Resep Satgas Bentukan Jokowi Jaga Pertumbuhan Ekonomi

Reporter

Caesar Akbar

Rabu, 22 Juli 2020 16:59 WIB


Satgas juga, kata Budi, tetap menggenjot pelaksanaan program bantuan sosial dan padat karya. Serta melaksanakan program yang menjaga pendapatan pekerja formal dan informal.

Realisasi anggaran perlindungan sosial sebesar Rp 203,9 triliun sampai Juni lalu terserap Rp 72,5 triliun. Program Keluarga Harapan merupakan program sosial dengan serapan tertinggi dengan nilai Rp 24,1 triliun atau 64,4 persen dari pagu. Adapun bansos tunai berada di posisi kedua dengan realisasi Rp 15,6 triliun atau 48 persen dari target.

Bansos diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat yang merosot akibat Covid-19. Menurut data BPS pada Mei lalu, kontribusi konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto tetap di atas 50 persen yaitu di angka 58,14 persen, naik dari tahun lalu yang 56,83 persen.

Namun, berbagai program sosial yang diberikan pemerintah berdampak pada anggaran negara. Penerimaan negara diprediksi turun 10 persen sehingga defisit melebar hingga Rp 1.039 triliun atau 6,39 persen dari produk domestik bruto (PDB) tahun ini.

"Kami akan mencari ide bagaimana meningkatkan pendapatan negara, supaya kita bisa mendukung pembiayaan yang masif yang harus dilakukan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi," ujar Budi yang juga bekas Direktur Utama Inalum itu.

Keberadaan Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional ini bak angin segar bagi Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri alias Kadin Indonesia Sanny Iskandar. Menurut dia, selama masa wabah ini, pemerintah terlihat lebih berfokus kepada kesehatan. Padahal, pagebluk berkepanjangan juga sudah mengikis perekonomian.

"Kebijakan pemulihan ekonomi selalu harus lewat rapat kabinet dulu, sehingga lama implementasinya," ujar Sanny, Senin, 21 Juli 2020. Untuk itu, ia berharap keberadaan tim anyar tersebut bisa mempercepat proses pengambilan kebijakan.

Adanya struktur anyar untuk mengurus perihal dampak perekonomian, menurut Sanny, sudah menjadi usulan dari para pengusaha kepada pemerintah sejak April lalu. Selain diajukan oleh Kadin, usulan itu disuarakan oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia alias Apindo.

Kadin dan Apindo menggaungkan usulan tersebut lantaran selama ini kebijakan mengenai perekonomian acapkali lambat dalam realisasi. "Setiap ada rancangan, Pak Airlangga juga belum punya kewenangan memutuskan secara cepat," ujar dia. Di samping itu, keberadaan struktur terpisah ini juga dinilai bisa mengurangi beban presiden.

Berita terkait

Jokowi Hapus Pembagian Kelas BPJS Kesehatan, YLKI: Menguntungkan Asuransi Swasta

26 menit lalu

Jokowi Hapus Pembagian Kelas BPJS Kesehatan, YLKI: Menguntungkan Asuransi Swasta

YLKI menilai langkah Presiden Jokowi menghapus pembagian kelas BPJS Kesehatan hanya akan menguntungkan perusahaan asuransi swasta.

Baca Selengkapnya

Indonesia 'Ngotot' Masuk OECD, Apa Untungnya?

52 menit lalu

Indonesia 'Ngotot' Masuk OECD, Apa Untungnya?

Presiden Jokowi menggelar rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis untuk membahas roadmap atau peta jalan menjadi anggota OECD.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Juri Ardiantoro yang Ditunjuk Jokowi Jadi Stafsus Presiden, Selain Grace Natalie

1 jam lalu

Rekam Jejak Juri Ardiantoro yang Ditunjuk Jokowi Jadi Stafsus Presiden, Selain Grace Natalie

Selain Grace Natalie, Jokowi juga menunjuk Juri Ardiantoro sebagai stafsus presiden. Berikut rekam jejak Juri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Menteri Membahas Keanggotaan Indonesia di OECD

2 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Menteri Membahas Keanggotaan Indonesia di OECD

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumpulkan sejumlah menteri untuk membahas proses keanggotaan Indonesia di OECD.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Audiensi Pimpinan Pusat GP Ansor di Istana

2 jam lalu

Jokowi Terima Audiensi Pimpinan Pusat GP Ansor di Istana

Presiden Jokowi menerima audiensi pengurus pusat Gerakan Pemuda atau GP Ansor di Istana Negara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Modal Utama Membangun IKN dari Dalam Negeri, Beda Strategi dengan Jokowi?

3 jam lalu

Prabowo Sebut Modal Utama Membangun IKN dari Dalam Negeri, Beda Strategi dengan Jokowi?

Presiden terpilih Prabowo menilai modal utama untuk memindahkan dan membangun IKN harus dari sumber daya yang ada di dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Ini Beda Pelayanan BPJS Kesehatan Versi 3 Kelas dan KRIS

3 jam lalu

Ini Beda Pelayanan BPJS Kesehatan Versi 3 Kelas dan KRIS

Implementasi Kelas Rawat Inap Standar atau KRIS berorientasi pada peningkatan kualitas layanan kelas III pasien BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

82 Tahun Jusuf Kalla, Salah Satu Ikon Pengusaha Menjadi Politisi

4 jam lalu

82 Tahun Jusuf Kalla, Salah Satu Ikon Pengusaha Menjadi Politisi

Jusuf Kalla dikenal sebagai pengusaha keturunan Bugis yang memiliki bendera usaha Kalla Group, sebelum menjadi politisi, dua kali sebagai wapres.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Besaran Iuran BPJS Kesehatan setelah Diganti KRIS, Profil Grace Natalie hingga Lowongan Kerja di Kominfo

6 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Besaran Iuran BPJS Kesehatan setelah Diganti KRIS, Profil Grace Natalie hingga Lowongan Kerja di Kominfo

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang Rabu, 15 Mei 2024 antara lain tentang besaran iuran BPJS Kesehatan setelah diganti sistem KRIS.

Baca Selengkapnya

Shin Tae-yong, Bicara Soal Target hingga Niat Belajar Bahasa Indonesia

12 jam lalu

Shin Tae-yong, Bicara Soal Target hingga Niat Belajar Bahasa Indonesia

Shin Tae-yong atau STY akan bertemu Erick Thohir guna membahas kontrak dalam waktu dekat

Baca Selengkapnya