Menanti Terobosan ASEAN dalam Menyelesaikan Krisis Myanmar

Selasa, 2 Mei 2023 15:42 WIB

Presiden Joko Widodo bersama Menkopolhukam Mahfud MD, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memukul rebana dalam "kick off" keketuaan Indonesia dalam ASEAN 2023 di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu, 29 Januari 2023. Acara tersebut menjadi awal rangkaian kegiatan yang puncaknya akan berlangsung dua kali yakni KTT ASEAN pada Mei 2023 di Labuan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan KTT ASEAN Plus di Jakarta pada September 2023. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

TEMPO.CO, Jakarta -Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT ASEAN akan digelar pada pekan depan di Labuan Bajo, Indonesia. Langkah blok Asia tenggara, yang tahun ini dipimpin Indonesia, dalam menangani krisis Myanmar diperkirakan masih menjadi perhatian.

Salah satu pendiri Special Advisory Council for Myanmar Marzuki Darusman mengatakan, KTT ASEAN yang akan dilangsungkan pada 9-11 Mei 2023 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, itu adalah waktu yang tepat jika ingin melakukan evaluasi terhadap lima butir konsensus yang dibuahkan lembaga itu untuk mengatasi krisis di Myanmar.

Setelah Tatmadaw atau militer Myanmar menggulingkan pemerintah sipil terpilih yang dipimpin oleh peraih Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi dua tahun lalu, ASEAN bereaksi dengan mengeluarkan kesepakatan yang dikenal sebagai five point konsensus.

Solusi damai itu mencakup dialog konstruktif, penghentian kekerasan, mediasi antara berbagai pihak, pemberian bantuan kemanusiaan, dan pengiriman utusan khusus ke Myanmar.

Marzuki melihat ada dua tantangan yang perlu diatasi Indonesia. Pertama, membenahi pendekatan yang dilakukan Kamboja sebagai ketua ASEAN sebelumnya. Kedua, memastikan konsensus supaya tetap diimplementasikan.

Advertising
Advertising

"Dua tantangan inilah yang menghambat Indonesia secara obyektif. Bukan karena Indonesia tidak melakukan apa-apa menurut saya,” kata Marzuki saat wawancara dengan Tempo pada Kamis, 20 April 2023.

Indonesia sebagai ketua ASEAN tahun ini memilih pendekatan diplomasi diam-diam dalam menangani krisis Myanmar. Tidak adanya keterbukaan soal penanganan isu ini menjadi pertanyaan publik.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan, Indonesia sebagai pemegang keketuaan KTT ASEAN, terus berupaya menjembatani untuk mengakhiri perbedaan-perbedaan pandangan dan posisi yang terjadi di Myanmar.

"Kita (Indonesia) membuka engagement (komunikasi dua arah) sebagai Ketua (ASEAN) seluas mungkin agar kita dengarkan pandangan mereka dan mencoba menjembatani perbedaan-perbedaan posisi," kata Retno saat ditanya soal kontribusi keketuaan Indonesia di ASEAN terkait konflik di Myanmar, usai mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis, 27 April 2023.

Peneliti senior di bidang politik internasional dan kebijakan luar negeri di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Dewi Fortuna Anwar memperkirakan pembicaraan mengenai Myanmar dalam KTT ASEAN pekan depan akan berlangsung secara intens, walau belum banyak yang akan dipublikasikan.

Dewi memahami, ekspektasi sangat tinggi terhadap Indonesia yang melakukan pendekatan diam-diam ini dalam menangani krisis Myanmar. Namun, karena konflik sangat sensitif, dia melihat pemerintah tidak akan menyampaikan informasi yang prematur.

"Jadi kita harapkan diplomasi senyap ini tidak menandakan tidak ada kegiatan, tetapi hanya karena memang belum tepat waktunya untuk dibicarakan. Tapi ada pergerakan intensif, itu yang diharapkan,” kata Dewi saat dihubungi Tempo pada Selasa, 2 Mei 2023.

Asisten mantan Presiden BJ Habibie dalam urusan politik internasional ini mengharapkan, penyelesaian masalah Myanmar ini tidak memakan waktu yang lama. Sebab selain memakan korban yang banyak, krisis juga merugikan ASEAN yang ingin memperkuat masyarakat baik secara keamanan, ekonomi, hingga sosial budaya.

Namun dia mencatat konflik internal ini memang sulit diatasi, dan pihak luar hanya memfasilitasi, tergantung pihak yang bertikai apakah mau duduk bersama. "Semua pihak harus paham,” kata Dewi.

<!--more-->

Sejauh ini belum ada tanda-tanda akan berakhirnya kekerasan di Myanmar. Lebih dari 100 orang tewas pada 11 April dalam serangan udara oleh militer di sebuah desa, menurut aktivis oposisi dan media.

Sementara Suu Kyi menjalani hukuman 33 tahun penjara karena berbagai pelanggaran yang dia bantah, sedangkan partainya telah dibubarkan. Para kelompok anti-junta menyerukan ASEAN supaya bisa bertindak sebab kekerasan terus berlangsung.

Di luasr ASEAN, Menteri Luar Negeri Cina Qin Gang dan Utusan PBB untuk Myanmar Noeleen Heyzer bertemu di Beijing pada Senin, 1 Mei 2023. Keduanya membahas solusi penyelesaian krisis yang terjadi di Myanmar.

Qin, seperti dilansir Xinhua, mengatakan, masyarakat internasional harus menghormati mediasi ASEAN dan mendukung implementasi konsensus lima poin tentang Myanmar.

Dia menekankan perlunya bertindak secara bijaksana dan pragmatis untuk mencegah eskalasi dan limpahan krisis. Dia menambahkan bahwa Cina akan terus mendukung dan membantu utusan khusus tersebut dalam jasa-jasa baiknya.

Pilihan Editor: Mantan Sekjen PBB Minta Junta Myanmar Mulai Setop Kekerasan

DANIEL A. FAJRI

Berita terkait

Airlangga Hartarto Dorong Peningkatan Pendidikan Mikroelektronik

8 hari lalu

Airlangga Hartarto Dorong Peningkatan Pendidikan Mikroelektronik

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong peningkatan pendidikan mikroelektronik untuk kuasai pasar semikonduktor.

Baca Selengkapnya

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

12 hari lalu

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

Berikut ini daftar negara di Asia Tenggara dengan gaji tertinggi. Indonesia memiliki rata-rata upah sebesar Rp5 juta. Ini informasinya.

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

12 hari lalu

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

Bank CIMB Niaga bekerja sama dengan Principal Indonesia untuk meluncurkan Reksa Dana Syariah Principal Islamic ASEAN Equity Syariah.

Baca Selengkapnya

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

12 hari lalu

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

Tentara Arakan atau Arakan Army menyatakan telah menangkap ratusan anggota junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

5 Negara Terkecil di Asia Tenggara Berdasarkan Luas Wilayah

12 hari lalu

5 Negara Terkecil di Asia Tenggara Berdasarkan Luas Wilayah

ASEAN terdiri dari 11 negara yang berlokasi di Asia Tenggara. Ini dia negara terkecil di Asia Tenggara berdasarkan luas wilayahnya.

Baca Selengkapnya

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

13 hari lalu

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

ASEAN didirikan oleh lima negara di kawasan Asia Tenggara pada 1967. Ini lima negara pendiri ASEAN serta tokohnya yang perlu Anda ketahui.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

17 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

18 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

20 hari lalu

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengakui kontribusi Presiden Jokowi, baik bagi Indonesia maupun kawasan.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

23 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya