Geliat Bursa Menyambut New Normal dan Utang Sate Ketua OJK

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Rahma Tri

Kamis, 4 Juni 2020 18:21 WIB

Satu faktor lainnya yaitu karena dunia saat ini sedang kelebihan likuiditas. Sebab, Quantitative Easing (QE) terjadi di mana-mana. Kelebihan uang tersebut tentu mencari tempat investasi. Maka, masuklah uang tersebut ke pasar saham Indonesia. Investor asing telah memborong bersih saham lebih dari Rp 1,5 triliun selama empat hari berturut-turut.

Meski demikian, Hans mengatakan prospek ekonomi belum tentu akan langsung bergeliat ketika New Normal dimulai karena sektor riil berbeda dengan pasar keuangan. Hanya saja, Hans sepakat jika pelonggaran PSBB menjadi sentimen positif bagi pelaku pasar, walau New Normal belum benar-benar dimulai. Sebaliknya, perpanjangan PSBB yang baru saja diumumkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini menjadi sentimen yang tidak bagus.

Petugas Damkar melakukan penyemprotan cairan disinfektan di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Kamis, 4 Juni 2020. Kegiatan penyemprotan disinfektan ini dalam rangka pencegahan penyebaran virus corona di pusat perbelanjaan jelang dibuka kembali saat memasuki fase new normal. TEMPO/Muhammad Hidayat

Meski demikian, pengusaha tetap merespons positif pengumuman terbaru dari Anies ini. Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta, Sarman Simanjorang, mengatakan salah satunya karena sudah ada kelonggaran bagi sejumlah sektor usaha untuk beroperasi dengan protokol kesehatan.

Contohnya, kata Sarman, mal dan pusat perdagangan non-pangan yang selama ini tutup, dapat buka kembali pada 15 Juni 2020. "Ini angin segar bagi pelaku usaha dan pekerja," kata dia.

Menurut Sarman, tren pelonggaran PSBB semacam ini pula yang kemudian mendorong perbaikan IHSG. Selain itu, kata dia, gejolak sosial di Amerika Serikat saat ini sudah sedikit banyak meyakinkan investor untuk bermain di pasar saham Indonesia. "Kondisi IHSG ini harus dipertahankan sebagai sinyal roda ekonomi mulai berputar," kata dia.

Tak hanya IHSG, rupiah pun ikut terkerek oleh rencana penerapan New Normal. Pada penutupan perdagangan Rabu 3 Juni 2020 kemarin, rupiah menguat 2,22 persen ke level Rp14.095. dan bertahan stabil hingga hari ini.

Direktur TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Suabi bahkan mengatakan, nilai tukar rupiah berpeluang besar kembali ke level Rp 14.000 seiring bertambahnya aliran dana asing yang masuk. Menurutnya selama Bank Indonesia mempertahankan suku bunga di level 4,5 persen ada kemungkinan rupiah bakal kembali ke level di bawah Rp 14.000. “Kemungkinan kuartal ketiga nanti rupiah menguat ke Rp13.700 per dolar AS."

Berita terkait

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

5 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

6 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

7 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

OJK Sebut belum Terima Permohonan Merger BTN Syariah dan Bank Muamalat

7 jam lalu

OJK Sebut belum Terima Permohonan Merger BTN Syariah dan Bank Muamalat

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan belum menerima permohonan merger BTN Syariah dan Bank Muamalat.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Alasan Kredit Macet di BPR

8 jam lalu

OJK Ungkap Alasan Kredit Macet di BPR

OJK mengungkap alasan yang menyebabkan angka kredit macet yang tinggi pada Bank Perekonomian Rakyat (BPR).

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Empat Kebijakan Strategis POJK Baru tentang BPR dan BPRS

8 jam lalu

OJK Ungkap Empat Kebijakan Strategis POJK Baru tentang BPR dan BPRS

Otoritas Jasa Keuangan atau OJK ungkap kebijakan strategis POJK baru tentang BPR dan BPRS.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

8 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

9 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

9 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

9 jam lalu

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

Co-Founder Paramadina Public Policy Institute, Wijayanto Samirin, menyebut Anies Baswedan menyetujui ide soal koalisi gagasan.

Baca Selengkapnya