Di Balik Sengkarut Kelangkaan LPG 3 Kg, karena Lonjakan Permintaan atau Imbas Penyelewengan?

Jumat, 4 Agustus 2023 08:29 WIB

Warga antre membeli gas elpiji 3 kilogram di salah satu pangkalan Kelurahan Pojok, Kota Kediri, Jawa Timur, Rabu, 26 Juli 2023. Warga Kota dan Kabupaten Kediri dalam lima hari terakhir kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kg bersubsidi karena keterbatasan stok di tingkat pangkalan. ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani

TEMPO.CO, Jakarta - Tak sedikit warga di sejumlah daerah yang mengeluhkan kelangkaan elpiji bersubsidi ukuran 3 kilogram atau LPG 3 kg. Bahkan, Kabupaten Banyuwangi di Jawa Timur sempat viral di jagad maya karena video antrean panjang pembeli gas melon tersebut beberapa waktu lalu.

Salah satu warga Banyuwangi, Pristyana Dewi, menjelaskan LPG 3 kg sempat langka di daerahnya. LPG 3 kg selama beberapa hari tidak bisa ditemukan di toko-toko.

"Kalau ndek (di) rumah, ibuku sampai pakai kayu bakar soale ancen (karena memang) beberapa hari itu nggak bisa tukar gas, nggak bisa beli gas," ujar Pristyana pada Tempo, Senin, 31 Juli 2023.

Belakangan, kata Pristiyana, keadaan mulai membaik. Per hari ini, sejumlah toko sudah menjual LPG tersebut, meskipun harganya naik hingga Rp 22 ribu dari semulai Rp 19 ribu per tabung.

Warga Banyuwangi lainnya, M. Syahrowardi, mengungkapkan hal serupa. Dia baru menyadari saat gas di pondok pesantren tempatnya mengabdi habis.

Advertising
Advertising

"Tapi untungnya saat itu ada satu toko yang sedia dan itu jadi rebutan. Jadi, kayak disek-disekan (dulu-duluan), rebutan, bahkan sampai pre-order," ujar Syahro, sapaannya, pada Senin saat dihubungi terpisah.

Kisah lain datang dari warga Kabupaten Jombang Jawa Timur, Aan Ulfa. Ia menceritakan bahkan harus meletakkan tabung gasnya di toko kelontong selama dua hari. Setelah itu, dia baru mendapat LPG 3 kg.

Sementara tetangga-tetangganya juga berkeliling ke setiap toko untuk mencari LPG 3 Kg. "Keliling sampek (sampai) dapat," kata Aan.

Elpiji subsidi ukuran 3 kilogram atau LPG 3 kg sempat mengalami kelangkaan di sejumlah daerah pada beberapa pekan lalu. Permintaan terhadap gas melon itu tercatat melonjak.

Kelangkaan elpiji 3 kg itu yang kemudian memantik dugaan terjadi penyimpangan distribusi di lapangan. Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto, menyebutkan, dugaan itu muncul meskipun juga ada kemungkinan lonjakan permintaan masyarakat. "Saya lebih meyakini, seperti yang ditemui oleh Dirut Pertamina di Bali, bahwa terjadi penyimpangan di dalam distribusi gas melon ini," ujar Mulyanto pada Tempo, Rabu, 2 Agustus 2023.

Selanjutnya: Ia menduga distribusi gas melon dari agen tidak...

<!--more-->

Ia menduga distribusi gas melon dari agen tidak sampai ke pangkalan atau pengecer. Jika demikian, kata dia, gas tersebut bisa digunakan tidak tepat sasaran. "Termasuk kemungkinan pengoplosan untuk diubah menjadi gas LPG nonsubsidi," ucapnya.

Pengamat ekonomi energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi, angkat bicara soal hal ini. Dia menilai, kelangkaan gas melon sebenarnya telah terjadi berulang kali selama bertahun-tahun dan tanpa ada solusi mengatasi masalah tersebut.

"Penyebab kelangkaan tersebut salah satunya disebabkan adanya migrasi besar-besaran dari kosumen LPG nonsubsidi ke LPG subsidi yang harga per kilogramnya," ujar Fahmy melalui keterangan tertulis pada Ahad, 30 Juli 2023.

Dia menyebut, migrasi besar-besaran itu karena distribusi yang diterapkan Pertamina adalah sistem distribusi terbuka. Dalam sistem tersebut, konsumen yang tidak berhak memperoleh subsidi bisa bebas membeli LPG 3 kg tanpa ada sanksi.

Sementara itu, pengamat kebijakan energi, Sofyano Zakaria, menilai permasalahan distribusi LPG 3 kg di sejumlah daerah adalah akibat kekosongan stok untuk sementara waktu. "Langka LPG atau BBM yang terjadi di negeri ini pada umumnya dialami hanya dalam hitungan hari saja dan tidak sampai seminggu apalagi berminggu-minggu," ujarnya.

Sebab, dalam hitungannya, di tiap kabupaten rata-rata ada 4-5 unit Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) yang juga menjadi depo penampungan elpiji. Selain itu, ada sekitar 10 agen elpiji dan setidaknya 200 pangkalan LPG 3 Kg.

Dia mencontohkan, 14 dari 3.675 pangkalan LPG di Medan mengalami kekosongan. Sementara 16 dari 2.754 pangkalan di Kediri, 12 dari 1.742 pangkalan di Malang, serta 5 dari 1.094 pangkalan di Sulawesi Barat juga mengalami hal serupa. "Kekosongan di pangkalan itu adalah karena menunggu pengiriman LPG dari agennya," kata Sofyano.

Pemerintah Buka Suara

Presiden Joko Widodo atau Jokowi akhirnya angkat bicara soal kelangkaan LPG 3 kg. Ia pun menegaskan elpiji subsidi itu diperuntukkan hanya bagi masyarakat kurang mampu.

Gas melon itu menjadi barang yang diperebutkan masyarakat hingga akhirnya menimbulkan kelangkaan. “Mengenai kelangkaan, biar Pak Menteri BUMN yang jawab karena menyangkut Pertamina di bawah beliau,” ujar dia usai meninjau Pasar Bululawang di Kabupaten Malang, Jawa Timur pada Senin, 24 Juli 2023.

Sementara Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, menyebutkan kelangkaan gas melon bukan karena alokasinya yang kurang. Sebab, dari catatannya, sudah ada 8 juta ton LPG 3 Kg yang disediakan tiap tahun.

"Ini kita sedang evaluasi tim Pertamina dan ESDM bagaimana memang kita bisa menyiapkan aturan pendistribusian yang tepat sasaran. Tepat sasaran, loh, ya," kata Arifin pada Senin, 31 Juli 2023.

Selanjutnya: Ragam modus penyimpangan...

<!--more-->

Ragam Modus Penyimpangan Distribusi LPG 3 Kg

Dalam pelaksanaannya di lapangan, Direktur Pembinaan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Maompang Harahap menyebutkan adanya sejumlah modus penyimpangan penyaluran LPG 3 kg yang berujung pada kelangkaan yang terjadi di sejumlah wilayah. Di antaranya penimbunan dan penjualan melebihi harga eceran tertinggi (HET).

"Kemudian, penjualan atau pengangkutan wilayah yang bukan wilayah distribusi lintas kabupaten/kota atau wilayah belum terkonversi minyak tanah ke LPG 3 kg. Sehingga pengangkutan LPG 3 kg menggunakan kendaraan yang tidak terdaftar di agen," kata Maompang dalam konferensi pers virtual pada Kamis, 3 Agustus 2023.

Lebih jauh, Maompang menyebutkan mekanisme pendistribusian LPG subsidi 3 kg perlu terus disempurnakan. Pencatatan transaksi secara manual yang berlaku saat ini, menurut dia, rawan manipulasi. "Tidak bisa menunjukkan profil pengguna LPG subsidi 3 kg yang sesungguhnya," katanya.

Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji juga membenarkan adanya migrasi masyarakat pengguna LPG nonsubsidi menjadi LPG subsidi 3 kg. Hal ini terlihat dari jumlah pengguna elpiji subsidi 3 kg atau barang public service obligation (PSO) yang meningkat.

"PSO itu kebutuhannya naik 4 sampai 5 persen. Yang Non PSO turun kurang lebih 10 persen, tahun kemarin. Ini menjadi perhatian kami," ujar Tutuka Ariadji.

Selain itu, menuturkan adanya temuan aksi pengoplosan. Karena itu, pemerintah sedaang melakukan pengawasan dan mencari solusi agar agar pendistribusian LPG subsidi 3 kg tepat sasaran.

Lebih jauh, ia juga meminta PT Pertamina (Persero) agar tidak hanya bertanggung jawab atas pangkalan. Namun, turut memastikan apakah LPG subsidi 3 kg sampai ke tangan konsumen yang membutuhkan. "Pemerintah juga akan memetakan konsumen yang berhak mendapat PSO," ujarnya.

Pertamina Beri Klarifikasi

Untuk memastikan distribusi elpiji dengan tabung berwarna hijau itu tidak terkendala, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengecek langsung ke Bali pada Ahad pekan lalu. Pasalnya, kabar keterbatasan pasokan itu justru terjadi menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan yang puncaknya jatuh pada 2 Agustus dan 12 Agustus 2023.

Kala itu, ia bertandang ke Kabupaten Gianyar dan Denpasar, dua daerah di Bali yang banyak terdapat pangkalan besar. Hasilnya, diketahui ada kenaikan kebutuhan menjelang hari besar keagamaan dan pembelian dari masyarakat yang berlebihan menjadi penyebab pasokan LPG 3 kg beberapa hari terakhir menipis.

Hal serupa disampaikan oleh Area Manager Comm, Rel. & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara atau Jatimbalinus. Peningkatan konsumsi elpiji terjadi sejak hari raya Idul Adha, karena banyak masyarakat yang menggelar hajatan.

Selanjutnya: PT Pertamina Patra Niaga mencatat peningkatan konsumsi...

<!--more-->

Adapun PT Pertamina Patra Niaga mencatat peningkatan konsumsi LPG 3 kg sebesar 2 persen selama periode Juli 2023 dibandingkan bulan sebelumnya. Konsumsi gas subsidi pada Juli 2023 mencapai lebih dari 30.000 ribu metrik ton (MT), lebih tinggi dibanding dari rata-rata bulan sebelumnya sekitar 25.000 ribu MT.

Sementara untuk gas nonsubsidi, peningkatan terjadi pada tanggal 27 Juni 2023. Saat itu, konsumsi masyarakat mencapai sekitar 1.300 MT dari rata-rata sekitar 1.000 MT.

Lalu bagaimana sebenarnya stok LPG saat ini?

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting memastikan stok LPG dalam kondisi aman dan sesuai kuota. "Pemantauan dilakukan di lebih dari 50 ribu pangkalan resmi yang tersebar di seluruh Indonesia," ucapnya di Jakarta pada Selasa, 25 Juli 2023.

Selang tiga hari, Irto dalam keterangan resminya menyebut pihaknya telah menyiapkan stok LPG 3 Kg tambahan hingga 700 ribu tabung untuk memenuhi peningkatan konsumsi gas subsidi itu di sejumlah wilayah Indonesia.

Berdasarkan pemetaan, kata dia, Pertamina Patra Niaga sudah melakukan penambahan stok dan operasi pasar LPG subsidi 3 Kg di beberapa wilayah, seperti Medan, Bangka Belitung, Bengkulu, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan seluruh Sulawesi.

Lebih jauh, Nicke juga memastikan bahwa pihaknya terus memantau stok dan distribusi LPG 3 Kg di seluruh wilayah Indonesia melalui Pertamina Integrated Enterprise Data and Command Center (PIEDCC) di Grha Pertamina, Jakarta.

"Kami lakukan video conference dengan seluruh Direksi Patra Niaga dan juga GM di semua wilayah untuk mengecek kondisi suplai LPG seperti apa, distribusinya seperti apa, dan juga ingin memastikan semua program-program yang telah kami dorong untuk mengatasi permasalahan di lapangan bisa terselesaikan," kata Nicke.

Berdasarkan data langsung di command center itu, Nicke mengungkap stok dan suplai LPG dalam keadaan aman. Meski begitu, distribusi LPG 3 kg di beberapa daerah perlu ditingkatkan pengawasannya.

AMELIA RAHIMA SARI | RIRI RAHAYU | ANTARA

Pilihan Editor: Pasokan LPG 3 Kg Ditambah, Pemilik Pangkalan Elpiji di Kediri: Dari Agen Berlebih, Sekali Kirim 600 Tabung

Berita terkait

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

26 menit lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

1 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

1 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

3 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

3 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

5 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Pertamina Merilis Competency Development Program

6 jam lalu

Pertamina Merilis Competency Development Program

Pertamina merilis Competency Development Program sebagai bagian dari Pertamina Investment Excellent untuk menjawab kebutuhan serta tantangan bisnis ke depan, khususnya terkait pengelolaan dan eksekusi investasi.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

9 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

9 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

10 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya