Panen Cuan Lebaran

Reporter

Riri Rahayu

Editor

Agung Sedayu

Kamis, 20 April 2023 10:00 WIB

Foto udara sejumlah kendaraan roda empat dari arah Jakarta mengantre untuk dapat memasuki Gerbang Tol Kalikangkung Semarang, Jawa Tengah, Rabu 19 April 2023. Lonjakan peningkatan volume kendaraan arus mudik dari arah Jawa Tengah bagian barat, Jawa Barat maupun Jakarta yang memasuki gerbang tol tersebut mulai sekitar pukul 11:45-13:00 sempat menyebabkan antrean kendaraan sepanjang sekitar 500 meter. ANTARA FOTO/Aji Styawan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani sumringah menyambut libur Lebaran 2023. Berakhirnya pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dan kebijakan libur panjang membuat pengusaha perhotelan optimistis panen cuan. Bersyukur, pihaknya sudah belajar dari momen Natal dan Tahun Baru 2023. Hariyadi pun menginstruksikan para anggota untuk kembali bersiaga.

"Kami siapkan bahan baku makanan, lalu perlengkapan hotel dan restoran. Harus dipastikan berfungsi dengan baik. Jangan sampai mengecewakan pengunjung," ujar Hariyadi kepada Tempo melalui sambungan telepon pada Selasa, 18 April 2023.

"Natal dan tahun baru kemarin (pengunjung) sudah ramai dan libur Lebaran ini bakal jauh lebih ramai karena libur lebih panjang," katan Hariyadi, optimistis.

Secara nasional, PHRI menyediakan sekitar 780 ribu kamar hotel, baik hotel berbintang maupun non bintang. Sekitar 390 ribu kamar, kata Hariyadi, berada di daerah-daerah dengan tujuan wisata. Okupansinya sudah mencapai 80 hingga 90 persen untuk periode 19 hingga 25 April 2023.

"Yang jadi favorit itu Jogjakarta, Solo, Malang, Bandung, Surabaya, juga Semarang. Kalau Jakarta, ya, sepi karena banyak yang mudik," tutur Hariyadi.

Advertising
Advertising

Menurut Hariyadi, sebagai fasilitas pendukung, kunjungan tamu hotel dan restoran memang bergantung pada kekuatan destinasi wisata. Selain itu, dari instansi pemerintah dan korporasi yang biasa melakukan kegiatan di hotel. Karena itu, dia berharap pergerakan dari ketiga subjek itu bisa berjalan terus, sehingga tren positif bisnis hotel dan restoran bisa tetap terjaga.

Hal senada disampaikan Wakil Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) Budijanto Ardiansjah. Dia menyatakan Asita siap menyambut libur lebaran 2023, seperti menyambut peak season lainnya. "Momentum kebangkitan pariwisata sebenarnya sudah sejak pertengahan tahun kemarin. Tapi tahun ini mestinya semakin meningkat karena PPKM sudah dicabut," tutur Budijanto kepada Tempo, Selasa, 18 April 2023.

Meski belum bisa menyebut nominal keuntungan, Budijanto memprediksi peningkatan kunjungan sekitar 20 hingga 30 persen. Pihaknya pun menyiapkan paket-paket wisata, baik untuk tur di dalam negeri maupun luar negeri. Tujuannya pun bukan hanya destinasi wisata super prioritas, tetapi merata ke destinasi wisata lain sesuai permintaan wisatawan.

"Kami akan membuat masa tinggal wisatawan yang lebih lama dan membuat perputaran uang di daerah tujuan wisata menjadi lebih maksimal," kata Budijanto. "Kami mendorong agar tiap daerah aktif menyelenggarakan event atau festival supaya wisatawan yang datang semakin banyak."

Selanjutnya: Dampak Ekonomi juga Dirasakan ...

<!--more-->

Dampak ekonomi juga dirasakan pengusaha otobus. Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) Kurnia Lesani Adnan mengatakan setelah PPKM dicabut, banyak masyarakat yang kembali mudik menggunakan bus. Sebab, sudah tidak ada lagi persyaratan kelengkapan dokumen seperti tahun lalu.

Meski tidak membeberkan pendapatan, Kurnia tidak menampik jika mendapat keuntungan dari kenaikan harga tiket. Namun, kata dia, kenaikan tarif tidak semata digunakan untuk meraup keuntungan pengusaha.

“Kami juga perlu menutup biaya langsung dan tidak langsung yang naik. Misalnya biaya operasional kendaraan, kewajiban THR di mana payroll naik 100 persen,” kata Kurnia kepada Tempo, Selasa malam, 18 April 2023.

Situasi yang dialami PHRI, Asita, maupun IPOMI, sejalan dengan yang disampaikan Direktur Segara Institut Pieter Abdullah Redjalam. Menurutnya, Lebaran tahun ini bisa mendorong beberapa sektor tumbuh, bahkan bisa melampaui sebelum pandemi Covid-19.

"Lebaran bisa mendorong (berbagai sektor) untuk bisa mendekati atau melampaui level sebelum pandemi Covid-19," ujar dia Senin, 17 April 2023.

Sebelum Lebaran, Pieter menjelaskan, ada beberapa sektor sudah berada di atas sebelum pandemi, tapi juga ada beberapa sektor lain yang masih menderita. "Sektor yang sebelum Lebaran belum sepenuhnya balik ke level sebelum pandemi adalah transportasi, dan perhotelan," tutur Pieter.

Pergerakan ekonomi lebaran pasca pandemi Covid-19 ini menurutnya juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pieter menyebut dalam data proyeksi pertumbuhan ekonomi yang dirilis oleh banyak lembaga, termasuk Segara Institut, dampak Lebaran sudah diperhitungkan. Misalnya, Segara Institut yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2023 sebesar 4,75-5,25 persen.

Pieter menuturkan Lebaran memang punya peran besar dalam perekonomian di Indonesia. Dalam periode Lebaran, kata dia, konsumsi nasional meningkat signifikan. "Tetapi kami tidak membuat perhitungan berapa nilai sumbangan Lebaran terhadap perekonomian secara khusus," tutur Pieter.

Selanjutnya: Cuan Puluhan Triliun Mengalir ke ...

<!--more-->

Cuan Puluhan Triliun Mengalir ke Daerah

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) memprediksi uang yang beredar di daerah selama momen Lebaran 2023 bisa mencapai Rp 50 hingga 67 triliun. Angka tersebut didasarkan pada kenaikan mobilitas masyarakat yang mendorong belanja di momen Lebaran.

“Pembayaran tunjangan hari raya atau THR tanpa dicicil akan digunakan oleh masyarakat untuk mengirimkan sebagian uang ke sanak saudara di kampung halaman. Kondisinya akan berbeda dengan puncak pandemi Covid-19, karena perusahaan sudah mampu bayar THR karyawan secara penuh menjadi katalis naiknya uang beredar,” ujar Bhima kepada Tempo, Sabtu, 15 April 2023.

Direktur Eksekutif Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi), Sarman Simanjorang, malah memprediksi perputaran uang di daerah selama lebaran 2023 jauh lebih besar. Kira-kira senilai Rp 92,3 triliun.

Angka tersebut dihitung dari jumlah pemudik sebanyak 123,8 juta orang atau setara 30.752.000 keluarga, dengan asumsi setiap keluarga membawa uang rata-rata Rp 3 juta. Namun, menurutnya masih ada kemungkinan nominal uang saku keluarga di atas Rp 3 juta.

"Perputaran uang tersebut akan akan menyebar di sektor usaha transportasi darat, laut, dan udara. Kemudian sektor kuliner, hotel atau penginapan, restoran, kafe, destinasi wisata, UKM makanan khas daerah, penjual souvenir,warung dan toko-toko di daerah," kata Sarman.

Meski menyebar di seluruh wilayah, Sarman menyebut perputaran uang bakal didominasi di Pulau Jawa, yakni Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Jogjakarta, Banten, dan Jabodetabek. Persentasenya berkisar 62,5 persen dengan asumsi jumlah pemudik 77,3 juta orang atau setara 19.325.000 keluarga. Sementara sisanya bakal menyebar ke Sumatera, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

"Dengan potensi perputaran yang cukup besar tersebut dipastikan ekonomi daerah akan produktif dan bergairah," ujar Sarman.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno lebih optimistis lagi. Menurut dia sektor pariwisata dan ekonomi kreatif panen cuan dalam momen Lebaran 2023. Dengan percaya diri, Sandiaga pun merevisi target perputaran ekonomi di masa libur Lebaran tahun ini dari Rp 150 triliun menjadi Rp 240,1 triliun.

“Karena jumlah hari libur lebih panjang dan ada relaksasi kebijakan pembatasan perjalanan,” ujar Sandiaga dalam acara The Weekly Brief with Sandiaga Uno yang digelar secara hybrid pada Senin, 17 April 2023.

Sandiaga Uno merevisi proyeksinya karena pada Lebaran tahun ini, pergerakan masyarakat diprediksi naik 44 persen dari 85 juta orang pada 2022 menjadi 123,8 juta pada 2023. “Patut disyukuri tapi harus diantisipasi karena Kemenparekraf harus menyiapkan destinasi yang menerapkan protokol CHSE, keamanan, keselamatan, dan keberlanjutan lingkungan,” ujarnya.

RIRI RAHAYU | MOH. KHORY ALFARIZI

Baca juga: Istana Klarifikasi Pidato Jokowi di Jerman: Penutupan Seluruh PLTU pada 2050, Bukan 2025

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.




Berita terkait

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

49 menit lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

4 jam lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

4 jam lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

7 jam lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Mau Menginap di Rumah Terbang Film Up atau Museum di Paris? Airbnb Rilis 11 Rumah Icon

8 jam lalu

Mau Menginap di Rumah Terbang Film Up atau Museum di Paris? Airbnb Rilis 11 Rumah Icon

Airbnb mengumumkan 11 ikon yang dibuat ulang dari beberapa adegan paling populer dalam budaya pop.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

1 hari lalu

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah kendaraan listrik saat ini mencapai 133 ribu.

Baca Selengkapnya

Tinjau Rumah Dinas Menteri di IKN, Sandiaga Uno: Tidak Terlalu Besar, Tapi...

1 hari lalu

Tinjau Rumah Dinas Menteri di IKN, Sandiaga Uno: Tidak Terlalu Besar, Tapi...

Menparekraf Sandiaga Uno meninjau rumah tapak jabatan menteri di IKN pada Selasa sore, 30 April 2024.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

2 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Beda Michelin Key dengan Michelin Star, Panduan Pelancong Memilih Hotel dan Restoran Terbaik

2 hari lalu

Beda Michelin Key dengan Michelin Star, Panduan Pelancong Memilih Hotel dan Restoran Terbaik

Michelin Key fokus pada penghargaan hotel, berbeda dengan Michelin Star yang fokus pada kuliner.

Baca Selengkapnya

Inilah Hotel Pertama yang Memperoleh Gelar Michelin Key di Amerika Serikat

2 hari lalu

Inilah Hotel Pertama yang Memperoleh Gelar Michelin Key di Amerika Serikat

Setiap hotel yang masuk dalam daftar Michelin Key telah dinilai berdasarkan lima kriteria oleh tim seleksi

Baca Selengkapnya