Beda Rencana Kelanjutan Proyek Strategis Nasional Para Calon Presiden

Jumat, 22 Desember 2023 06:30 WIB

Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 01 Anies Baswedan (kiri) dan Muhaimin Iskandar (kedua kiri), Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto (ketiga kiri) dan Gibran Rakabuming Raka (ketiga kanan), Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo (kedua kanan) dan Mahfud MD (kanan) saat Pengundian dan Penetapan nomor urut Capres dan Cawapres di kantor KPU, Jakarta, Selasa, 14 November 2023. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Tiga calon presiden berbeda sikap soal rencana kelanjutan proyek strategis nasional (PSN) yang berlangsung pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan mengatakan akan mengevaluasi seluruh PSN, sementara calon presiden nomor urut 2 dan 3, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo kompak akan melanjutkan PSN era Jokowi.

Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) Fadhil Hasan mengatakan proses evaluasi PSN tersebut menyangkut beberapa aspek. Pertama, pihaknya ingin melihat bagaimana penyusunan regulasi dan kebijakan dari proyek-proyek tersebut.

“Apakah sesuai prinsip governance? Kemudian, apakah proyek tersebut juga membuka ruang pada publik untuk berpartisipasi? Apakah ada meaningful participation?” ujar Fadhil dalam acara diskusi dan debat tim calon presiden dan wakil presiden 2024 di STH Indonesia Jentera, Jakarta Selatan pada Senin, 18 Desember 2023.

Fadhil juga mengatakan pihaknya akan melihat benefit dari PSN. Begitu pula dengan paradigma pendekatan strategi dalam implementasi proyek-proyek tersebut. Kemudian evaluasi juga akan dilakukan dengan melibatkan semua stakeholders dari kalangan akademisi, masyarakat, Non Governmental Organization (NGO) atau lembaga swadaya masyarakat.

"Apakah project tersebut akan dilanjutkan, apakah akan kami revisi, apakah akan diberhentikan. Ada beberapa opsi dari evaluasi tersebut,” tutur Fadhil. Dia juga menekankan bahwa tidak semua proyek bisa digeneralisasi.

Advertising
Advertising

Pada kesempatan yang sama, Tim Kampanye Nasional atau TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memastikan akan tetap melanjutkan PSN yang digagas Presiden Jokowi jika terpilih memimpin Indonesia. Wakil Komandan Tim Hukum dan Advokasi TKN Prabowo-Gibran, Fahri Bachmid menyebut, PSN harus tetap dijalankan karena tercantum dalam undang-undang.

“Sehingga kalau pasangan nomor 2 terpilih jadi presiden dan wakil presiden, kami pasti akan melanjutkan PSN," ujar Fahri.

Dia juga mengatakan uang yang dikeluarkan negara untuk membiayai PSN jumlahnya tidak sedikit. Artinya, kata dia, jika PSN tidak dilanjutkan, maka masyarakat yang pada akhirnya merasakan dampaknya. "Jangan sampai menjadi pekerjaan mangkrak yang pada akhirnya masyarakat juga menanggung risiko," ucap Fahri.

Ia mengklaim PSN yang digagas pemerintahan Jokowi mampu mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di masyarakat. Ia juga menyebut, PSN mampu membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat. Ke depan, ia memastikan pihaknya akan tetap melanjutkan PSN sesuai tujuannya masing-masing

"Mau dibawa kemana? Ya sesuai peruntukannya, diselesaikan sampai tuntas, sehingga dampaknya bisa dirasakan oleh masyarakat,” kata dia. “Harus tuntas. Kalau menyangkut IKN ya harus selesai.”

Sama dengan tim Prabowo-Gibran, Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD juga memilih meneruskan PSN Jokowi. Wakil Sekretaris Eksekutif TPN Ganjar-Mahfud MD, Reinier Haryanto mengungkap alasannya. “Basis kami melihat bahwa semua (PSN) yang dilakukan itu baik, dan perlu dilanjutkan, bahkan lebih,” ujar Reinier.

Menurut dia, melanjutkan proyek-proyek pada era Jokowi dapat membuka kesempatan dan mencapai target Indonesia Emas 2045. Namun, itu saja tidak cukup. Sehingga harus dilakukan dengan lebih transformatif dan bergerak cepat. Artinya program yang berjalan tidak boleh ditinggalkan. Reinier juga menjelaskan pihaknya akan berusaha memperbaiki kelemahan yang ada pada PSN. “Kuncinya di mana? berkelanjutan.”

Mengenai pembiayaan, Reinier menyebut bahwa dana tidak hanya akan bersumber dari APBN, tapi juga kerja sama dengan pihak swasta. Jadi, dia berujar, jika bicara soal pendanaan, perlu dilakukan evaluasi secara mendalam terutama faktor risiko dari proyek itu sendiri. Karena keterlibatan swasta maupun pihak-pihak lain di luar pemerintah itu harus menganalisa risiko.


Selanjutnya: Beda sikap kelanjutan IKN

Berita terkait

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

12 menit lalu

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

Presiden Joko Widodo bersama Elon Musk akan meluncurkan Starlink di salah satu Puskesmas di Denpasar, Bali.

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

44 menit lalu

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

BPJS Kesehatan barus saja mengumumkan bahwa mereka akan memberlakukan sistem kelas tunggal, bagaimana kilas balik jaminan kesehatan nasional?

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

1 jam lalu

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

BPJS Kesehatan akan memberlakukan kelas tunggal dan sistem baru dalam bentuk KRIS, bagaimana sistem dan ketentuan naik kelas rawat inap?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

5 jam lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

13 jam lalu

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

Wantim Golkar mengakui popularitas Ahmed Zaki Iskandar tak setinggi kandidat lain seperti Ridwan Kamil.

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

14 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

15 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

15 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

17 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

17 jam lalu

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

Yusril meyakini Kabinet 100 Menteri di era Presiden Soekarno tak akan berulang dalam pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya