Dinilai Berisiko, Pemerintah Diminta Tunda Pemindahan Ibu Kota

Rabu, 17 Juni 2020 17:37 WIB

Logo Te.co Blank

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara meminta pemerintah mempertimbangkan kembali rencana pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan. Dia menilai hal itu belum mendesak dilakukan karena krisis kesehatan dan ekonomi akibat pandemi virus corona atau covid-19 yang belum bisa dipastikan kapan akan berakhir.

Menurut Bhima, pemerintah harus belajar ke Malaysia yang sempat mengalami kesulitan keuangan saat memindahkan ibu kota dari Kualalumpur ke Putrajaya saat krisis moneter 1998. Ancaman krisis keuangan juga terjadi pada 2020. "Tahun ini IMF juga sudah menyatakan krisis global terparah sejak depresi tahun 1930, ujarnya.

Jadi, menurut Bhima, perlu kalkulasi ulang rencana dan biaya termasuk ketika pemerintah percaya diri bisa menarik investasi asing ke proyek ibu kota baru. "Risikonya besar sekali untuk investasi di saat krisis, kalau secara rasional belum pas timingnya bagi investor untuk masuk ke proyek mercusuar," kata dia.

Pendapat berbeda diungkapkan ekonom Center of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah. Piter memperkirakan pemerintah tetap melanjutkan program ibu kota baru berdasarkan dua pertimbangan skenario.

"Skenario optimistis tahun depan wabah (Covid-19) sudah selesai, perekonomian dengan cepat recovery," kata Piter saat dihubungi, Rabu, 17 Juni 2020.

Advertising
Advertising

Menurut Piter, berbekal Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang atau Perpu Nomor 1 Tahun 2020 yang masih mengizinkan defisit anggaran di atas 3 persen pemerintah bisa menggenjot berbagai proyek strategis termasuk ibu kota baru.

"Skenario pesimistis, tahun depan wabah belum selesai, sehingga fokus pemerintah masih akan ke penanganan wabah. Perekonomian masih melambat dan proyek strategis masih ditunda," kata dia.

Piter juga melihat anggaran pemerintah untuk membangun ibu kota baru tersedia. Yang membatasi anggaran adalah fokus pemerintah menangani wabah dan ketentuan batasan defisit.

"Kalau wabahnya sudah selesai dan tidak ada batasan defisit, sudah tidak ada masalah," ujarnya.

Pada Selasa, 16 Juni 2020, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan kelanjutan rencana pemindahan ibu kota negara akan disampaikan oleh Presiden Jokowi dalam pembacaan Nota Keuangan 2021. "Soal Ibu Kota Negara nanti kita akan lihat di Nota Keuangan 2021, sekarang ini sedang kami buat," ujar Sri Mulyani.

Dia mengatakan saat ini fokus presiden dan pemerintah adalah mengatasi Covid-19, serta memulihkan kondisi sosial dan ekonomi masyarakat. Ia pun mengatakan bahwa hingga akhir tahun ini saja perekonomian Tanah Air masih perlu terus dijaga agar tidak merosot.

Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

22 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

1 hari lalu

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

Puluhan sekolah di wilayah ibu kota negara India dievakuasi pada Rabu 1 Mei 2024 setelah menerima ancaman bom melalui email

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

1 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

2 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

3 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

3 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

3 hari lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

3 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya