Sengkarut Penyebab Lonjakan Harga Telur Ayam ke Level Tertinggi dan Rentetan Dampaknya ke Inflasi

Kamis, 8 Juni 2023 09:59 WIB

Aktivitas bongkar muat telur ayam di sebuah agen kawasan Cipinang, Jakarta, Senin, 5 Juni 2023. Bapanas juga mengungkapkan salah satu pemicu naiknya harga telur ayam di pasar dalam negeri lantaran pemerintah menaikkan harga beli di tingkat peternak. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Sesekali Ahmad menyeka keringat di dahi ketika membereskan rak berisi telur ayam di kiosnya di bilangan Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pada Rabu siang, 7 Juni 2023.

Kala itu, kiosnya terlihat lengang. Ada sekitar empat boks kayu berisi telur ayam yang di sudut kiosnya bersanding dengan beberapa barang kebutuhan pokok lainnya seperti tepung dan beras.

Pria berusia 39 tahun ini mengaku belakangan penjualan telur ayam di kios tersebut terus menurun. Tak sedikit pelanggannya mengeluhkan harga komoditas itu tak kunjung turun dari kisaran Rp 32 ribuan per kilogram sejak akhir bulan Mei lalu.

Padahal saat Lebaran lalu, ketika biasanya harga kebutuhan pokok melonjak, harga telur ayam sempat berada di level Rp 28.000 per kilogram. Usai hari raya Idul Fitri, harga telur merangkak naik ke Rp 31.000-an dan hingga kini di angka Rp 32 ribuan per kilogram.

“Ya banyak (yang protes), kok nggak turun-turun. Saya juga bingung jawabnya, orang dari sananya (pemasok) udah tinggi,” kata Ahmad. Para pembeli akhirnya mengurangi pembelian telur ayam negeri itu. “Kalau biasanya pada beli berapa kilo gitu, sekarang paling setengah (kilogram).”

Advertising
Advertising

Keluhan serupa disuarakan oleh Neneng. Pemilik Warteg Bahari di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, ini mengaku kadang kehabisan akal untuk menyiasati kenaikan harga telur ayam ini. Biasanya ia menjual satu porsi nasi plus telur lengkap dengan sayur seharga Rp13.000.

“Susah sekarang, kalau kita naikin harga, pembeli komplain. Jadi kita akalinnya paling pilih beli telur yang ukurannya lebih kecil, lah," kata perempuan berusia 41 tahun ini. Ia berharap harga telur ayam bisa segera turun.

Warung saat itu terbilang cukup sepi. Pada siang hari itu, hanya ada dua orang pembeli yang makan di warung tersebut. Di bagian etalase, terlihat berbagai lauk dan sayur yang ditawarkan. Untuk menu telur hari itu ada dua varian, yakni telur balado dan telur dadar.

Kenaikan harga telur ayam ini tak hanya terjadi di ibu kota, tapi juga di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini terlihat dari data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS Nasional) yang menunjukkan harga telur ayam rata-rata secara nasional pada Rabu, 7 Juni 2023 sebesar Rp 31.900 per kilogram. Angka itu naik 0,16 persen yani Rp 50 dibanding hari sebelumnya.

Selanjutnya: Data pada Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok ...

<!--more-->

Sementara itu, data pada Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) milik Kementerian Perdagangan menunjukkan harga telur ayam ras di level nasional pada Mei 2023 menyentuh angka Rp 31.112 per kilogram. Harga tersebut menjadi yang tertinggi sepanjang tahun 2022 dan 2023, melamuai rekor harga telur termahal yang sebelumnya tercatat pada bulan Desember 2022.

Hal ini juga diamini oleh Ketua Umum DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia atau Ikappi Abdullah Mansuri. Menurutnya, harga telur ini menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah.

“Harga telur ini menjadi harga telur tertinggi yang panjang dalam sejarah kita. Biasanya harga telur tinggi itu nggak melebihi dua minggu biasanya, tapi ini hampir 1 bulan," kata Abdullah pada Tempo, Kamis, 1 Juni 2023.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Isy Karim mengatakan, kenaikan harga telur ini sudah terjadi sejak Lebaran 2023. "Dapat kami sampaikan bahwa harga telur mengalami kenaikan sejak lebaran dan belum menunjukkan tanda penurunan," kata Isy. Harga rata-rata nasional telur ayam per 31 Mei 2023 adalah Rp 32.100 per kilogram atau naik 6,64 persen dibandingkan harga bulan lalu.

Soal kenaikan harga telur ini juga jadi perhatian Badan Pusat Statistik (BPS) yang kemudian menyebut kenaikan harga komoditas itu berpotensi menyumbang angka inflasi Mei 2023.

Segendang sepenarian, Kepala Badan Keuangan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu memprediksi laju inflasi pada Mei 2023 lebih tinggi ketimbang bulan sebelumnya. "Karena kita juga pantau beberapa harga yang kemarin cepat naik ya, harga telur," tuturnya.

Lalu apa sebenarnya yang memicu kenaikan harga telur ayam belakangan ini?

Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Jawa Tengah, Parjuni, menjelaskan, kenaikan harga telur ayam didorong oleh sejumlah faktor, salah satunya berkurangnya populasi indukan ayam petelur. Adapun keterlambatan peremajaan indukan ayam pada tahun lalu, menurut dia, juga telah membuat peternak mengalami kerugian. Bahkan, kerugian sebetulnya terjadi sejak tahun 2021.

"Sehingga walaupun di akhir 2022 mengalami keuntungan, peternak belum siap melakukan peremajaan indukan," katanya. Akibatnya, jumlah telur yang diproduksi oleh indukan ayam terus menurun.

Selain itu, kenaikan harga pakan ternak ayam yakni komoditas jagung dari semula sekitar Rp 4.000 naik menjadi sekitar Rp 6.000 per kilogram. Walhasil, harga pokok penjualan (HPP) di tingkat peternak ayam ikut terkerek. Akibatnya, peternak harus menjual telur di atas harga Rp 25.000 per kilogram.

Selanjutnya: Hal senada disampaikan oleh Direktur Bapanas...

<!--more-->

Hal senada disampaikan oleh Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) Rachmi Widiriani. Ia menyebutkan kenaikan harga jagung yang menjadi pakan unggas langsung memicu lonjakan harga telur ayam ras.

"Komponen pembentuk harga telur ayam ini kan 55 persennya adalah jagung, untuk pakannya," ucapnya. Kalangan petani pun selama ini memilih jagung sebagai pakan ayam ras agar telur yang dihasilkan memiliki warna kuning.

Ia berharap dengan adanya sejumlah daerah penghasil jagung yang mulai panen jagung seperti di Dompu, Bima, dan Sumbawa di Nusa Tenggara Barat (NTB), bakal turut mengerem kenaikan harga pakan ternak tersebut.

Beberapa daerah di NTB, seperti Dompu, Bima, dan Sumbawa dikenal sebagai penghasil jagung, sementara lokasi peternakan ayam terkonsentrasi di Kendal dan Blitar, sehingga butuh biaya transportasi. "Bapanas punya yang namanya fasilitas distribusi. Jadi, biaya memindahkan jagung dari Dompu, Sumbawa, Bima ke sentra layer di Kendal dan Blitar nih transport-nya dibayarin," tutur Rachmi.

Dengan bantuan fasilitas distribusi ini, seharusnya para peternak tidak lagi dibebani biaya transportasi pengangkutan jagung, sehingga diharapkan harga telur bisa kembali normal. “Nanti kalau sudah mulai panen dan harga (jagung) sudah mulai turun, ini harganya (telur) pasti kembali normal," ucapnya.

Selain itu, Bapanas juga memberikan kesempatan bagi peternak layer (peternak ayam petelur) untuk menikmati keuntungan ketika harga telur meningkat. "Ketika kemarin kami beli untuk bantuan pangan, harga sudah mulai bagus. Kalau diperhatikan sebelumnya (harga telur) kan sempat jatuh. Kalau harga jagung naik, mereka boleh dong naikin (harga telur) sedikit," kata dia.

Tak hanya berkurangnya pasokan, tingginya permintaan turut mempengaruhi harga telur ayam belakangan ini. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Isy Karim mengungkapkan, bahwa kenaikan harga telur ayam salah satunya dipengaruhi adanya kenaikan permintaan di masyarakat.

“Secara umum kenaikan permintaan berakibat pada kenaikan harga. Apalagi komoditas telur ayam ras yang supply-nya tidak dapat ditingkatkan dengan segera,” kata Isy saat dihubungi, Selasa, 6 Juni 2023.

Selanjutnya: Ia memastikan Kementerian Perdagangan terus memantau...

<!--more-->

Ia memastikan Kementerian Perdagangan terus memantau perkembangan harga kebutuhan pokok, termasuk telur ayam, di 483 kabupaten/kota di Tanah Air. Dari jumlah tersebut, kata Isy, hanya 82 kabupaten/kota yang mencatat kenaikan harga telur, sementara 227 kabupaten/kota harganya tetap. Sedangkan, 119 kabupaten/kota sudah mencatatkan penurunan harga telur.

Jika memperhatikan tren harga yang mulai menurun, kata Isy, pemerintah optimistis harga telur ayam ras akan turun meskipun mungkin tidak kembali ke angka semula.

Kepala BKF Kemenkeu Febrio Nathan Kacaribu pun tak terlalu risau karena yakin pemerintah telah mengambil sejumlah langkah intervensi untuk mengatasi hal ini. "Jadi kita nanti pastikan untuk harga-harga komoditas akan terus terjaga. Arahnya (inflasi) terus turun, untuk nanti ke akhir tahun ke sekitar 3,3 persen untuk overall-nya, dan juga inflasi makanannya juga akan terus turun.”

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono menyebutkan bank sentral tetap yakkin inflasi terkendali dalam kisaran 2 hingga 4 persen pada sisa tahun 2023. Hal ini seiring dengan tren penurunan inflasi IHK Mei 2023 yang dipengaruhi oleh inflasi inti, yang tercatat sebesar 0,06 persen mtm atau lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya, 0,25 persen.

Adapun perkembangan inflasi inti ini sejalan dengan normalisasi permintaan setelah periode Idul Fitri serta penurunan tekanan harga komoditas global. Komoditas utama penyumbang penurunan inflasi inti terutama berasal dari kelompok pakaian dan alas kaki.

“Secara tahunan, inflasi inti Mei 2023 tercatat sebesar 2,66 persen yoy, lebih rendah dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 2,83 persen yoy,” tuturnya.

Meski begitu, kata Erwin, tetap harus diantisipasi potensi peningkatan inflasi kelompok volatile food Mei 2023 dibandingkan bulan sebelumnya dengan perkembangan inflasi sebesar 0,49 persen mtm. Hasil ini meningkat dibandingkan dengan inflasi April lalu yang sebesar 0,29 persen. "Perkembangan ini disumbang oleh inflasi komoditas bawang merah, daging ayam ras dan telur ayam ras," ucapnya.

Pilihan Editor: Harga Bahan Pokok Merangkak Naik Menjelang Idul Adha, Kenapa Telur dan Ayam Melonjak Paling Tinggi?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

1 hari lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

1 hari lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

2 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

2 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

3 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

3 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya