BLSM Naikkan Elektabilitas Demokrat

Reporter

Editor

Senin, 24 Juni 2013 09:33 WIB

Menteri Perdagangan Gita Wirjawan pembagian Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) kepada warga di kantor Pos Indonesia, Grogol, Jakarta, (22/6). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Lingkaran Survei Indonesia meyakini elektabilitas Partai Demokrat bakal meningkat berkat program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM). Peneliti Lingkaran Survei, Adjie Alfaraby, mengatakan Demokrat dan Ketua Umumnya, Susilo Bambang Yudhoyono, dianggap paling berjasa dalam program antisipasi dampak kenaikan harga bahan bakar minyak terhadap masyarakat miskin itu.

Hasil survei Lingkaran Survei menunjukkan, hampir separuh dari 1.200 responden di 33 provinsi menganggap SBY dan Demokrat paling memperjuangkan program untuk 15,5 juta rumah tangga miskin itu. "Program itu bisa memberi efek elektoral positif terhadap Demokrat," kata Adjie pada saat dihubungi kemarin. Survei itu diadakan pada 18-20 Juni lalu melalui telepon dengan angka simpang kesalahan 2,9 persen.


Penilaian positif terhadap SBY, yaitu sebesar 46,95 persen, jauh melebihi penilaian terhadap Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa (11,47 persen) dan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono (10,75 persen). Demokrat pun mendapat penilaian positif dari 49,45 persen responden. Penilaian positif terhadap partai lain hanya 16,73 persen, dan sisanya menjawab tidak tahu


Sejak akhir pekan lalu, pemerintah mulai membagikan BLSM di sejumlah daerah. Pemerintah mengalokasikan Rp 9,32 triliun dengan besaran bantuan Rp 150 ribu per bulan untuk 15,5 juta keluarga miskin selama 4 bulan.


Adjie belum mengetahui seberapa besar peningkatan keterpilihan Demokrat. Mayoritas responden juga menyatakan SBY dan Demokrat paling bertanggung jawab atas kenaikan harga BBM. Tapi, Adjie mengingatkan, pada 2008 pemerintah juga menaikkan harga BBM dan meluncurkan program Bantuan Langsung Tunai (BLT). "Saat itu Demokrat dan SBY mampu membentuk citra bahwa mereka paling berjasa terhadap BLT," kata dia. Ditambah dua kali menurunkan harga BBM menjelang Pemilihan Umum 2009, kata Adjie, hasilnya adalah Demokrat menjadi pemenang pemilu dan SBY kembali terpilih menjadi presiden.


Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ahmad Basarah, juga menilai pembagian BLSM bisa menjadi ajang untuk meningkatkan popularitas menjelang Pemilu 2014. Sedangkan Ketua PDIP, Maruarar Sirait, mengatakan pemberian BLSM rawan dipolitisasi. Dia mengingatkan pemerintah dan partai politik agar tak mengambil keuntungan dalam program subsidi itu. "Yang disalurkan melalui BLSM adalah uang negara, bukan uang partai atau pemerintah," kata dia.


Advertising
Advertising

Ketua Harian Demokrat, Syarifuddin Hasan, membantah jika dikatakan partainya paling diuntungkan oleh kebijakan BLSM. Dia juga menyangkal partainya sengaja memanfaatkan BLSM untuk menaikkan keterpilihan partai. "Silakan partai lain pasang bendera di tempat pembagian BLSM. Ini, kan, kebijakan yang disetujui bersama," kata Menteri Koperasi dan Usaha Kecil-Menengah itu.


Saat ia membagikan BLSM akhir pekan lalu, kata Syarifuddin, masyarakat menyatakan terima kasih kepada pemerintah. Menurut dia, BLSM murni dibagikan untuk membantu masyarakat miskin yang terkena dampak kenaikan harga BBM.


MUHAMAD RIZKI | SUBKHAN | PRAM

Berita terkait

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

10 Agustus 2023

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat

Baca Selengkapnya

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

13 April 2023

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas

Baca Selengkapnya

Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

7 Oktober 2021

Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

Moncernya karier dan tingginya popularitas Ridwan membuat sejumlah partai mendekatinya. Berikut jejak kedekatan Ridwan Kamil dan sejumlah parpol

Baca Selengkapnya

Mengurai Kasus Dokumen Palsu JR Saragih

19 Maret 2018

Mengurai Kasus Dokumen Palsu JR Saragih

Kasus dokumen palsu yang menjerat bakal calon Gubernur Sumatera Utara Jopinus Ramli Saragih atau JR Saragih terus bergulir.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat Siapkan AHY sebagai Pemimpin Baru Setahun Lalu

12 Maret 2018

Partai Demokrat Siapkan AHY sebagai Pemimpin Baru Setahun Lalu

Pada acara puncak Rapimnas Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhono atau AHY mengajak generasi muda bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

AHY Berpidato, Demokrat: Kami Tawarkan AHY sebagai Pemimpin Baru

12 Maret 2018

AHY Berpidato, Demokrat: Kami Tawarkan AHY sebagai Pemimpin Baru

Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan optimistis pidato politik AHY mampu mendorong elektabilitasnya sebagai pemimpin.

Baca Selengkapnya

Pengamat: Demokrat Akan Diuntungkan Jika Bergabung dengan Jokowi

12 Maret 2018

Pengamat: Demokrat Akan Diuntungkan Jika Bergabung dengan Jokowi

Partai Demokrat menyatakan akan mengusung capres dan cawapres dalam pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Kala AHY Sampaikan Pidato Politik Tanpa Baca Naskah

12 Maret 2018

Kala AHY Sampaikan Pidato Politik Tanpa Baca Naskah

Dalam pidato politiknya, AHY menyatakan kesiapannya menjadi pemimpin muda Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya

AHY: Partai Demokrat Tidak Bisa Jalan Sendiri, Perlu Berkoalisi

11 Maret 2018

AHY: Partai Demokrat Tidak Bisa Jalan Sendiri, Perlu Berkoalisi

AHY menutup Rapimnas Partai Demokrat dengan pidato politik. Namun AHY tidak gamblang menyebut calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung.

Baca Selengkapnya

SBY Geram Kadernya Mangkir di Rapimnas Demokrat

11 Maret 2018

SBY Geram Kadernya Mangkir di Rapimnas Demokrat

Ketua umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY sempat geram saat diskusi di Rapimnas. SBY geram karena ada yang tak hadir.

Baca Selengkapnya