Berebut Mandat Pemerintahan Setelah Mahathir Mundur

Selasa, 25 Februari 2020 13:30 WIB

PM Malaysia Mahathir Mohamad. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Pengunduran diri Perdana Menteri Mahathir Mohamad pada Senin menyebabkan kebuntuan politik Malaysia dengan runtuhnya koalisi pemerintahan Pakatan Harapan.

Meski Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agung, Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah, menerima pengunduran diri Mahathir Mohamad, Raja kemudian menunjuk Mahathir sebagai perdana menteri interim hingga ada perdana menteri definitif.

Mahathir Mohamad, perdana menteri Malaysia yang berusia 94 tahun, dan calon penerus yang ia janjikan, Anwar Ibrahim, bergabung pada 2018 untuk menggulingkan partai yang memerintah di mana keduanya pernah menjadi anggota, dikutip dari New York Times, 25 Februari 2020.

Partai United Malays National Organization yang dikenal sebagai UMNO, berada di pusat skandal 1MDB, yang membuat perdana menteri saat itu, Najib Razak, tersingkir.

Mahathir telah menjanjikan Anwar Ibrahim, ketua umum Partai Keadilan Rakyat (PKR), kursi perdana menteri. Namun, tak ada tanggal peralihan pasti yang ditentukan.

Advertising
Advertising

PKR bersama dengan partai Partai Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM) atau yang dikenal Bersatu, dan partai lainnya membentuk koalisi mayoritas bernama Pakatan Harapan.

Pengunduran diri Mahathir terjadi pada Senin pukul 1 siang ketika dia mengirim surat pengunduran dirinya ke Raja Malaysia.

Sebelumnya Free Malaysia Today pada 23 Februari melaporkan bahwa mantan perdana menteri Najib Razak telah mengkonfirmasi bahwa anggota parlemen UMNO telah menandatangani deklarasi undang-undang yang mendukung pembentukan koalisi politik baru.

Mengutip The Malaya Post, Najib mengatakan bahwa mereka telah setuju, dengan syarat, untuk pembentukan koalisi oleh Perdana Menteri Dr Mahathir Mohamad. Namun, dia tidak menyatakan syarat apa yang melekat pada deklarasi tersebut.

Spekulasi yang muncul adalah koalisi baru akan disebut Perikatan Nasional atau Pakatan Nasional.

Anwar Ibrahim mengatakan Mahathir Mohamad menyangkal keterlibatan plot yang ingin membentuk koalisi pemerintahan baru tanpa Partai Keadilan Rakyat (PKR), Democratic Action Party (DAP), dan Partai Amanah.

"Tidak, saya pikir itu bukan dia karena namanya digunakan, oleh orang-orang di dalam partai saya dan di luar, menggunakan namanya," kata Anwar berbicara di markas PKR, dikutip dari Malay Mail.

Azmin Ali. REUTERS

Kisruh ini membuat Deputi Presiden Partai Keadilan Rakyat, Azmin Ali dan wakilnya, Zuraida Kamaruddin, diberhentikan dari jabatannya.

Sekretaris Jenderal PKR, Saifuddin Nasution Ismail, mengatakan keputusan ini diambil oleh Dewan Kepemimpinan Pusat PKR atau MPP setelah mendapat informasi mengenai peran keduanya dalam pengkhianatan terhadap partai.

Merespons tudingan berkhianat, Azmin Ali dan 10 anggota parlemen yang berhenti dari PKR menulis pernyataan bersama pada Senin malam bahwa tindakan mereka hanyalah "langkah pro-aktif" untuk mengakhiri apa yang mereka sebut konspirasi menggulingkan Mahathir sebagai perdana menteri di tengah masa jabatannya, dikutip dari Channel News Asia.

Azim Ali juga membagikan pernyataan ini di akun Facebook-nya pada hari yang sama. 11 faksi PKR yang keluar menganggap tuntutan alih kekuasaan terhadap Mahathir membuatnya bak "bebek lumpuh".

Dikutip dari New York Times, mantan menteri keuangan dan pemimpin partai DAP yang mayoritas Cina, Lim Guan Eng, mengatakan bahwa perdana menteri telah mengundurkan diri bukan karena dia ingin mengungguli Anwar tetapi karena dia muak dengan anggota koalisinya yang telah merencanakan untuk bergabung dengan UMNO.

Pengunduran diri Mahathir otomatis membuat kabinet Pakatan Harapan gugur. Raja Malaysia telah memberhentikan 26 menteri koalisi Pakatan Harapan di bawah Konstitusi Federal Pasal 43 (5). Ini berarti Mahathir sebagai perdana menteri interim akan mengawal pemerintahan sampai pemerintahan definitif terbentuk.

Mahathir juga telah mengundurkan diri sebagai ketua partai PPBM meski putusannya ditolak oleh dewan tertinggi partai.

Berebut mayoritas Dewan Rakyat

Berita terkait

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

13 jam lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

18 jam lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

1 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

2 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

2 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

3 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

3 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

3 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

3 hari lalu

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

4 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya