Brankas Hitam Jaringan Narkoba di Universitas Negeri Makassar

Reporter

M Rosseno Aji

Senin, 12 Juni 2023 08:42 WIB

Kapolda Sulsel Irjen Setyo Boedi Moempoeni (dua kiri) bersama jajarannya didampingi Kepala BNNP Sulsel Brigjen Pol Ghiri Prawijaya (empat kanan) dan perwakilan pejabat Kampus UNM melihat brankas yang disita petugas saat rilis pengungkapan kasus, di Mapolda Sulawesi Selatan, Makassar, Minggu 11 Juni 2023. ANTARA/Darwin Fatir.

TEMPO.CO, Makassar - Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan mengungkap jaringan narkoba yang menyimpan barang dagangannya di Universitas Negeri Makassar. Para pelaku diduga menyimpan barang haram tersebut di sebuah brankas yang ditanam di salah satu ruang sekretariat mahasiswa di kampus negeri tersebut.

“Brankas ditanam di lubang seluas 40x40 sentimeter persegi,” kata Kepala Polda Sulawesi Selatan, Inspektur Jenderal Setyo Boedi Moempoeni Harso, Ahad, 11 Juni 2023.

Terungkapnya kotak penyimpanan itu bermula dari penangkapan seorang kurir narkoba berinisial S di Jalan Sultan Hasanuddin, Gowa pada Sabtu, 3 Juni 2023. Dari hasil interogasi, diketahui bahwa S kerap memakai narkoba jenis sabu di kampus UNM.

“Hasil pemeriksaan handphone diperoleh informasi bahwa dirinya merupakan kurir narkotika sabu dari jaringan kampus,” kata Setyo.

Berbekal informasi itu, penyidik dari Direktorat Reserse Narkoba Polda Sulawesi Selatan membawa S (25 tahun) menuju Kampus UNM di Jalan Mallengkeri, Parangtambung, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar. Di sana, polisi menggerebek 4 orang yang berada di ruangan sekretariat mahasiswa Fakultas Bahasa dan Sastra UNM sedang memakai narkoba jenis ganja dan sabu. Empat orang tersebut adalah laki-laki berinisial SAH (32), MA (33), AG (34) dan M (36).

Dalam penggerebekan itu, polisi juga menemukan sejumlah barang bukti, di antaranya 7 saset plastik berisi sabu seberat 4,7 gram; satu saset plastik berisi 6,5 butir tablet ekstasi seberat 2,45 gram; dan 4 linting daun ganja seberat 3,1 gram tergeletak di lantai. Setelah menggeledah, polisi menemukan sebuah lubang yang dipasangi teralis besi di salah satu sudut ruangan.

Seusai dibongkar, polisi menemukan sebuah brankas hitam berukuran 35x25x25 sentimeter. Brankas inilah yang awalnya sempat disebut sebagai bungker lantaran ditanam di dalam tanah. Di dalamnya kepolisian menemukan sebuah buku catatan tentang penjualan narkoba.

Advertising
Advertising

Dari hasil interogasi, polisi mengetahui bahwa brankas itu sebelumnya sempat menyimpan 700 gram sabu dan 400 butir ekstasi. Dari hasil interogasi pula diketahui bahwa seluruh barang bukti narkoba tersebut merupakan milik seorang pria berinisial SN yang saat ini sedang mendekam di Rumah Tahanan Jeneponto.

Berdasarkan temuan itu, polisi curiga bahwa ruang sekretariat mahasiswa yang jarang terpakai itu dijadikan tempat transit penjualan narkoba. Setyo mengatakan SAH diduga berperan sebagai penyimpan dan kurir narkoba. Sementara S dan MA merupakan orang yang membantu SAH saat mengemas dan mengedarkan narkoba tersebut. Adapun AG dan M diduga hanya memakai ruangan tersebut untuk mengkonsumsi ganja.

Menurut Setyo, para pelaku pernah mengirimkan narkoba sebanyak 50 gram dengan tujuan Kota Ternate, Maluku Utara melalui jasa pengiriman SAPX atas pesanan laki-laki berinisial TR yang berada di Lapas Watampone, Bone, Sulawesi Selatan. Selain itu, pelaku juga pernah mengirimkan 73 gram sabu dan 110 butir ekstasi kepada pria berinisial RR di Kota Makassar. “Seluruh tersangka pernah kuliah di UNM, namun tidak selesai,” ujar Setyo.

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan UNM Andi Muhammad Idkhan membenarkan bahwa lima orang yang ditangkap dalam kasus narkoba tersebut bukanlah mahasiswa UNM. “Setelah kami memantau memang bukan mahasiswa, tapi alumni,” kata Idkhan.

Sanksi tegas

Dia mengatakan pihak UNM masih menunggu perkembangan penyelidikan yang dilakukan oleh kepolisian terhadap jaringan ini. Menurut dia, pihak kampus akan memberikan sanksi tegas apabila ada mahasiswa aktif yang terbukti terlibat dalam aktivitas jaringan narkoba itu. “Ini sudah masuk ranah mencemarkan nama baik kampus, tentu pimpinan akan mengambil tindakan tegas,” kata dia.

Menurut Idkhan, pihak kampus juga akan melakukan penyelidikan mandiri untuk mencari dugaan keterlibatan internal kampus dalam peredaran narkoba. Selain itu, Idkhan menuturkan UNM akan mengevaluasi sistem keamanan yang diterapkan di dalam kampus. Dia tak ingin peredaran narkoba di kampus UNM terulang. “Ini sudah masuk ranah mencemarkan nama baik kampus,” ujar dia.

Selanjutnya: Prevalensi narkoba di Kampus tinggi
<!--more-->

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Petrus Reinhard Golose mengatakan tingkat prevalensi atau kelaziman pemakaian narkoba di lingkungan kampus memang terbilang cukup tinggi. Dia mengatakan setiap kali BNN mengunjungi universitas selalu ada mahasiswa yang mengaku pernah memakai narkoba.

Survei Prevalensi Penyalahgunaan Narkoba Kuantitatif 2019 yang dilakukan BNN dan Pusat Penelitian Masyarakat dan Budaya Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia membuktikan ucapan Golose. Dalam survei itu, angka prevalensi penyalahgunaan narkoba tingkat nasional berada di angka 1,8 persen dari seluruh penduduk Indonesia berumur 15 sampai 64 tahun. Artinya, dari 186,6 juta orang Indonesia, sebanyak 3,4 juta pernah memakai narkoba. Rasio pengguna narkoba di Indonesia adalah 1 pemakai narkoba dari setiap 55 penduduk.

Penlitian itu juga menunjukkan bahwa tren prevalensi penyalahgunaan narkoba di Indonesia pada sektor pelajar dan mahasiswa cukup tinggi, yakni sebesar 3,2 persen atau setara dengan 2.297.492 orang. Dari jumlah itu, ada lima kota yang tingkat peredaran narkoba di kalangan mahasiswa cukup besar, yakni kota Surabaya (5,5 persen), Samarinda (5,4 persen), Makassar (5,4 persen), Bandung (4,0 persen), dan Batam (3,6 persen).

Penelitian BNN dan LIPI juga menunjukkan bahwa lingkungan kampus menjadi salah satu lokasi favorit para pemadat untuk memakai narkoba. Dari survei yang dilakukan kepada para pemakai narkoba, 6,4 persen memilih memakai narkoba di lingkungan kampus karena dianggap relatif aman, terlindungi dan jauh dari keramaian.

Kriminolog dari Universitas Indonesia Josias Simon Runturambi mengatakan jumlah mahasiswa yang menjadi konsumen narkoba terbilang banyak. Adanya jumlah pemakai dalam jumlah signifikan ini membuat para pengedar tergiur untuk menarget mahasiswa sebagai sasaran pemasarannya. Karena itu pula, kata dia, kampus menjadi tempat favorit beredarnya barang haram tersebut.

“Narkoba pada dasarnya menarget semua kalangan, termasuk mahasiswa cukup banyak yang mencari target di situ,” kata dia.

Menurut Josias, kasus di Universitas Negeri Malang terbilang cukup unik, karena kampus tidak hanya digunakan sebagai pasar tetapi juga menjadi lokasi penyimpanan. Dia mengatakan temuan di UNM menunjukkan kampus sudah digunakan sebagai tempat narkoba transit sebelum diedarkan ke daerah lainnya. Dia menduga modus ini digunakan karena akan sulit untuk menyangka lembaga pendidikan dipakai sebagai tempat penyimpanan.

“Siapa yang menyangka orang menyimpan narkoba di kampus,” kata dia.

ROSSENO AJI | DIDIT HARIYADI | ANTARA

Pilihan Editor: Polisi Sebut Narkoba di Kampus UNM Disimpan di Brankas, Bukan Bunker

Berita terkait

Ganja Hidroponik Produksi Villa Sunny Cangu di Bali Dipasarkan Lewat Telegram dengan Pembayaran Bitcoin

1 hari lalu

Ganja Hidroponik Produksi Villa Sunny Cangu di Bali Dipasarkan Lewat Telegram dengan Pembayaran Bitcoin

Bareskrim Polri bersama dengan Bea Cukai dan Imigrasi membongkar pabrik ganja hidroponik di Bali. Dipasarkan lewat grup Telegram.

Baca Selengkapnya

Buronan Jaringan Narkoba Fredy Pratama Ditangkap dalam Kamar Kos di Bali, Polisi Temukan 6 Kilogram Sabu

2 hari lalu

Buronan Jaringan Narkoba Fredy Pratama Ditangkap dalam Kamar Kos di Bali, Polisi Temukan 6 Kilogram Sabu

Dit Narkoba Bareskrim Polri menangkap 1 buronan kasus clandestine laboratorium Sunter, Jakarta Utara, yang dikendalikan oleh tersangka Fredy Pratama.

Baca Selengkapnya

Tangkap 2 Juru Parkir Liar di Depan Masjid Istiqlal, Polisi Sebut Satu Pelaku Positif Narkoba

2 hari lalu

Tangkap 2 Juru Parkir Liar di Depan Masjid Istiqlal, Polisi Sebut Satu Pelaku Positif Narkoba

Polisi ringkus dua juru parkir liar di depan Masjid Istiqlal. Salah satu pelaku positif menggunakan narkoba.

Baca Selengkapnya

Epy Kusnandar Ditangkap, Akui Kehidupannya Sedang di Bawah Sampai Minta Diongkosi ke Garut

3 hari lalu

Epy Kusnandar Ditangkap, Akui Kehidupannya Sedang di Bawah Sampai Minta Diongkosi ke Garut

Epy Kusnandar mengakui kehidupannya sekarang sedang berada di bawah dan berharap dapat pekerjaan baru.

Baca Selengkapnya

Epy Kusnandar Ditangkap, Karina Ranau Pasang Badan dan Tulis Pesan Menohok

3 hari lalu

Epy Kusnandar Ditangkap, Karina Ranau Pasang Badan dan Tulis Pesan Menohok

Usai penangkapan Epy Kusnandar, Karina Ranau terlihat menutup kolom komentarnya termasuk Instagram milik suaminya.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Ganja, Jenis Narkoba yang Membuat Bintang Preman Pensiun Epy Kusnandar Diciduk Polisi

4 hari lalu

Bahaya Konsumsi Ganja, Jenis Narkoba yang Membuat Bintang Preman Pensiun Epy Kusnandar Diciduk Polisi

Epy Kusnandar ditangkap polisi lantaran terlibat penyalahgunaan narkoba jenis ganja. Jenis narkoba ini berbahaya dan merusak tubuh.

Baca Selengkapnya

Epy Kusnandar Terjerat Kasus Narkoba, Selain Preman Pensiun Pernah Berlakon di The Raid 2: Berandal

4 hari lalu

Epy Kusnandar Terjerat Kasus Narkoba, Selain Preman Pensiun Pernah Berlakon di The Raid 2: Berandal

Epy Kusnandar yang terkenal dalam Preman Pensiun diduga terlibat penyalahgunaan narkoba. Namun, tak hanya Preman Pensiun, ia kerap membintangi film-film lain.

Baca Selengkapnya

Epy Kusnandar Susul Selebritis Rio Reifan dan Ammar Zoni Diciduk Polisi karena Narkoba

4 hari lalu

Epy Kusnandar Susul Selebritis Rio Reifan dan Ammar Zoni Diciduk Polisi karena Narkoba

Aktor Preman Pensiun, Epy Kusnandar ditangkap polisi karena dugaan terlibat penyalahgunaan narkoba. Sebelumnya, Ammar Zoni dan Rio Reifan dicokok pula

Baca Selengkapnya

Epy Kusnandar Ditangkap karena Kasus Narkoba Bersama Sesama Pemain Preman Pensiun

5 hari lalu

Epy Kusnandar Ditangkap karena Kasus Narkoba Bersama Sesama Pemain Preman Pensiun

Epy Kusnandar dan pemain sinetron Preman Pensiun lainnya ditangkap polisi terkait dugaan penyalahgunaan narkoba

Baca Selengkapnya

Epy Kusnandar dan 1 Pemain Sinetron Preman Pensiun Ditangkap karena Kasus Narkoba

5 hari lalu

Epy Kusnandar dan 1 Pemain Sinetron Preman Pensiun Ditangkap karena Kasus Narkoba

Aktor Epy Kusnandar ditangkap bersama rekannya sesama pemain sinteron Preman Pensiun.

Baca Selengkapnya