Gusar Demokrat Pasca Anies Baswedan - Cak Imin
Reporter
Eka Yudha Saputra
Editor
Febriyan
Minggu, 3 September 2023 13:16 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Rapat Majelis Tinggi Partai Demokrat digelar di kediaman ketua majelis itu, Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY, di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat pada Jumat Sore, 1 September 2023. Rapat itu digelar mendadak setelah partai tersebut mendapatkan kepastian batalnya ketua umum partai itu, Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY, menjadi bakal calon wakil presiden mendampingi Anies Baswedan.
Setelah mendapatkan laporan soal kronologi batalnya AHY menjadi bacawpres Anies, SBY pun berbicara panjang lebar. Selama sekitar satu jam, pidato SBY itu disiarkan melalui saluran kanal YouTube resmi partai itu. Dia menyatakan terkejut mendengat kabar Anies akan memilih Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar, sebagai cawapres.
"Saya tidak menyangka kejadiannya akan begini," kata SBY.
Padahal, SBY menyatakan baru sepekan lalu dia menyambut Anies di tempat yang sama. Dalam pertemuan itu, menurut SBY, dia sempat berbicara kepada Anies soal bagaimana dia memenangkan Pilpres 2004 dan 2009. Tak ada pembahasan soal nama Muhaimin saat itu.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya, dalam laporannya pada rapat itu menyatakan mereka mendapatkan kabar kepastian Anies menerima Muhaimin sebagai cawapresnya pada Rabu, 30 Agustus 2023. Kabar itu tak mereka dapatkan langsung dari Anies, melainkan dari anggota Tim 8, Sudirman Said.
Menurut Riefky, mereka menerima informasi bahwa Anies sempat dipanggil oleh Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, ke NasDem Tower pada Selasa malam, 29 Agustus 2023. Dalam pertemuan itu, menurut Riefky, Surya menetapkan secara sepihak Muhaimin sebagai bacawapres dari Koalisi Perubahan. Anies, menurut Riefky, manut terhadap pilihan Surya.
"Tanpa sepengetahuan Demokrat dan PKS," kata Riefky.
Demokrat sebut langkah NasDem dan Anies sebagai pengkhianatan
SBY menyebut manuver Surya dan Anies itu sebagai upaya menikung Demokrat. Riefky bahkan lebih keras dengan menyatakan manuver itu sebagai pengkhianatan terhadap Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
Pasalnya, menurut Riefky, Anies sudah memutuskan untuk menggandeng AHY sebagai cawapres sejak Juni lalu. Keputusan itu, menurut Riefky, bahkan telah disampaikan kepada seluruh petinggi partai anggota Koalisi Perubahan, termasuk Surya Paloh.
"Menurut Capres Anies, ketiga pimpinan Parpol menerima putusan tersebut dan tidak ada penolakan, " kata Riefky.
Ketua Badan Pembina Organisasi Keanggotaan dan Kaderisasi (BPOPKK) Partai Demokrat, Herman Khaeron, menegaskan bahwa pihaknya baru mengetahui bergabungnya PKB dan terpilihnya Muhaimin Iskandar dari Sudirman Said. Sudirman, menurut Khaeron menyampaikan bahwa ada pembicaraan politik antara Partai NasDem dengan PKB.
Herman mengungkapkan bukan hanya pembicaraan, tetapi sudah disiapkan draf koalisi baru antara PKB dan Partai Nasional Demokrat (NasDem). “Bahasanya (draf) apakah Demokrat, PKS, mau ikut atau tidak, ya harapannya ikut tetapi kalaupun tidak ya..,” kata Herman dalam diskusi ‘Polemik’ Trijaya, Sabtu, 2 September 2023.
Herman mengatakan wajar bila menyebut manuver politik ini sebagai pengkhianatan. Sebab, kata dia, ketika dalam perjalanan koalisi ini tetap solid di tengah pasang surut. Namun di penghujung dikhianati oleh kepentingan sepihak NasDem, bukan kepentingan koalisi.
“Ini yang menurut saya pantaslah ada reaksi karena ini ada aksi,” kata Herman.
Selanjutnya, PKB sebut dapat tawaran dari NasDem dan langsung klop
<!--more-->
Adapun politikus PKB Abdul Rochim mengatakan tawaran Partai Nasional Demokrat (NasDem) untuk memasangkan Anies Baswedan dengan Muhaimin Iskandar hanya dibahas dalam waktu singkat
“Ini prosesnya sangat cepat. Jadi Ini mungkin takdir yang memang menjodohkan antara Pak Anies dengan Gus Muhaimin karena prosesnya memang sangat cepat,” kata Abdul dalam diskusi yang sama dengan Herman.
Pria yang akrab disapa Gus Rochim itu membantah anggapan pihaknya telah berkomunikasi cukup lama dengan NasDem. Bahkan, menurut dia, tidak ada pembicaraan dengan NasDem sebelum Anies berkunjung ke kediaman ibunda Muhaimin di Jombang, Jawa Timur, pada 30 Agustus 2023.
“Oh belum itu (komunikasi politik). Prosesnya satu dua hari ini saja. Cepat, klik, cocok, jalan, budhal Gus gitu,” kata dia.
Rochim menyatakan Rapat pleno Dewan Syuro dan Dewan Tanfidz PKB pada Jumat pagi, 1 September 2023 pun sepakat menduetkan Anies dan Cak Imin. Setelah itu, menurut dia, PKB berkonsultasi dengan para kiai di seluruh pesantren di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
“Karena memang dari awal kita menginginkan, maka jargon kita dari awal adalah budhal Gus. Budhal Gus itu artinya Gus Muhaimin harus maju di Pilpres 2024 baik sebagai capres atau cawapres,” ujar Cak Rohim.
PKS mengaku sempat didatangi Anies dan Surya Paloh
Berbeda dengan Demokrat, PKS menyatakan Anies Baswedan dan Surya Paloh sempat menemui Ketua Majelis Syura mereka, Salif Segaf Al Jufri, untuk membahas soal bergabungnya PKB tersebut.
"Kurang lebih seperti itu infonya, tetapi memang Pak Anies dan Pak SP sempat menjumpai ketum majelis syuro kami. Nah di situ ketua kami mengajak kami untuk rapat membicarakan perkembangan terakhir," Kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS Al Muzammil Yusuf di Kantor DPP PKS pada Sabtu, 2 September 2023.
Hanya saja, menurut dia, PKS menyesalkan terjadinya kegaduhan dalam proses masuknya PKB itu.
"Kami ya kalau menyesali apa yang terjadi iya, tapi kita tetap berusaha kedepan tetap menata koalisi kita ini, tadi statement presiden partai juga begitu," kata Muzammil. "Harusnya ini tidak ada friksi apa-apa," kata dia.
Sementara Presiden PKS Ahmad Syaikhu menghormati keputusan Partai Demokrat yang keluar dari Koalisi Perubahan dan mencabut dukungan kepada Anies Baswedan. Meski demikian, PKS masih berharap Demokrat masuk koalisi ini untuk menghadapi Pilpres 2024.
“Sesungguhnya ya kami masih sangat berharap pada Partai Demokrat untuk bisa tetap berada dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan dan mengusung saudara Anies Rasyid Baswedan sebagai bacapres Republik Indonesia,” kata Ahmad Syaikhu.
EKA YUDHA SAPUTRA | TIKA AYU | ADE RIDWAN YANDWIPUTRA | HANAA SEPTIANA | ANTARA