Oktober Ini, Wabah Cacar Monyet Tiba-tiba Meledak di Jakarta

Minggu, 29 Oktober 2023 04:00 WIB

Seorang perawat melakukan vaksinasi cacar monyet di Northwell Health Immediate Care Center di Fire Island-Cherry Grove, di New York, AS, 15 Juli 2022. REUTERS/Eduardo Munoz

TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari setahun sejak satu kasus positif sebelumnya, infeksi virus cacar monyet (Mpox) kembali terdeteksi di Jakarta. Jumlahnya jauh berlipat, yakni 16 kasus terkonfirmasi positif sepanjang bulan ini, hingga Sabtu 28 Oktober 2023, dengan positivity rate PCR di angka 44 persen.

Angka kasus positif, dan positivity rate PCR, itu bukan tidak mungkin bertambah. Per Jumat lalu, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat masih ada 11 orang lainnya terduga bergejala penyakit cacar monyet dan 2 sudah tergolong probable dan menunggu hasil tes PCR.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan DKI, Ani Ruspitawati, menerangkan bahwa seluruh 16 pasien terkonfirmasi positif saat ini adalah laki-laki, usia 25-50 tahun. Sebanyak dua kasus di antaranya adalah pasien berdomisili luar DKI Jakarta.

Kepala Seksi Surveilans Epidemologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama memastikan seluruhnya bergejala ringan. Tapi dia juga menambahkan kalau seluruhnya, "Tertular dari kontak seksual" dan dalam perawatan isolasi di rumah sakit.

Ani mengatakan, setiap kasus positif Mpox yang ditemukan memang segera diisolasi di rumah sakit, bahkan untuk suspek atau terduga dengan gejala khas atau kontak erat seksual yang sedang menunggu hasil PCR. Mereka juga diisolasi di rumah sakit.

Advertising
Advertising

"Kami bersinergi bersama Kementerian Kesehatan RI, sejumlah upaya dilakukan, mulai dari deteksi dini dengan melihat gejala awal agar bisa segera diobati dan mencegah kematian," katanya, Jumat.

Sementara, untuk kontak erat non-seksual akan dipantau gejalanya setiap hari oleh Puskesmas Kecamatan. Apabila bergejala akan dilakukan pemeriksaan laboratorium.

Namun, Ani menambahkan, kasus aktif cacar monyet tidak hanya ditemukan pada kontak erat, tetapi pasien suspek bergejala yang datang ke fasilitas kesehatan. Mereka mayoritas berasal dari kasus infeksi sekunder dan kondisi imunitas rendah pada kelompok berisiko, seperti Lelaki Seks Lelaki (LSL), ibu hamil, ibu menyusui, anak-anak, dan lansia.

Untuk kelompok itulah, Dinas Kesehatan DKI juga menggalang upaya preventif dengan cara vaksinasi. Yang terkini dilakukan dilakukan adalah menyiapkan 1.000 dosis vaksin untuk target 500 orang dari kelompok berisiko di Jakarta selama seminggu ke depan per Selasa, 24 Oktober 2023.

Vaksin diberikan sebanyak dua dosis untuk satu orang dengan jeda tiap dosis adalah empat minggu. Hingga Jumat lalu dikabarkan total penerima vaksin 251 orang.

Angkanya masih relatif jauh dari target diduga, antara lain, karena distribusi vaksin yang belum sampai ke puskesmas atau klinik lokasi vaksinasi seperti yang direncanakan. Ini seperti yang didapati TEMPO di Klinik Carlo di Salemba, Jakarta Pusat, dan Puskesmas Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Keduanya mengungkap belum ada kegiatan vaksinasi cacar monyet pada Selasa lalu. Sedangkan Puskesmas Gambir, Jakarta Pusat, pada hari yang sama, mengungkap adanya kegiatan itu. Sayangnya, para petugas di puskesmas itu melarang TEMPO masuk dan melakukan peliputan.

"Puskesmas tidak memperbolehkan peserta vaksinasi untuk diwawancara karena masih dalam lingkup ruang puskesmas," kata Satrio, satu di antara petugas itu. Tidak diketahui seperti apa efektivitas distribusi vaksin dan respons penerimanya di lokasi itu.

Baca halaman berikutnya rincian wabah terbaru cacar monyet di Jakarta dan klaim Heru Budi

<!--more-->

Wabah di Bulan Oktober

Sebanyak satu kasus positif ditemukan pada 13 dan 19 Oktober. Berikutnya pada 21 Oktober ditemukan sebanyak lima kasus, kemudian pada 23 Oktober ditemukan dua kasus. Selanjutnya, sebanyak tiga kasus ditemukan pada 24 Oktober, serta pada 25 dan 26 Oktober masing-masing ditemukan dua kasus baru. Seluruh 16 pasien sedang menjalani isolasi di rumah sakit.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga mencatat ada 11 orang terduga (suspek) bergejala penyakit cacar monyet dengan rincian pada 24 Oktober terdapat satu orang, kemudian ada dua orang ditemukan pada 25 Oktober. Berikutnya, pada 26 Oktober ditemukan sebanyak lima orang dan sebanyak tiga orang ditemukan pada 27 Oktober.


Klaim Temuan Baru Cacar Monyet oleh Penjabat Gubernur

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyebut dirinya intens berkomunikasi dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk memantau kasus cacar monyet atau Mpox. Heru pun mengaku telah meminta Dinkes DKI untuk gencar melakukan pelacakan (tracing) kepada masyarakat guna memantau perkembangan kasus ini.

“Saya tugaskan ibu Dinas Kesehatan bikin tim tracing terus, maka ketemu itu (pasien terkonfirmasi cacar monyet),” ujar Kepala Sekretariat Presiden ini, Senin, 23 Oktober 2023.


Trisula DKI Lawan Cacar Monyet

Pemerintah Provinsi (Pemprov) melalui Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengaku gencar melakukan upaya deteksi, prevensi, dan respons cepat. Tujuannya, mencegah penyebaran wabah infeksi virus cacar monyet semakin luas.

Ani Ruspitawati mengatakan deteksi dini dilakukan bersama Kementerian Kesehatan. Mereka melacak gejala awal agar bisa segera diobati dan mencegah kematian.

Selanjutnya, untuk membantu pemeriksaan PCR yang dilakukan di Laboratorium Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kementerian Kesehatan RI, Dinas Kesehatan DKI telah menyiapkan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) DKI Jakarta.

Pasien yang terkonfirmasi positif usai dilakukan tes PCR akan segera dilakukan pemeriksaan lanjutan Whole Genome Sequencing (WGS) untuk mendapatkan informasi genetik mengenai asal penyakit dan penyebarannya di masyarakat.

Sebagai upaya preventif, selain vaksinasi adalah sosialisasi dan edukasi secara masif.

Pencegahan tertular cacar monyet disebutkan bisa dilakukan melalui tiga cara, yaitu (1) menggalakkan pola hidup bersih dan sehat, seperti memakai masker dan cuci tangan dengan air mengalir dan sabun, (2) menghindari kontak kulit dan luka, (3) berhubungan seksual yang aman, sehat, dan bersih, serta hindari hubungan seksual jika sedang sakit atau bergejala.

Adapun respons cepat yang telah dilakukan Dinas Kesehatan DKI Jakarta adalah menyiagakan ruang isolasi rumah sakit, menyiapkan obat-obat antivirus, dan berkoordinasi aktif dengan para pakar di rumah sakit vertikal terkait tatalaksana kasus.


Virus, Penularan, dan Obat Cacar Monyet

Cacar monyet adalah jenis penyakit yang disebabkan virus dari marga Orthopoxvirus, keluarga Poxviridae. Virus aslinya menular di antara monyet di Afrika Tengah dan Barat sebagai wilayah endemik (penyakit zoonosis alias melompat dari hewan ke manusia).

Cacar monyet biasanya bergejala ringan dengan kebanyakan orang bisa sembuh kembali tanpa pengobatan dalam beberapa minggu. Tapi di Afrika, bisa menyebabkan kematian pada 1 dari 10 orang yang terinfeksi. Ini biasanya untuk infeksi varian virus cacar monyet dari Kongo. Sedangkan varian Afrika Barat mematikan untuk 1 dari 100 kasus.

Menurut WHO, anak-anak memiliki peluang lebih besar sakit parah karena infeksi virus ini daripada orang dewasa.

Laki-laki, 38 tahun, asal Nigeria, positif menderita penyakit monkeypox. Sumber: The Straits Times

Menurut WHO, cacar monyet bisa ditularkan melalui paparan droplet besar yang dihasilkan saat bersin atau batuk dan juga via kontak langsung dengan luka pada kulit yang terinfeksi atau terkontaminasi. Meski mengesankan bisa menular lewat udara, namun WHO tak menggunakan istilah airborne pada virus cacar monyet.

Seperti penyakit cacar (smallpox), cacar monyet juga bisa menular melalui kontak dengan pakaian, handuk atau alas tempat tidur yang digunakan oleh orang yang terinfeksi. Virus tidak ditularkan lewat hubungan seks tapi lewat kontak kulit saat hubungan seks tersebut.

Tak ada keterangan dari Ani maupun Ngabila mengenai obat dan vaksin yang digunakan. Tapi, obat antivirus tecovirimat (Tpoxx) telah beredar luas di Eropa untuk cacar monyet, cacar (smallpox) dan cacar sapi. Obat yang sama hanya diizinkan untuk cacar (smallpox) di AS.

Untuk vaksin, ada yang disebut Jynneos (Imvanex dan Imvamune), yang telah dapat izin edar untuk mencegah monkeypox dan smallpox pada orang berusia lebih dari 18 tahun.


LAYLA AISYAH

Baca artikel berita seputar kasus cacar monyet di Jakarta di sini.

Berita terkait

Alasan Sosiolog Unair Sebut Penarikan Vaksin AstraZeneca Bisa Memicu Kecemasan Publik

3 hari lalu

Alasan Sosiolog Unair Sebut Penarikan Vaksin AstraZeneca Bisa Memicu Kecemasan Publik

Peneliti Unair menilai penarikan vaksin AstraZeneca dari pasar akan memicu pro dan kontra. Masyarakat bisa ragu terhadap program vaksinasi nasional.

Baca Selengkapnya

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

4 hari lalu

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

Perubahan dalam cara PBB menghitung korban di Gaza telah disebut-sebut sebagai bukti adanya bias.

Baca Selengkapnya

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

4 hari lalu

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

PBB mengatakan masih ada sekitar 10.000 jenazah di Gaza yang masih harus melalui proses identifikasi.

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

4 hari lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

7 hari lalu

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

Korban tewas akibat banjir bandang dahsyat di Afghanistan utara telah meningkat menjadi 153 orang di tiga provinsi

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya: Berantas Parkir Liar tidak Sulit

9 hari lalu

Polda Metro Jaya: Berantas Parkir Liar tidak Sulit

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman mengklaim tidak sulit memberantas parkir liar

Baca Selengkapnya

Waspada Heat Wave, Apa Penyebab dan Bahayanya?

9 hari lalu

Waspada Heat Wave, Apa Penyebab dan Bahayanya?

Heat wave atau gelombang panas dapat menyebabkan dampak negatif bagi tubuh dan kulit, seperti heat stroke dan kanker kulit. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Penyebab Meningitis pada Anak Sering Sulit Didiagnosis

10 hari lalu

Penyebab Meningitis pada Anak Sering Sulit Didiagnosis

Meningitis sering sulit didiagnosis dan bisa berkembang sangat pesat. Kalau anak-anak tidak tertolong dalam waktu 24 jam bisa meninggal

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pakar Sebut Perlunya Kajian Kejadian TTS Akibat Vaksinasi

10 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pakar Sebut Perlunya Kajian Kejadian TTS Akibat Vaksinasi

Pakar menyarankan agar vaksinasi tetap dijalankan namun dengan menggunakan jenis lain jika masyarakat ragu pada vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Kesiapan Jasmani sebelum Menunaikan Ibadah Haji dan Umrah

10 hari lalu

Pentingnya Kesiapan Jasmani sebelum Menunaikan Ibadah Haji dan Umrah

Jemaah diingatkan pentingnya penyiapan kondisi fisik sebelum berangkat ke Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji atau umrah.

Baca Selengkapnya