Ancang-ancang Halau Perlambatan Ekonomi

Rabu, 6 November 2019 17:05 WIB

Pekerja merampungkan pembangunan konstruksi proyek jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) seksi 2A di kawasan Pedati, Jakarta, Senin, 12 Agustus 2019. Proyek tol sepanjang 21,04 kilometer itu terus dikerjakan untuk mengurai kemacetan di ruas Jalan Kalimalang dari Bekasi ke arah Jakarta dan sebaliknya. TEMPO/Tony Hartawan

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menambahkan, dari sisi fiskal, pemerintah akan terus mendorong momentum pertumbuhan ekonomi lewat APBN yang akan difokuskan pada kebijakan yang bersifat countercylical. “Khususnya dari tiga aspek, yakni penerimaan, belanja atau pengeluaran dan juga pembiayaan untuk APBN," tuturnya.

Dari sisi pengeluaran atau belanja APBN, kata Suahasil, pemerintah ingin mendorong masing-masing kementerian dan lembaga bisa lebih efisien. Tidak hanya bagi kementerian dan lembaga di tingkat pusat, tetapi juga bagi pemerintah daerah.

Ia juga memastikan pemerintah tidak akan melakukan pemotongan anggaran secara tiba-tiba. Karena itu, pemerintah akan fokus pada belanja yang efisien dan juga berkelanjutan. Sebab pemerintah memahami bahwa saat ini penerimaan turun akibat ekonomi tengah melambat.

Sementara itu, dari sisi pembiayaan, pemerintah memperkirakan bahwa defisit APBN 2019 akan melebar antara 2 - 2,2 persen dari sebelumnya ditargetkan 1,8 persen. Hal ini disesuaikan sejalan dengan penerimaan negara yang tumbuhnya melambat.

"Kami lakukan itu sebagai dukungan bagi perekonomian dari sisi belanja negara. Ini bentuk dari countercylical APBN, ketika ekonomi dan melemah, tapi belanja negara tidak boleh melemah," kata Suahasil.

Adapun dari sisi penerimaan, menurut Suahasil, pemerintah akan terus memantau pendapatan negara baik dari sisi pajak maupun non pajak, cukai dan juga pendapatan lainnya. Pemerintah, akan memantau kondisi dunia usaha dan industri lewat penerimaan negara. "Kami bisa sesuaikan setelah direncanakan kalau denyutnya memang lemah, bisa kami support. Kami ingin juga bisa lihat ABPN dalam jangka menengah, antara pajak dan belanja bisa sehat.”

Direktur Riset Center of Reform on Economics Indonesia, Piter Abdullah, meminta pemerintah segera memperbaiki iklim investasi yang mengalami penurunan daya saing. Kemudahan investasi ini yang akan mendorong sektor produksi dalam negeri makin bergeliat dan pada akhirnya menjadi sumber pertumbuhan ekonomi yang mujarab.

Terkait hal ini, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia, menyatakan bakal berupaya memecahkan masalah klasik puluhan tahun perizinan, yakni ketidaksinkronan antara aturan pusat dan daerah. “Pemerintah daerah merupakan salah satu faktor kunci yang berperan mendatangkan investasi."

EKO WAHYUDI | AHMAD FAIZ | BISNIS

Berita terkait

TPNPB-OPM Sebut Warga Intan Jaya Mengungsi Akibat Serangan Udara Militer Indonesia

2 jam lalu

TPNPB-OPM Sebut Warga Intan Jaya Mengungsi Akibat Serangan Udara Militer Indonesia

TNI-Polri disebut telah mengerahkan helikopter militer sejak 4-5 Mei 2024 dalam misi pengejaran pasukan TPNPB-OPM Kodap VIII Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Ajak Investor Asing Masuk Indonesia

2 jam lalu

Sandiaga Uno Ajak Investor Asing Masuk Indonesia

Menteri Sandiaga Uno mengajak investor asing untuk berinvestasi di sektor pariwisata Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

5 jam lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

TPNPB OPM Minta Presiden Jokowi Bertanggung Jawab atas Serangan Militer di Pogapa

9 jam lalu

TPNPB OPM Minta Presiden Jokowi Bertanggung Jawab atas Serangan Militer di Pogapa

Operasi penyerangan TPNPB kepada militer di Intan Jaya berlangsung sejak 30 Maret-5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Fitch Naikkan Rating Bank Mandiri jadi BBB

13 jam lalu

Fitch Naikkan Rating Bank Mandiri jadi BBB

Bank Mandiri meraih kenaikan peringkat Internasional Jangka Panjang dan Jangka Pendek pada level "BBB", dari sebelumnya

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Diumumkan Bulan Ini, Akademisi Bilang Harus Diisi Orang-orang Kredibel

13 jam lalu

Pansel KPK Diumumkan Bulan Ini, Akademisi Bilang Harus Diisi Orang-orang Kredibel

Akademisi menyarankan proses seleksi calon pimpinan KPK diperketat menyusul kasus yang menjerat mantan Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Jokowi Bisa Cawe-cawe di Pilkada jika Berkongsi dengan Prabowo

16 jam lalu

Pakar Sebut Jokowi Bisa Cawe-cawe di Pilkada jika Berkongsi dengan Prabowo

Analisis pengamat apakah Jokowi masih akan cawe-cawe di pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Kisah Sendi Fardiansyah Sespri Iriana Galang Dukungan untuk Maju Pilwalkot Bogor

20 jam lalu

Kisah Sendi Fardiansyah Sespri Iriana Galang Dukungan untuk Maju Pilwalkot Bogor

Sespri Iriana Sendi Fardiansyah melakukan sejumlah upaya dalam mempersiapkan diri maju dalam pemilihan wali kota Bogor. Begini kisahnya

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Bentukan Jokowi Diragukan karena Pernah Loloskan Firli Bahuri dan Lili Pintauli

20 jam lalu

Pansel KPK Bentukan Jokowi Diragukan karena Pernah Loloskan Firli Bahuri dan Lili Pintauli

Mantan Komisioner KPK Busyro Muqoddas mendesak Pansel KPK tahun ini tidak sepenuhnya ditunjuk Jokowi

Baca Selengkapnya

Guru Besar Hukum UI: Presiden Indonesia Paling Besar Kekuasaannya di Bidang Legislatif

21 jam lalu

Guru Besar Hukum UI: Presiden Indonesia Paling Besar Kekuasaannya di Bidang Legislatif

Presiden Indonesia ikut dalam semua aktivitas legislasi mulai dari perencanaan, pengusulan, pembahasan, persetujuan hingga pengundangan.

Baca Selengkapnya