Menguak Risiko Sistemik Skandal Gigantic Jiwasraya

Reporter

Tempo.co

Editor

Rahma Tri

Kamis, 9 Januari 2020 18:26 WIB

Kantor Pusat Asuransi Jiwasraya di kawasan Harmoni, Jakarta. TEMPO/Tony Hartawan


Di tengah proses hukum yang masih berjalan, Irvan menambahkan pemerintah dan manajemen Jiwasraya harus tetap memprioritaskan nasib nasabah yang tak kunjung mendapatkan kepastian akan pencairan dana. “Nasabah sudah menunggu terlalu lama. Harus dipertimbangkan untuk mulai menjual aset seperti bangunan dan tanah mereka,” kata dia.

Adapun ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menduga polemik Jiwasraya ini ada faktor kesengajaan. Dalam hal ini, ia menduga, direksi lama dan para manajer investasi saat itu sengaja tidak berhati-hati dalam menamkan investasi. "Ada kongkalikong direksi dengan pihak manajer investasi," kata dia ketika dihubungi, Kamis, 9 Januari 2020.

Sayangnya, kata Bhima, kesengajaan itu luput dari pengawasan pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai pihak regulator. Karena itu, ia menilai, OJK harus bisa bertanggung jawab apa yang telah terjadi pada pihak Jiwasraya. "Di sini OJK yang mesti bertanggung jawab agar kasus serupa tidak terulang," ujarnya

Bhima pun menduga kasus yang dialami oleh Jiwasraya mempunyai kemiripan seperti kasus Bank Century pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), karena terindikasi adanya kasus korupsi di dalamnya. Sehingga ia menilai langkah yang diambil oleh Kejaksaan Agung untuk mengintervensi skandal Jiwasraya ini sudah tepat. "Seperti kasus Century, ada indikasi korupsi masuknya ke penegakan hukum," ungkapnya.

Adapun Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah menyiapkan empat alternatif skema penyelamatan dan restrukturisasi untuk menyehatkan kembali kinerja keuangan Jiwasraya. Pertama, skema strategic partnershipmelalui anak usaha perseroan, yaitu Jiwasraya Putra. Kedua, inisiatif pembentukan holding asuransi yang rencananya berada di bawah PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI). Ketiga, skema finansial reasuransi. Terakhir, opsi penghimpunan dana penyelamatan dari pemilik saham.

Menteri BUMN Erick Thohir memastikan upaya penyehatan Jiwasraya akan terus berjalan di tengah penanganan proses pencarian kerugian negara maupun penanganan proses hukum di Kejaksaan Agung. “Kami bersama Kementerian Keuangan dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) segera menindaklanjuti formula yang sudah kami siapkan untuk menyembuhkan Jiwasraya,” kata Erick,

CAESAR AKBAR| EKO WAHYUDI | AVIT HIDAYAT | GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

6 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

7 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

7 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

9 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

9 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

10 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

14 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

15 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

16 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

16 jam lalu

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya