Pemain Tanah Kuasai Tepi Ciliwung, Normalisasi Sungai Terganggu

Editor

Ali Anwar

Jumat, 9 November 2018 15:03 WIB

Sejumlah alat berat melakukan pemasangan beton turap di bantaran Sungai Ciliwung kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, 15 September 2014. Pemerintah melakukan normalisasi Sungai Ciliwung untuk mencegah banjir di Jakarta. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Proyek normalisasi Sungai Ciliwung terganggu karena pembebasan lahannya bermasalah di sejumlah titik. Penyebabnya, tanah di bantaran Sungai Ciliwung yang terkena proyek normalisasi diduga dikuasai para pemain tanah. Mereka memberikan uang muka pembelian lahan dengan harga jauh di bawah tawaran dari pemerintah DKI Jakarta.

Baca juga: Ditinggal Sandiaga Uno, Penyerapan Anggaran DKI Baru 54,8 Persen

Badruzaman, 48 tahun, misalnya, salah satu pemilik lahan di Kampung Poncol, Pasar Rebo, Jakarta Timur, yang terikat perjanjian jual-beli bertanggal 23 Agustus 2017 dengan seorang pembeli. Badruzaman menyepakati bahwa tanahnya seluas 654 meter persegi di bibir Ciliwung dijual seharga Rp 900 ribu per meter persegi.

“Karena itu lahan mati, jadi waktu itu saya pikir tak masalah jika dibeli dengan harga segitu,” kata Badruzaman kepada Tempo, Kamis, 8 November 2018.kemarin.

Sebagai tanda jadi pembelian, pembeli memberi uang Rp 10 juta kepada Badruzaman. Si pembeli itu kemudian mengambil bukti kepemilikan tanah dari tangan Badruzaman, seperti girik dan surat keterangan tanah itu tidak dalam sengketa.

Badruzaman pun mengetahui lahannya akan terkena proyek normalisasi Sungai Ciliwung dan nilai jual obyek pajak (NJOP) pada 2017 hanya Rp 1,03 juta per meter persegi. “Saya waktu itu mikir-nya harga tanahnya hanya selisih sedikit dari NJOP,” kata Badruzaman.

Dia terperanjat ketika bersama pemilik lahan lainnya diundang oleh Panitia Pengadaan Tanah DKI dalam acara pelepasan hak atas tanah pada Desember 2017. Di kantor Badan Pertanahan Jakarta Timur itulah para pemilik baru mengetahui bahwa DKI memberikan ganti rugi Rp 4,5 juta per meter persegi. “Kaget saya ternyata harga ganti ruginya jauh lebih tinggi,” ujarnya.

Ternyata Panitia Pengadaan Tanah belum bisa membayarkan ganti rugi karena bukti kepemilikan tanah Badruzaman ada masalah. Sedangkan pemilik lahan yang tak ada masalah administrasi langsung meneken surat pelepasan hak.

Para pemilik lahan yang melepas tanahnya terlanjur terikat perjanjian jual-beli seharga Rp 900 ribu per meter persegi. Posisi mereka lemah karena bukti kepemilikan tanah dikuasai pemain tanah.

Cukong yang akan membeli lahan Badruzaman belum memberikan penjelasan. Tempo menghubungi kantornya, kemarin, tapi sekretarisnya mengatakan atasannya itu sedang tidak di kantor. Wanita itu berjanji menghubungi Tempo. Hingga tenggat tulisan tidak ada kabar dari sekretaris tersebut.

Badruzaman meminta bantuan pengacara Yose Carlo. Pada 5 Juli 2018, Yose yang juga kuasa hukum sejumlah pemilik lahan menyurati Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Dia meminta DKI menunda pelunasan pembayaran terhadap kliennya.

Menurut Yose, pembebasan lahan bermasalah karena keterlibatan pemain tanah. Posisi hukum pemilik lahan lemah karena telah terikat perjanjian dan uang tanda jadi dari pemain tanah. “DKI menunda pembayaran hingga saat ini,” katanya, kemarin.

Baca juga: Alasan PKS Yakin Ahmad Syaikhu dan Agung Pantas Gantikan Sandiaga

Advertising
Advertising

Penundaan pembayaran tersebut membuat penyerapan anggaran pengadaan tanah lamban Ciliwung. Hingga Jumat lalu, Dinas Sumber Daya Air baru membelanjakan Rp 373,3 miliar dari alokasi anggaran tahun ini Rp 1,83 triliun.

Kepala Dinas Sumber Daya Air, Teguh Hendarwan, belum berkomentar mengenai serapan anggaran dan keterlibatan pemain tanah.

Berita terkait

Peneliti Khawatir Berang-berang di DAS Ciliwung Terancam Punah, Kotorannya Mengandung Bioplastik

3 hari lalu

Peneliti Khawatir Berang-berang di DAS Ciliwung Terancam Punah, Kotorannya Mengandung Bioplastik

Berang-berang semakin sulit ditemukan di Sungai Ciliwung.

Baca Selengkapnya

Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

27 hari lalu

Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

Sebelas orang hilang di Guangdong akibat banjir dasyat di provinsi selatan Cina itu pada Senin 22 April 2024

Baca Selengkapnya

Hutan Kota UI, Kampus Komitmen Pertahankan Dominasi Kawasan Hijau 70:30

54 hari lalu

Hutan Kota UI, Kampus Komitmen Pertahankan Dominasi Kawasan Hijau 70:30

Keberadaan Hutan Kota UI dan komitmen kawasan hijau itu diangkat saat masyarakat global memperingati Hari Hutan Sedunia yang jatuh pada 21 Maret.

Baca Selengkapnya

Kali Kamal Meluap, Ruas Tol Sedyatmo Masih Terendam

57 hari lalu

Kali Kamal Meluap, Ruas Tol Sedyatmo Masih Terendam

Ruas Tol Sedyatmo KM 27 terpantau hingga Jumat 22 Maret 2024 pukul 18.00 WIB masih terendam air luapan Kali Kamal.

Baca Selengkapnya

Mentan Galakkan Pompanisasi 500 Ribu Hektare di Jawa, Siapkan Anggaran Rp 5,8 Triliun

19 Maret 2024

Mentan Galakkan Pompanisasi 500 Ribu Hektare di Jawa, Siapkan Anggaran Rp 5,8 Triliun

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bakal melakukan pompanisasi pada 500 ribu hektare lahan tadah hujan di Pulau Jawa.

Baca Selengkapnya

Cegah Banjir, Pj Bupati Banyuasin Turunkan Alat Berat Normalisasi Sungai Gasing

9 Februari 2024

Cegah Banjir, Pj Bupati Banyuasin Turunkan Alat Berat Normalisasi Sungai Gasing

Normalisasi sungai ini menggunakan alat berat amphibi milik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Baca Selengkapnya

500 Ribu Meter Kubik Material Erupsi Gunung Marapi Ancam Warga hingga 7 Kilometer

23 Januari 2024

500 Ribu Meter Kubik Material Erupsi Gunung Marapi Ancam Warga hingga 7 Kilometer

Jika terjadi banjir lahar hujan, katanya, tumpukan material vulkanik Gunung Marapi tersebut dapat menjangkau hingga area tujuh kilometer.

Baca Selengkapnya

Tangsel Dikepung Banjir, Pilar Saga Pastikan Pompa Berfungsi Dengan Baik

7 Januari 2024

Tangsel Dikepung Banjir, Pilar Saga Pastikan Pompa Berfungsi Dengan Baik

Pemerintah Kota Tangsel telah memastikan pompa air di semua titik rawan banjir dalam kondisi aktif.

Baca Selengkapnya

BRI Peduli Ajak Masyarakat Jaga Ekosistem Sungai

1 Januari 2024

BRI Peduli Ajak Masyarakat Jaga Ekosistem Sungai

BRI berupaya mendorong perbaikan dan revitalisasi sungai di sejumlah wilayah di Indonesia, terutama yang tingkat pencemaran airnya sangat tinggi terutama akibat sampah yang menumpuk.

Baca Selengkapnya

Bocah 6 Tahun Terpeleset di Kali Ciliwung Saat Mencari Ikan, Ditemukan dalam Kondisi Tak Bernyawa

1 Januari 2024

Bocah 6 Tahun Terpeleset di Kali Ciliwung Saat Mencari Ikan, Ditemukan dalam Kondisi Tak Bernyawa

Bocah tersebut bersama teman-temannya hendak mencari ikan di Kali Ciliwung. Terpeleset lalu tenggelam.

Baca Selengkapnya