Tragedi di Jagakarsa: Dari Dugaan Motif sampai Luput Selamatkan Anak-anak

Senin, 11 Desember 2023 02:33 WIB

Devnisa Putri saat mengikuti prosesi pemakaman keempat anaknya yang tewas di tangan suami dan dimakamkan di Makam Perigi Bedahan, Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Depok, Minggu, 10 Desember 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Masalah ekonomi diduga menjadi latar belakang Panca Darmansyah, 41 tahun, melakukan kekerasan (KDRT) terhadap istrinya, Devnisa Putri, pada Sabtu, 2 Desember 2023. Panca melanjutkan dengan membunuh empat buah hati mereka di dalam rumah kontrakan yang mereka tinggali di Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Minggu, 3 Desember 2023.

Motif ekonomi di balik KDRT dan pembunuhan 4 anak ini diungkap Titin (49 tahun), tetangga rumah Panca dan Devni yang berlokasi tepatnya di Gang Roman, Jalan Kebagusan Raya, tersebut. Dia mengetahui bahwa tetangganya itu ada hambatan keuangan karena Panca pengangguran.

"Istrinya baru kerja lima bulan, suaminya nganggur setelah sempat nyupir taksi," ujar Titin saat ditemui di rumahnya, Kamis 7 Desember 2023, atau sehari setelah pembunuhan 4 anak itu terungkap.

Titin mengatakan tidak mengetahui detail bagaimana Panca-Devni mendapatkan penghasilan ketika kesulitan. Menurutnya, pasangan suami istri tersebut dikenal jarang bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.

Kesulitan ekonomi Panca dan D juga diketahui pemilik rumah kontrakan, yaitu Asmaroh Dwi Astuti (64 tahun). Versi Asmaroh, Panca dan keluarganya menyewa rumah sejak 25 April 2022. Harga sewa sebesar Rp 30 juta per tahun. Tetapi Asmaroh memberi keringanan dengan mengizinkan pembayaran dilakukan per bulan sebesar Rp 2,5 juta.

Advertising
Advertising

"Dengan pertimbangan, saya kasihan dia punya anak kecil," kata Asmaroh saat ditemui terpisah pada hari yang sama.

Pembayaran sewa terakhir kali dicatatnya pada 4 Agustus 2023, setelah itu menunggak terus. Asmaroh mengatakan memberi kelonggaran, namun dia memberi batas waktu hingga 15 Desember 2023. Apabila tidak membayar, keluarga Panca harus angkat kaki.

Tetangga Cium Bau Busuk Lalu Histeris

Sepuluh hari sebelum jatuh tempo pembayaran sewa itu, hidung Titin mencium bau busuk bangkai hewan di depan rumahnya pada Rabu, 6 Desember 2023. Bau tidak sedap mengusik penciumannya itu pada pukul 05.30 ketika hendak memulai aktivitas harian.

Dia mengeluhkan bau busuk tersebut kepada suaminya juga dan mereka terpaksa mengenakan masker. Keduanya pun menelusuri asal muasal bau, sampai akhirnya mulai membongkar plafon rumah mencari bangkai hewan yang jadi kecurigaan awal.

Awalnya, warga mencium bau busuk pada Rabu, 6 Desember 2023 yang awalnya diduga bangkai hewan. Ketika rumah kontrakan Panca didobrak, ditemukan empat anaknya tewas di kamar tidur dengan posisi berjejer. Sedangkan, Panca ditemukan di dalam kamar mandi dengan posisi tergeletak dengan luka sayat di tangan kanan dan kirinya. Dia juga kedapatan sedang memegang pisau. TEMPO/Novali Panji

Titin adalah tetangga depan rumah Panca-Devni. Dari tembok tampak samping dari rumah bernomor 1A tersebut ada sebuah ventilasi kecil di bagian paling atas. Titin melihat ada lalat yang beterbangan di kaca ventilasi itu.

Titin segera saja mengadu kepada Asmaroh agar memperingatkan Panca sebagai penghuni. "Tapi orangnya (Panca) diketok-ketok nggak ada," ucapnya.

Karena Panca atau orang di dalam rumah kontrakan itu tidak ada yang menyahut, Titin, Asmaroh, dan tetangga lainnya melapor ke Yakub, ketua RT setempat. Warga juga memberi tahu keluarga dari Panca dan istri.

Baca halaman berikutnya: KDRT dan kondisi 4 anak Panca-Devni sebelum terjadi pembunuhan

<!--more-->

Mereka kemudian bersepakat membuka paksa pintu depan rumah itu lantaran bau busuk sudah sangat kuat dari dalam. Ahli kunci pun dipanggil untuk membuka, karena pintu sulit dibuka dari luar.

Pihak keluarga Panca-Devni sudah berada di tempat dan langsung masuk ketika pintu terbuka pada malam itu sekitar pukul 19.00. Mereka langsung histeris lantaran menemukan empat anak (usia 6, 4, 3, dan 1 tahun) tewas di kamar tidur dengan posisi berjejer.

Sedangkan Panca ditemukan dalam keadaan tergeletak nyaris telanjang dengan luka sayat pada tangan, kaki, dan perutnya. Dia diduga hendak mengakhiri hidup, karena ada pisau yang dia genggam. Menurut para saksi yang masuk, kata Titin, kondisi Panca sudah sangat terlihat lemas.

Titin tidak berani masuk karena tidak tahan melihat mayat empat anak-anak Panca dan D. "Ibu di luar nangis, sedih gitu ya, anak kecil," tutur Titin.

Kemudian pihak kepolisian dari Polsek Jagakarsa dan Polres Metro Jakarta Selatan datang. Mereka langsung melakukan pemeriksaan awal dan mengevakuasi anak-anak itu beserta Panca.

KDRT dan Kondisi 4 Anak Panca-Devni Sebelumnya

Polisi mengungkap bahwa Panca adalah orang yang sama dengan yang dilaporkan berbuat KDRT pada Sabtu sebelumnya. Panca dilaporkan ke Polsek Jagakarsa oleh kakak Devni pada hari yang sama dengan kejadian KDRT itu, 2 Desember 2023.

Titin juga mengetahui adanya kekerasan Panca terhadap Devni tersebut. Dia mengetahui karena awalnya ibu dari Devni meminta tolong kepadanya dan setelahnya dia mendapati Devni sudah babak belur dianiaya oleh Panca.

Saat itu, dia melihat Devni terluka di bagian kepala. "Kepala istrinya benjol," kata Titin.

Yakub, ketua RT, juga menjadi saksi adanya KDRT itu. Dia mengungkapkan melihat Panca masih menggotong istrinya walaupun sudah menganiaya.

Saat itu D langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Minggu untuk segera dirawat. Yakub tidak sempat bertanya apapun kepada korban. "Tahunya saya, ke luar darah dari mulut. Langsung dibawa ke rumah sakit, memang gak bisa ditanya perempuannya," ujarnya.

Istri Panca yang berinisial D diketahui tengah dirawat di RSUD Pasar Minggu sejak 2 Desember 2023 karena mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang diduga dilakukan suaminya. Pada 2 Desember lalu, pihak keluarga D pun telah melaporkan Panca ke polisi soal tindakan KDRT. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

Usai kejadian KDRT, Titin masih sempat merawat anak-anak Panca dan Devni, bahkan menyuapi makanan. Dia melihat mereka kurus seperti tidak terawat.

Titin mengaku saat itu sempat mengingatkan ibu dari Devni agar anak-anak tersebut dititipkan. "Udah ngomong sama neneknya. (Dijawab) Gak bisa katanya, repot, itu doang," katanya.

Personel Polres Metro Jakarta Selatan menemukan petunjuk bertuliskan 'Puas Bunda, tx for all' di lantai rumah kontrakan 1A itu. Penyidik kepolisian sementara ini tidak membeberkan maksud dan tujuan tulisan tersebut. Penulis pesan diduga adalah Panca dan tinta merah yang digunakan diduga darah.

Kondisi Panca-Devni

Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati Brigadir Jenderal Hariyanto tidak memberi kepastian soal tulisan dari darah itu. "Ya, nanti itu penyidik," katanya saat ditemui di Instalasi Kedokteran Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jumat, 8 Desember 2023.

Baca halaman berikutnya: Luput selamatkan anak-anak dari pembunuhan berencana

<!--more-->

Hariyanto hanya memastikan bahwa nyawa Panca terselamatkan walau tangan, kaki, dan perutnya ada luka sayatan. Pelaku diduga hendak bunuh diri, namun berakhir gagal.

Sedangkan mayat pada keempat anak-anaknya didapati tanda-tanda lebam pada bibir dan hidung di antara tanda-tanda pembusukan. "Perkiraan meninggal tiga sampai lima hari," ucap Hariyanto, Kamis.

Hasil penyidikan sementara oleh polisi, keempat anak tewas disekap oleh tangan telanjang Panca. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Polisi Bintoro menuturkan, Panca mengakui telah membunuh anak-anaknya sendiri secara bergantian pada Minggu siang, 3 Desember 2023.

Rentang waktu pembunuhan pukul 13-14 disebutkan didukung bukti barang elektronik yang disita polisi, yaitu berupa laptop dan ponsel. "Digunakan saudara P untuk merekam sebelum kejadian, saat kejadian, dan saat yang bersangkutan bermasalah dengan istrinya," kata Bintoro, Jumat, 8 Desember 2023.

Hingga saat ini, Panca masih dirawat di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Hariyanto mengatakan, Panca akan menjalani visum psikiatrikum. “Fisik berangsur baik, ada permintaan visum kejiwaan dari penyidik,” katanya saat dihubungi pada Minggu, 10 Desember 2023.

Terpisah, Devni yang sedang dirawat di RSUD Pasar Minggu akhirnya mengetahui pembunuhan atas 4 anaknya. Seperti diungkap Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Nahar, Devni syok. Sementara dia juga masih harus menjalani perawatan intensif.

Luput Selamatkan Anak-anak

Ahli Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel menduga kasus ini sebagai pembunuhan berencana. Dia berpendapat, Panca pantas dihukum mati apabila memang sadar dan mentalnya tetap sehat.

Menurut Reza pula, adanya asumsi kasus yang menandai suicide epidemic dan bersinambungan dengan KDRT, maka tidak cukup untuk menyikapi kasus per kasus. “Butuh program berskala luas untuk mengatasi KDRT dan bunuh diri,” ucap Reza, Kamis lalu.

Tapi, pada peristiwa KDRT berujung pembunuhan ini, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) melihat faktor ekonomi sebagai pemicunya. Wakil Ketua KPAI Jasra Putra menyebut orang tua korban yang mengalami masalah ekonomi justru memberi dampak pada anak-anak.

"Karena sering kali dalam konflik orang tua, anak dijadikan jaminan, ancaman dan sasaran dari konflik yang tidak berkesudahan," tutur Jasra dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 8 Desember 2023. Jasra menuturkan kejadian ini selalu berulang dalam lingkungan keluarga masyarakat Indonesia.

Belakangan muncul berbagai pertanyaan karena kasus pembunuhan 4 anak ini terjadi saat KDRT masih diselidiki kepolisian. KPAI menyayangkan saat itu tidak ada yang bisa memastikan pengasuhan keempat anak yang jadi korban ini setelah ibunya dirawat akibat KDRT.

"Kita semua gagal dalam melindungi anak-anak. Apalagi sebenarnya ada kasus penyerta sebelum anak-anak meninggal," kata Jasra.

DESTY LUTHFIANI | ADVIST KHOIRUNIKMAH

Baca berita seputar kasus pembunuhan 4 anak di Jagakarsa selengkapnya di sini.

Berita terkait

Jelang 76 Tahun Nakba, Palestina Rilis Laporan Kekejaman Israel

16 jam lalu

Jelang 76 Tahun Nakba, Palestina Rilis Laporan Kekejaman Israel

Jelang 76 tahun Nakba, Palestina merilis laporan mengenai kematian, penahanan, dan pembangunan permukiman ilegal yang dilakukakukan Israel

Baca Selengkapnya

Polisi Bekuk Dua Pelaku Pembunuhan Mayat di Pamulang, Rekan Kerja di Warung Madura

20 jam lalu

Polisi Bekuk Dua Pelaku Pembunuhan Mayat di Pamulang, Rekan Kerja di Warung Madura

Penanganan kasus pembunuhan pria yang jasadnya ditemukan terbungkus kain di dekat kebun ini akan ditangani Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Anggota KKB Pembunuh Danramil Aradide Ternyata DPO Kasus Curanmor

23 jam lalu

Anggota KKB Pembunuh Danramil Aradide Ternyata DPO Kasus Curanmor

Menurut Satgas Damai Cartenz, Anan Nawipa mengakui KKB telah membunuh Danramil 1703-4/Aradide karena mereka sangat membenci anggota TNI-Polri.

Baca Selengkapnya

Ramai Film Vina, Polda Jabar Masih Cari Pelaku Pembunuhan di Cirebon yang Buron

1 hari lalu

Ramai Film Vina, Polda Jabar Masih Cari Pelaku Pembunuhan di Cirebon yang Buron

Pembunuhan Vina di Cirebon pada 2016 silam, Polisi hingga saat ini masih mencari 3 pelaku yang masih berstatus DPO.

Baca Selengkapnya

Satgas Damai Cartenz Tangkap Pelaku Pembunuhan Danramil Aradide, Bawa Ponsel Milik Korban

2 hari lalu

Satgas Damai Cartenz Tangkap Pelaku Pembunuhan Danramil Aradide, Bawa Ponsel Milik Korban

Satgas Damai Cartenz menangkap terduga pembunuh Danramil Aradide Letda Inf Oktovianus Sogalrey itu pada Sabtu, 11 Mei 2024, sekitar pukul 10.40 WIT.

Baca Selengkapnya

Kasus Pembunuhan Kembali Terjadi di Garut, Ibu 53 tahun Ditemukan Tewas Mengenaskan

3 hari lalu

Kasus Pembunuhan Kembali Terjadi di Garut, Ibu 53 tahun Ditemukan Tewas Mengenaskan

Dalam kasus pembunuhan di Cikajang, Garut itu, anak korban juga dianiaya sehingga luka serius di kepala dan wajah.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Kasus Pembunuhan Hebohkan Publik, Terakhir Kasus Mayat dalam Koper

4 hari lalu

Sejumlah Kasus Pembunuhan Hebohkan Publik, Terakhir Kasus Mayat dalam Koper

Penduduk Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat, menjadi gaduh setelah ditemukannya mayat dalam koper pada 25 April lalu. Ini kasus pembunuhan lain.

Baca Selengkapnya

Dipicu Balas Dendam, Anggota Geng Motor di Garut Bunuh Kakek 72 tahun

4 hari lalu

Dipicu Balas Dendam, Anggota Geng Motor di Garut Bunuh Kakek 72 tahun

Anggota geng motor di Garut membunuh seorang kakek berusia 72 tahun. Peristiwa itu dipicu sakit hati karena diduga korban menganiaya kembaran pelaku.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Asmara

6 hari lalu

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Asmara

Irwan, tersangka pembunuhan pengusaha kerajinan tembaga di Boyolali terlibat hubungan asmara. Irwan murka karena tak dituruti minta Rp 500 ribu.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

6 hari lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya