Menanti Komitmen Jokowi - Prabowo Selesaikan Pelanggaran HAM

Reporter

Tempo.co

Senin, 14 Januari 2019 18:29 WIB

Calon presiden Prabowo Subianto (duduk kiri) berbincang dengan capres inkumben Jokowi disaksikan Ma'ruf Amin (kanan) dan Sandiaga Uno saat pengambilan nomor urut capres di gedung KPU, Jakarta, Jumat, 21 September 2018. Calon presiden inkumben Jokowi, yang berpasangan dengan calon wakil presiden Ma'ruf Amin, atau Jokowi - Ma'ruf, mendapat nomor urut 1. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Persiapan debat perdana calon presiden dan wakil presiden sudah dilakukan oleh kedua kubu tim sukses kedua pasangan kandidat, Joko Widodo atau Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Jawaban dari sejumlah persoalan terkait tema debat capres Hukum, HAM, Korupsi, dan Terorisme, pun telah disusun.

Baca: Pengamat: Jokowi dan Prabowo Saling Jaga Aib HAM di Debat Capres

Pelanggaran HAM masa lalu yang dianggap masih menjadi utang pemerintahan Jokowi, juga sudah disiapkan solusinya. Dua jalur yang sama, yaitu jalur yudisial dan non-yudisial, tetap akan ditempuh. "Solusi ketiga, Pak Jokowi juga pernah berbicara bahwa harus duduk bersama semua komponen bangsa untuk menyelesaikan itu. Itu artinya dengan model tawarannya islah," kata Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding, saat ditemui Tempo di bilangan Menteng, Jakarta pada Ahad malam, 13 Januari 2019.

Bekas anggota Komisi Hukum DPR ini menganggap sejauh ini Presiden Jokowi sudah menunjukkan komitmen untuk menyelesaikan kasus pelanggaran HAM masa lalu. Salah satunya dengan mengintruksikan kepada Jaksa Agung untuk menindaklanjuti seluruh temuan Komnas HAM. Namun, sampai saat ini bukti yang dimiliki belum patut untuk membuat kasus ini ditingkatkan ke penyidikan.

Ke depan, menuurt Karding, yang terpenting adalah bagaimana membuat sistem hukum yang bisa mencegah terjadinya pelanggaran HAM, serrta bagaimana membudayakan perilaku hukum. Dari salinan visi misi Jokowi-Ma'ruf yang diterima Tempo, pasangan ini berencana melanjutkan penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM berat di masa lalu. Poin itu termasuk dalam sembilan fokus utama yang akan dilakukan dalam rangka penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan HAM.

Baca: Survei: Jokowi Banyak Kampanye Kesehatan, Prabowo Tenaga Kerja

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menegaskan penanganan terhadap kasus pelanggaran HAM tidaklah mudah. Ia mengatakan, Jokowi hanya terkena residu atau ampas dari kasus tersebut. Sebab, hingga saat ini, persoalan itu belum juga terselesaikan.

"Residu masa lalu yang tidak terselesaikan, yang sudah sekian lama berkepanjangan sehingga ada yang putus, ada yang hilang. Sehingga sekarang diterima residunya oleh Pak Jokowi," kata Moeldoko di kantor Komnas HAM, Jakarta, Selasa, 11 Desember 2018.

Jokowi pun telah bertindak dengan mendelegasikan penanganan kasus HAM berat masa lalu kepada Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto dan Jaksa Agung M. Prasetyo. Dalam penanganannya, kata Moeldoko, pemerintah seperti harus menyambung partikel-partikel yang lepas. "Seperti itu kondisinya. Kalau kita enggak peduli, kan, enggak akan menerima korban itu. Juga terima dengan terbuka di Istana," tuturnya. Ia menegaskan, pemerintah tetap berkomitmen menuntaskan kasus pelanggaran HAM dan tidak akan melepas tanggung jawab.

Kasus penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan yang sejak 11 April 2017 hingga kini belum tuntas, juga berpotensi menjadi catatan buruk Jokowi dalam bidang pelanggaran HAM. Namun, untuk kasus ini, Jokowi punya tameng baru. Sebab, baru-baru ini Jokowi memerintahkan pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta atau TGPF kasus Novel. Padahal, sebelumnya, Jokowi berkukuh mempercayakan penanganan kasus tersebut kepada Kepolisian RI.

Berita terkait

Satgas-Satgas Bentukan Jokowi, Terbaru Satgas Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol

37 menit lalu

Satgas-Satgas Bentukan Jokowi, Terbaru Satgas Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol

Presiden Joko Widodo atau Jokowi kerap membentuk Satuan Tugas alias Satgas. terakhir tunjuk Bahlil pimpin Satgas Gula dan Bioetanol.

Baca Selengkapnya

Peradilan Siallagan: Pemidanaan Adat Batak Sebelum Hukum Modern, Ada Kanibalisme

40 menit lalu

Peradilan Siallagan: Pemidanaan Adat Batak Sebelum Hukum Modern, Ada Kanibalisme

Dia menyebut kedatangan misionaris menjadi peralihan di mana hukum pidana modern menggantikan hukum pidana Batak.

Baca Selengkapnya

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Prabowo, Alasan yang Mengemuka dan Luka Konflik Internal Masa Lalu

42 menit lalu

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Prabowo, Alasan yang Mengemuka dan Luka Konflik Internal Masa Lalu

Waketum Partai Gelora Fahri meminta PKS mempertimbangkan dengan matang keputusan bergabung atau tidak dengan pemerintahan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

5 Presiden Indonesia yang Juga Petinggi Partai, Tak ada Nama Jokowi

52 menit lalu

5 Presiden Indonesia yang Juga Petinggi Partai, Tak ada Nama Jokowi

Jokowi jadi satu-satunya presiden Indonesia yang dipecat dari partai, inilah 5 Presiden Indonesia yang juga menjadi petinggi partai.

Baca Selengkapnya

Usai Nobar dengan Jokowi, Menteri Budi Arie Yakin Timnas U-23 Indonesia Tetap Bisa Lolos ke Olimpiade 2024

1 jam lalu

Usai Nobar dengan Jokowi, Menteri Budi Arie Yakin Timnas U-23 Indonesia Tetap Bisa Lolos ke Olimpiade 2024

Menkominfo Budi Arie Setiadi optimistis Timnas U-23 Indonesia lolos ke Olimpiade 2024 meskipun kalah 0-2 dari Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono: Presiden Jokowi Sempat 'Down' saat Gol Timnas U-23 Indonesia Dianulir Wasit

2 jam lalu

Basuki Hadimuljono: Presiden Jokowi Sempat 'Down' saat Gol Timnas U-23 Indonesia Dianulir Wasit

Menteri Basuki Hadimuljono mengatakan Presiden Jokowi sempat down saat gol Timnas U-23 Indonesia ke gawang Uzbekistan dianulir wasit.

Baca Selengkapnya

Suasana Jokowi, Budi Arie, hingga Bahlil Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan

10 jam lalu

Suasana Jokowi, Budi Arie, hingga Bahlil Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan

Jokowi tampak antusias melihat tayangan besar yang menempel di dinding ruang utama Istana Negara.

Baca Selengkapnya

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Kubu Prabowo, PKB Ogah Ikut-ikutan

11 jam lalu

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Kubu Prabowo, PKB Ogah Ikut-ikutan

Aboe Bakar mengatakan PKS ingin berbuat sesuatu bagi bangsa Indonesia setelah dua periode atau 10 tahun berada di luar pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Jokowi Ikut Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan di Istana

11 jam lalu

Para Menteri Jokowi Ikut Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan di Istana

Presiden Jokowi mengundang relawan dan Menteri untuk hadir ke Istana menyaksikan dan nonton bareng semifinal AFC U-23 Indonesia lawan Uzbekistan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bertemu CEO Microsoft Besok, Bahas Potensi Investasi Rp 14 Triliun

11 jam lalu

Jokowi Bertemu CEO Microsoft Besok, Bahas Potensi Investasi Rp 14 Triliun

Investasi Microsoft tersebut bakal tersebar dalam beragam bentuk termasuk salah satunya untuk pengembangan talenta digital.

Baca Selengkapnya