Meliput dan Menjalani Neraka di Gaza, Nasib Jurnalis Palestina di Ujung Tanduk

Reporter

Tempo.co

Selasa, 19 Desember 2023 11:00 WIB

Wael Al-Dahdou, Hind Khoudary, dan Motaz Azaiza. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Selama berminggu-minggu, akun Instagram Motaz Azaiza secara eksklusif menjadi saksi kengerian yang terjadi di Gaza. Sejak 7 Oktober, jurnalis Palestina berusia 24 tahun ini mendedikasikan hari-harinya untuk mengabadikan adegan kematian, kehancuran, dan penderitaan warga akibat serangan brutal Israel di daerah kantong yang terkepung itu.

Namun ketika seranganmiliter Israel yang diklaim untuk membasmi Hamas dari Jalur Gaza memasuki bulan ketiga, dan ketika invasi darat Israel semakin meluas ke wilayah selatan dimana jutaan warga sipil saat ini berlindung, Azaiza telah memperingatkan bahwa ia mungkin tidak dapat melanjutkan pekerjaannya dalam jangka waktu yang lama.

“Fase mempertaruhkan hidup Anda untuk menunjukkan apa yang terjadi kini telah berakhir,” katanya kepada para pengikutnya dalam sebuah pernyataan pada akhir pekan, “dan fase mencoba bertahan hidup telah dimulai.”

Hanya dalam 10 pekan, rambut pemuda itu bahkan sudah mulai memutih.

Nasib jurnalis seperti Azaiza penting—tidak hanya bagi warga Palestina di Gaza, yang sebagian besar dari mereka bergantung pada pers lokal untuk melaporkan apa yang terjadi di dunia yang semakin sulit dijangkau. Namun juga bagi pers internasional yang lebih luas, yang tidak punya akses untuk melaporkan sendiri secara independen apa yang terjadi di lapangan di Gaza.

Advertising
Advertising

Bagi keduanya, mereka telah menjadi sumber informasi langsung yang penting di tengah perang terburuk yang pernah menimpa Jalur Gaza. Langsung dan tanpa filter, liputan mereka memberikan gambaran langka tentang kehidupan di Gaza—19.000 lebih warga Palestina tewas dengan mayoritas anak-anak dan perempuan hingga Selasa 19 Desember 2023, 100.000 bangunan hancur, dan 1,9 juta orang mengungsi.

Tak satu pun dari jurnalis ini yang merupakan pengamat netral, dan mereka juga tidak pernah mengaku sebagai pengamat netral. Masing-masing dari mereka secara bersamaan meliput dan menjalani perang.

Banyak dari mereka terpaksa mengungsi dari rumah dan kota mereka; banyak yang kehilangan kolega, teman, dan anggota keluarga akibat serangan udara. Seperti semua orang di Gaza, mereka harus menghadapi kekurangan makanan, air bersih, tempat tinggal, dan listrik.

“Sejujurnya, saya tidak pernah membayangkan akan melaporkan semua kekerasan ini,” Hind Khoudary, seorang reporter lepas berusia 28 tahun untuk kantor berita Turki Anadolu dan media lainnya, mengatakan kepada TIME bulan lalu melalui WhatsApp, salah satu dari sedikit bentuk komunikasi yang andal di tengah pemadaman listrik rutin dan pemadaman internet akibat blokade total Israel di Gaza.

Sama seperti Azaiza dan yang lainnya, Khoudary secara rutin membagikan foto dan video pengalamannya di tengah perang: rak-rak supermarket yang kosong, rumah sakit yang kewalahan, dan lingkungan yang menjadi puing-puing.

Selama perang, Khoudary menyaksikan rumahnya hancur, teman-temannya terbunuh, dan keluarganya terpisah. Dia bilang dia kehabisan tenaga dan dehidrasi. “Melaporkan dan menjalani hal yang persis sama sungguh melelahkan.”

Jika ada satu hal yang membuatnya bertahan, kata Khoudary, itu adalah “fakta bahwa orang-orang mendengarkan, melihat, dan berinteraksi dan ini adalah hal terbaik yang membuat saya terus melanjutkan.”

Pertanyaannya adalah berapa lama mereka bisa terus seperti ini. “Saya tidak lagi memiliki harapan untuk bertahan hidup."

<!--more-->

Jurnalis Reuters Issam Abdallah saat bertugas di stasiun kereta yang rusak setelah serangan militer, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di Mykolaiv, Ukraina 7 April 2022. REUTERS/Ueslei Marcelino

Berita terkait

5 Fakta Majelis Umum PBB Dukung Keanggotaan Penuh Negara Palestina

8 jam lalu

5 Fakta Majelis Umum PBB Dukung Keanggotaan Penuh Negara Palestina

Ada 143 anggota PBB menyatakan dukungan resolusi yang menyerukan Palestina memenuhi syarat menjadi anggota penuh PBB ke-194 sebagai negara Palestina.

Baca Selengkapnya

Brigade Al Qassam Klaim Selamatkan Sandera Israel yang Mencoba Bunuh Diri

8 jam lalu

Brigade Al Qassam Klaim Selamatkan Sandera Israel yang Mencoba Bunuh Diri

Brigade Al Qassam menyatakan seorang sandera Israel berniat bunuh diri karena depresi.

Baca Selengkapnya

Israel Bersiap Serang Rafah Lagi, Warga Palestina Diperintahkan Mengungsi Besar-besaran

14 jam lalu

Israel Bersiap Serang Rafah Lagi, Warga Palestina Diperintahkan Mengungsi Besar-besaran

Israel menyiapkan serangan besar-besaran di Rafah, perintahkan warga Palestina mengungsi.

Baca Selengkapnya

Ratusan Tawon Serang Tentara Israel di Gaza Selatan, 12 Orang Masuk RS

15 jam lalu

Ratusan Tawon Serang Tentara Israel di Gaza Selatan, 12 Orang Masuk RS

Tentara Israel diserang ratusan tawon saat melintasi Gaza Selatan. Satu tentara dirawat di ICU.

Baca Selengkapnya

Daftar 9 Negara yang Menolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Tetangga Indonesia

17 jam lalu

Daftar 9 Negara yang Menolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Tetangga Indonesia

Sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, 9 negara menolak dan 25 negara abstain.

Baca Selengkapnya

Biden: Gencatan Senjata Israel Hamas Bisa Terjadi Besok Bila Seluruh Sandera Dibebaskan

18 jam lalu

Biden: Gencatan Senjata Israel Hamas Bisa Terjadi Besok Bila Seluruh Sandera Dibebaskan

Joe Biden mengatakan gencatan senjata bisa terjadi secepatnya jika seluruh sandera Israel dibebaskan oleh Hamas.

Baca Selengkapnya

Media Israel: Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Mungkin Ada di Terowongan Khan Younis

19 jam lalu

Media Israel: Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Mungkin Ada di Terowongan Khan Younis

Yahya Sinwar, pemimpin Hamas di Jalur Gaza, mungkin masih berada di dalam terowongan bawah tanah Kota Khan Younis

Baca Selengkapnya

Hamas Kembali Umumkan Kematian Sandera akibat Luka Pengeboman Israel

20 jam lalu

Hamas Kembali Umumkan Kematian Sandera akibat Luka Pengeboman Israel

Hamas mengatakan bahwa sandera Israel Nadav Popplewell telah meninggal. Ia tewas akibat luka yang dideritanya dalam serangan udara Israel ke Gaza

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

21 jam lalu

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 11 Mei 2024 diawali oleh tanggapan Dubes Palestina Zuhair Al-Shun soal perdagangan antara Indonesia-Israel

Baca Selengkapnya

Televisi Belgia Boikot Kontestan Israel di Eurovision

1 hari lalu

Televisi Belgia Boikot Kontestan Israel di Eurovision

Stasiun televisi Belgia VRT menghentikan siaran kontes lagu Eurovision untuk mengutuk pelanggaran hak asasi manusia oleh Israel di Gaza

Baca Selengkapnya