Harga Terus Meroket, Darurat Beras Nasional Sudah di Depan Mata?

Sabtu, 9 September 2023 11:51 WIB

Pembeli tengah memilih kualitas beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Jumat 1 September 2023. Secara bulanan, inflasi beras pada Agustus 2023 sebesar 1,43 persen merupakan tertinggi sejak Maret 2023. Sebelumnya, pada Februari 2023, harga beras mengalami inflasi sebesar 2,34 persen. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Karawang - Kabar tak menggembirakan datang dari Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Di daerah lumbung pangan nasional kedua setelah Kabupaten Indramayu itu ternyata juga terjadi kenaikan harga beras seperti yang ditemukan di sejumlah daerah lainnya di Tanah Air.

Sejumlah pedagang di Pasar Baru Karawang menceritakan harga beras di pasaran mulai naik sejak awal bulan Agustus lalu. Hal tersebut di antaranya dipicu oleh adanya hambatan produksi di tingkat hulu yang tak terelakkan di tengah musim kemarau panjang sebagai dampak El Nino saat ini.

Sawah di daerah Karawang dengan luas 97 ribu hektare itu tercatat memproduksi padi per tahun 1,3 ton gabah kering panen, atau jika dikonversikan dengan beras mencapai 800 ribu ton beras per tahun. Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi saat kunjungan kerja ke wilayah itu pada awal bulan ini menyebutkan terjadi perlambatan produksi beras di Indonesia sebanyak 1,2 juta ton beras.

Harga Beras Rata-rata Nasional Melambung

Turunnya produksi tersebut yang kemudian berdampak ke kenaikan harga beras di banyak daerah. Data Badan Pangan Nasional menunjukkan harga beras kualitas medium rata-rata nasional pada Jumat, 8 September 2023, berada di level Rp 12.670 atau naik 0,4 persen ketimbang awal Agustus lalu Rp 11.980 per kilogram. Harga beras tersebut sudah melampaui harga eceran tertinggi (HET) yang dipatok di Pulau Jawa Rp 10.900 per kilogram.

Advertising
Advertising

Sementara harga beras pada Agustus tahun lalu masih bertengger di Rp 10.780 per kilogram. Sedangkan harga beras premium Rp 14.340 atau melambung bila dibanding pada Agustus tahun lalu di level Rp 12.480 per kilogramnya.

Cani, salah satu yang terdampak akibat kenaikan harga beras tersebut. Pedagang nasi uduk di Jalan Assirot, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan itu mengeluhkan kenaikan harga beras yang membuatnya terpaksa menekan keuntungan yang diperoleh dari usahanya.

Sebab, meskipun harga beras naik, Cani tak langsung menaikkan harga jual dagangannya. “Ini Rp 12.000-an per liter, kalau yang Rp 10.000 berasnya halus kayak menir. Kagak (menaikkan harga) saya pas aja, yang penting saya ada untung aja, bisa balik modal,” ujarnya.

Selain beras, Cani juga mengeluhkan kenaikan harga sejumlah harga kebutuhan pokok seperti telur dan daging ayam. “Telur naik lagi, kemarin udah sempet Rp 26.000, sekarang udah Rp 28.000. Besok naik lagi, sama kayak bawang, cabe, ayam.”

Hal serupa disampaikan oleh Fikri, seorang pedagang nasi goreng. Meski harga beras naik, ia tak langsung menaikkan harga jual atau mengurangi porsi nasi goreng buatannya karena khawatir jumlah pembeli bakal berkurang. “Ya gimana, mau nggak mau kan tetap harus beli (beras),” tuturnya.

Selanjutnya: Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief ...

<!--more-->

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi membeberkan penyebab kenaikan harga beras yang cukup masif. Menurut dia, lonjakan harga disebabkan penurunan produksi pada semester kedua tahun ini.

“Kalau di paruh kedua semester kedua itu kan memang panennya 30 persen, kalau separuh pertama 70 persen. Sehingga memang ada rebutan gabah juga,” ujar Arief saat dihubungi, Jumat, 1 September 2023 lalu.

Bapanas dalam menyikapi hal ini akan memajukan waktu penyaluran bantuan pangan beras. Penyaluran bantuan pangan beras yang awalnya per Oktober 2023 kemudian dimajukan September 2023. Bantuan pangan beras tersebut akan disalurkan kepada 21,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan masing-masing menerima 10 kilogram beras selama tiga bulan.

“Itu cara kita intervensi, ditambah SPHP (Stabilisasi Pasokan Harga Pangan), gerakan harga pangan ditambah lagi gerakan pangan murah,” tutur Arief.

Berpotensi Mengarah ke Darurat Beras Nasional

Sekretaris Jenderal Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Reynaldi Sarijowan menyatakan produksi yang menurun mengerek harga beras medium ke Rp 12.500-an per kilogram. “Ini membuat harga beras premium juga naik,” kata Reynaldi saat dihubungi pada Selasa, 5 September 2023.

Kondisi saat ini, menurut dia, merupakan dampak dari penyerapan beras yang kurang optimal oleh Bulog pada tahun 2022 lalu. “Sehingga berdampak ke hari ini, harganya sudah di atas HET,” ujarnya.

Selain itu, kata dia, impor beras yang dilakukan pemerintah juga terbukti tidak berhasil menekan harga beras yang ada. Oleh sebab itu, IKAPPI mendorong pemerintah agar dapat melakukan upaya lanjutan khusus untuk mengatasi persoalan harga beras yang masih terjadi.

“Karena ini sudah multiplier effect-nya sudah luar biasa. Kami mewaspadai ada potensi ke arah darurat beras nasional,” ucap Reynaldi.

Ketua Umum IKAPPI Abdullah Mansuri juga menilai kenaikan harga beras hingga berada di atas HET ini merupakan kondisi yang terburuk karena mencapai rekor tertinggi. “Meski belum masuk pada fase darurat beras secara nasional, tetapi memang potensi itu terus ada,” ucapnya.

Selanjutnya: Menurut dia, fakta di lapangan menunjukkan...

<!--more-->

Pasalnya, menurut dia, fakta di lapangan menunjukkan banyak penggilingan sudah cukup sulit mendapatkan beras. “Bahkan berebut,” kata Abdullah. Sementara pemerintah lewat Kementerian Pertanian masih yakin bahwa akan ada panen di September.

Selain di dalam negeri, kondisi perberasan di luar negeri juga sedang tak baik-baik saja. Meski secara keseluruhan indeks acuan harga komoditas pangan internasional turun 2,1 persen pada Agustus dibandingkan Juli, Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) menunjukkan harga beras yang melonjak 9,8 persen.

Kenaikan harga beras pada Agustus tersebut adalah yang tertinggi dalam 15 tahun terakhir. Meroketnya harga ini dipicu oleh larangan ekspor beras yang diberlakukan India sejak Juli, yang diperparah oleh jeda musiman dalam produksi beras di belahan bumi utara.

Stok Beras 1,6 Juta Ton Aman hingga Akhir Tahun

Sementara itu, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan bahwa stok beras di dalam negeri dalam kondisi aman. Hal senada disampaikan oleh Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso memastikan stok beras sebanyak 1,6 juta ton, aman untuk menjaga kebutuhan dan stabilisasi harga sepanjang tahun. Oleh sebab itu, ia meminta seluruh masyarakat untuk tidak perlu khawatir akan ketersediaan pasokan beras.

Selain memaksimalkan penyerapan produksi dalam negeri, Bulog juga mendapatkan penugasan importasi beras pada tahun ini sebanyak 2 juta ton. Dengan demikian, stok cadangan beras pemerintah yang dikuasai Bulog sangat mencukupi untuk kebutuhan penyaluran di dalam negeri.

Saat ini Bulog masih memiliki kuota impor beras sebanyak 400 ribu ton. Bulog juga terus berkomunikasi dengan sejumlah negara demi memenuhi kuota impor tersebut. “Kita upayakan terus berdatangan. Kami terus berhubungan dengan negara-negara produksi beras dan mereka berasnya ada lebih,” kata Budi Waseso saat ditemui di Lottemart Wholesale Pasar Rebo, Jumat, 8 September 2023.

Meski demikian, ia enggan menyebutkan negara mana saja yang sudah diajak berkomunikasi untuk kerja sama pemenuhan beras dalam negeri ini. “Nggak ada bidik-bidik, semua negara produksi kami ajak ngomong. Nggak dibidik. Kayak apa aja,” ujar pria yang akrab disapa Buwas tersebut.

AMY HEPPY | ANTARA

Pilihan Editor: Bantuan Beras Tahap Dua Mulai Disalurkan Senin Depan, Bapanas: untuk 21 Juta Keluarga

Berita terkait

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

1 jam lalu

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

Perlambatan perekonomian di Cina memberi dampak ke Indonesia. Sebab sasaran pasar terbesar untuk kegiatan ekspor komoditas alam berada di Cina

Baca Selengkapnya

Jokowi akan Gelar Rapat Khusus Bereskan Segudang Masalah Bea Cukai

4 jam lalu

Jokowi akan Gelar Rapat Khusus Bereskan Segudang Masalah Bea Cukai

Bea Cukai saat ini tengah ramai disorot imbas beragam masalah penindakan barang impor.

Baca Selengkapnya

Ramai Peti Jenazah Kena Bea Masuk 30 Persen, Kemenkeu: Tak Ada Penetapan Pungutan

1 hari lalu

Ramai Peti Jenazah Kena Bea Masuk 30 Persen, Kemenkeu: Tak Ada Penetapan Pungutan

Kementerian Keuangan memastikan peti jenazah tidak termasuk dalam barang yang dikenakan bea masuk dan pajak dalam rangka impor

Baca Selengkapnya

Regal Springs Indonesia Bersama FAO dan IPB University Menggagas Transformasi Blue Food, Ini Penjelasannya

2 hari lalu

Regal Springs Indonesia Bersama FAO dan IPB University Menggagas Transformasi Blue Food, Ini Penjelasannya

Transformasi Blue Food digagas Regal Springs Indonesia bersama FAO dan IPB Universityang menggagasnya. Apa tujuannya?

Baca Selengkapnya

Rekor Suhu Udara Terpanas Berlanjut di April 2024, Ini Datanya

2 hari lalu

Rekor Suhu Udara Terpanas Berlanjut di April 2024, Ini Datanya

Suhu udara di permukaan Bumi sepanjang April 2024 mematahkan rekor sebelumnya yang tercipta pada 2016. Sama-sama diwarnai El Nino kuat.

Baca Selengkapnya

Bapanas Siapkan Revisi Aturan Cadangan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Ekstrem

3 hari lalu

Bapanas Siapkan Revisi Aturan Cadangan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Ekstrem

Bapanas siapkan revisi Perpres mengenai Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah untuk atasi kemiskinan ekstrem.

Baca Selengkapnya

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

4 hari lalu

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

Angkatan Bersenjata India berencana menghentikan impor amunisi pada tahun depan karena industri dalam negeri sudah mampu memenuhi kebutuhan domestik.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ancam Produksi Beras

5 hari lalu

Cuaca Panas Ancam Produksi Beras

Cuaca panas belakangan ini di satu sisi dapat meningkatkan rendemen padi, tapi di sisi lain berpotensi membuat gagal tanam dan gagal panen.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

6 hari lalu

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

6 hari lalu

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya