Menguak Risiko Sistemik Skandal Gigantic Jiwasraya

Reporter

Tempo.co

Editor

Rahma Tri

Kamis, 9 Januari 2020 18:26 WIB

Kantor Pusat Asuransi Jiwasraya di kawasan Harmoni, Jakarta. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta – Badan Pemeriksa Keuangan dan Kejaksaan Agung baru saja menggelar hasil investigasi mereka pada PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Hasilnya sungguh di luar dugaan karena tak sesederhana yang diduga.

Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Agung Firman Sampurna, bahkan mengatakan skandal Jiwasraya ini berskala cukup besar serta menyimpan risiko sistemik yang patut diwaspadai. “Karena kasus ini cukup besar skalanya, saya katakan ini gigantic,” ujar dia di Kantor Badan Pemeriksa Keuangan, Jakarta, Rabu, 8 Januari 2020.

Badan Pemeriksa Keuangan dan Kejaksaan Agung menjelaskan proses pemeriksaan investigasi kasus PT Asuransi Jiwasraya di Kantor BPK, Jakarta. Rabu, 8 Januari 2020. Tempo/Caesar Akbar

Dampak sistemik dari skandal gigantic ini tidak cukup hanya diukur berdasarkan nilai aset perusahaan. Karenanya, BPK tidak ingin Jiwasraya berakhir seperti Bank Century, yang awalnya butuh modal Rp 678 miliar tapi kemudian bengkak jadi Rp 6,7 triliun.

Saat ini, kerugian negara yang ditimbulkan atas dugaan tindak pidana korupsi dalam kasus Jiwasraya diestimasikan mencapai Rp 13,7 triliun. Perusahaan asuransi pelat merah ini memiliki 17 ribu investor dan 7 juta nasabah.

Advertising
Advertising

Kasus Jiwasraya terungkap pasca perseroan mengumumkan gagal bayar klaim nasabah JS Saving Plan senilai Rp 802 miliar pada Oktober 2018. Nasabah diketahui mulai ramai mencairkan polis JS Saving Plan setelah mencium kebobrokan direksi lama.

Mengingat persoalan Jiwasraya cukup besar, Agung mengatakan BPK ingin menguak tabir skandal giganticini setuntas mungkin. Pengungkapan kasus Jiwasraya sampai ke akar-akarnya ini penting agar skandal tak berkembang menjadi lebih besar lagi dan berujung seperti skandal Bank Century. Kendati demikian, ia meminta setiap pihak perlu berhati-hati dalam mengambil kebijakan.

Berita terkait

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

8 menit lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

15 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

18 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

22 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

1 hari lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

1 hari lalu

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

1 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.

Baca Selengkapnya