu, Angin Prayitno Aji dan mantan Kepala Subdirektorat Kerja Sama dan Dukungan Pemeriksaan, Dadan Ramdani ditengarai telah merekayasa nilai pajak ketiga perusahaan itu. Keduanya diduga telah ditetapkan menjadi tersangka.

KPK menyangka keduanya menerima suap puluhan miliar rupiah untuk mengakali nilai pajak dari tiga perusahaan tersebut. Duit suap diduga disalurkan melalui konsultan pajak. Empat konsultan pajak, Ryan Ahmad Ronas dan Aulia Imran Maghribi mewakili PT Gunung Madu; Veronika Lindawati mewakili Bank Panin; dan Agus Susetyo yang berkaitan dengan PT Jhonlin Baratama. Keempat orang tersebut diduga telah ditetapkan menjadi tersangka. Namun, perusahaan yang mereka wakili tak menyandang status serupa.

Dua sumber Tempo yang mengetahui penanganan perkara menyebut, ketiga perusahaan itu sebetulnya diusulkan menjadi tersangka karena diduga terlibat. Usul disampaikan dalam rapat yang berlangsung di lantai 15 Gedung KPK. Hadir dalam rapat itu pimpinan KPK dan pejabat struktural Deputi Penindakan Karyoto, Direktur Penyelidikan Endar Priantoro, Direktur Penyidikan Setyo Budiyanto, Direktur Penuntutan Fitroh Rohcahyanto, serta beberapa jaksa penuntut. Pimpinan KPK dan empat pejabat struktural tadi disebut menolak usul penetapan tersangka kepada tiga korporasi. Alasan penolakan beragam. “Tapi bukan pada substansi persoalan hukum,” kata sumber Koran Tempo tadi.

Karena terjadi penolakan, gelar perkara itu hanya menyepakati penetapan tersangka kepada Angin, Dadan Ramdani dan empat konsultan pajak. Lima pimpinan KPK belum membalas pesan konfirmasi Tempo soal ini. Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri juga tak membalas.

Sementara, nomor pemilik PT Jhonlin, Haji Isam tak bisa dihubungi dan pesan yang dikirimkan melalui media sosial PT Jhonlin tak direspon. Kepada Majalah Tempo, General Manager PT Gunung Madu, Asti Purniyanti mengatakan perusahaannya menggunakan jasa kantor konsultan pajak untuk mengurus pemeriksaan pajak. “PT Gunung Madu Plantations dalam operasi usahanya selalu berkomitmen mengikuti kaidah usaha yang sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia,” kata Asti.

Corporate Secretary Bank Panin, Jasman Ginting mengatakan perusahaannya akan mengikuti proses hukum yang ada di KPK terkait suap pajak ini. Dia membantah perusahaanya terlibat dalam kasus itu. “Bahwa tidak benar jika ada pihak yang mengaku menerima hadiah atau janji dari kami dengan urusan pajak tahun 2016,” kata dia.

Berita terkait

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

5 menit lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

2 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

3 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

5 jam lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

5 jam lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

7 jam lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

9 jam lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

18 jam lalu

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Daftar Kasus Viral yang Menyeret Bea Cukai, Terbaru: Alat Paralayang Milik Atlet Ditahan

19 jam lalu

Daftar Kasus Viral yang Menyeret Bea Cukai, Terbaru: Alat Paralayang Milik Atlet Ditahan

Direktorat Jenderal Bea Cukai Kemenkeu kembali terseret kasus saat menangani barang impor masyarakat. Berikut beberapa kasus viral tersebut.

Baca Selengkapnya

Istana Klaim Jokowi Hormati Masukan Masyarakat dalam Pembentukan Pansel KPK

19 jam lalu

Istana Klaim Jokowi Hormati Masukan Masyarakat dalam Pembentukan Pansel KPK

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan, nama-nama bakal calon pansel KPK masih dalam proses penggodokan.

Baca Selengkapnya