Netanyahu Kalut, Masyarakat Palestina Jadi Sasaran?

Reporter

Daniel A. Fajri

Editor

Yudono Yanuar

Selasa, 11 April 2023 13:39 WIB

Warga Palestina berdoa saat pasukan keamanan Israel berjaga di kompleks Al-Aqsa, yang juga dikenal oleh orang Yahudi sebagai Temple Mount, sementara ketegangan muncul saat bentrokan dengan warga Palestina di Kota Tua Yerusalem, 5 April 2023. REUTERS/Ammar Awad

TEMPO.CO, Jakarta - Kompleks Al-Aqsa menjadi pusat krisis keamanan pekan lalu, ketika polisi Israel menggerebek masjid untuk mengusir pemuda yang mencoba bertahan dengan senjata batu dan kembang api. Brutalitas Israel terhadap warga Palestina meningkat di tengah gejolak di Tel Aviv menolak rencana Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mereformasi sistem peradilan.

Polisi Israel memasuki kompleks di Yerusalem Rabu malam, 5 Maret 2023. Menurut Wakaf Islam – organisasi yang ditunjuk Yordania untuk mengelola situs tersuci ketiga dalam Islam, mereka menggunakan granat kejut dan peluru karet untuk memaksa orang pergi. Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan enam orang terluka.

Pasukan Israel menyerbu Masjid Al-Aqsa selama salat Tarawih untuk malam kedua berturut-turut, 6 Maret 2023. Mereka menembakkan peluru karet dan granat kejut ke arah ratusan jemaah Palestina.

Kedua penggerebekan itu mendapat kecaman keras dari berbagai pemimpin dan organisasi di seluruh dunia. Dewan Keamanan PBB diharapkan bertemu untuk sesi tertutup membahas serangan lanjutan Israel terhadap jamaah Palestina di kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki.

China meminta Dewan Keamanan PBB (DK PBB) untuk mengadakan diskusi ihwal serangan terbaru Israel terhadap jamaah Palestina dan perkembangan selanjutnya. Permintaan ini disampaikan oleh utusan China untuk Timur Tengah Zhai Jun, saat menjamu duta besar dari negara-negara Arab di Beijing Jumat pagi, 7 Maret 2023.

Advertising
Advertising

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning, mengatakan, pertemuan itu diminta oleh duta besar negara-negara Arab. Mao seperti dikutip Global Times, mengatakan Zhai mengklarifikasi sikap China dalam mengintensifkan konflik yang melibatkan Israel, Palestina, Lebanon.

“Utusan mendesak saat ini diperlukan untuk meningkatkan manajemen situasi. Cina mendesak pihak-pihak terkait, terutama Israel untuk tetap tenang dan menahan diri serta menghindari tindakan apa pun yang akan memperburuk situasi,” kata juru bicara merujuk sikap Cina kepada para duta besar.

Indonesia, Turki, Arab Saudi, Pakistan, Malaysia, Mesir, Qatar, Yordania, Inggris, dan Uni Eropa telah mengutuk kekejaman tersebut dan menuntut "deeskalasi" situasi. “Ini pelanggaran nyata terhadap kesucian Al-Aqsa dan akan memicu eskalasi konflik dan kekerasan,” tulis Kementerian Luar Negeri RI dalam pernyataan tertulis.

Menyusul penggerebekan pada Rabu malam, seorang remaja Palestina ditembak di lengan oleh seorang pemukim Israel di Yerusalem Timur yang diduduki dan pasukan Israel menggunakan kekerasan untuk memadamkan protes warga Palestina di Tepi Barat. Serangan kemarin memicu tembakan roket faksi Hamas Palestina ke Israel. Gertakan itu ditanggapi dengan serangan Israel di lokasi di Gaza, Libanon selatan, dan Suriah.

Pengamat Khusus PBB untuk Wilayah Pendudukan Palestina Francesca Albanese mengutuk keras penggunaan kekuatan Israel yang berlebihan terhadap Muslim Palestina yang berdoa di Masjid Al-Aqsa selama Ramadan. Menurut keterangan pada Kamis, 6 April 2023, Israel melakukan pelanggaran terhadap Status Quo. “Kecerobohan ini berisiko membawa kehancuran lebih lanjut ke kedua sisi Garis Hijau,” katanya.

Kekerasan Israel-Palestina telah melonjak tahun ini, dengan seringnya serangan militer dan kekerasan oleh pemukim Israel di tengah serentetan serangan Palestina. Lebih dari 90 orang Palestina dan setidaknya 19 orang Israel serta warga asing lain telah tewas sejak Januari.

Tekanan Politik untuk Netanyahu

Ketika ketegangan meningkat di antara Israel dan Palestina, puluhan ribu warga Israel pada akhir pekan lalu menggelar protes menentang rencana Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk memperketat kontrol di Mahkamah Agung. Serangkaian unjuk rasa terbaru terhadap rencana tersebut juga terjadi ketika Israel menghadapi peningkatan tajam dalam ketegangan di beberapa front.

Di pusat Tel Aviv, massa yang mengibarkan bendera biru dan putih Israel yang telah menjadi ciri khas protes selama tiga bulan terakhir. Mereka berkumpul pada Sabtu, 8 April 2023, untuk menunjukkan pembangkangan terhadap rencana yang dilihat sebagai ancaman eksistensial terhadap demokrasi Israel.

Demonstrasi dimulai dengan doa bagi para korban serangan sehari sebelumnya. Orang-orang Israel gelisah setelah serangan mobil di Tel Aviv pada Jumat, 7 April 2023, yang menewaskan seorang pria Italia dan melukai lima turis lainnya.

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat mengutuk serangan itu, dengan mengatakan "penargetan warga sipil tak berdosa dari kebangsaan apa pun tidak masuk akal."

Insiden itu terjadi beberapa jam setelah serangan senjata menewaskan dua saudara perempuan Israel dan melukai ibu mereka di dekat pemukiman di Tepi Barat yang diduduki.

Sebagai tanda perpecahan politik Israel, pada Senin, 10 April 2023, tujuh menteri termasuk Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich memimpin ribuan warga Israel pawai ke pos pemukim ilegal Avitar, di wilayah pendudukan Tepi Barat. Wilayah itu sempat ditinggalkan dua tahun lalu.

Protes balasan Palestina diadakan di dekatnya. Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan 191 warga Palestina terluka oleh pasukan keamanan Israel.

"Sekarang mereka mengerti mengapa saya mendorong pembentukan garda nasional," kata kepala keamanan sayap kanan Itamar Ben-Gvir pada demonstrasi tersebut.

Netanyahu setuju untuk membawa inisiatif Ben-Gvir, pemukim Yahudi garis keras, untuk persetujuan kabinet, setelah kepala keamanan mendukung jeda Netanyahu dari proposal perombakan yudisial.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Senin, 10 April 2023, membatalkan keputusan untuk memecat Menteri Pertahanan Yoav Gallant menyusul krisis keamanan yang meningkat.

Gallant, pada bulan lalu menyampaikan seruan publik untuk menghentikan rencana perombakan peradilan yang memecah belah pemerintah. Menurut menteri, itu telah menjadi ancaman bagi keamanan Israel.

Jajak pendapat yang dibuat Channel 13 News, menunjukkan Partai Likud akan kehilangan lebih dari sepertiga kursinya jika pemilihan diadakan sekarang. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu diperkirakan akan gagal mendapatkan mayoritas dengan mitra koalisi sayap kanannya.

Hasil survei mengindikasikan partai Likud yang konservatif akan memenangkan 20 kursi di parlemen Israel yang beranggotakan 120 orang, turun dari 32 kursi yang dimenangkannya November lalu. Sementara koalisi religius-nasionalisnya akan gagal memperoleh mayoritas, dengan 46 kursi, turun dari 64 kursi.

Menurut survei yang dilakukan oleh Camil Fuchs, jika pemilihan diadakan hari ini, daftar kanan-tengah mantan Menteri Pertahanan Benny Gantz akan menempati urutan pertama dengan 29 kursi, diikuti oleh partai sentris Yair Lapid dengan 21 kursi.

Ketika ditanya tentang kinerja Netanyahu sebagai perdana menteri, 71 persen dari 699 responden, seperti dilaporkan Channel 13 News, mengatakan itu "tidak baik", sementara 20 persen mengatakan itu "baik".

Boaz Bismuth dari partai Partai Likud menolak survei tersebut. "Ada jajak pendapat yang luar biasa dan sangat, sangat andal pada 1 November, saya masih mengandalkannya," katanya kepada Radio Angkatan Darat pada Senin, mengacu pada pemilihan nasional terakhir.

DANIEL A. FAJRI, REUTERS, AL JAZEERA

Berita terkait

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

2 jam lalu

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

Retno Marsudi mengingatkan seluruh negara anggota OKI berutang kemerdekaan kepada rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

6 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

8 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

18 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

1 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

1 hari lalu

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

Ratusan mahasiswa Universitas Indonesia menggelar aksi solidaritas bagi warga Palestina dan mahasiswa di Amerika yang diberangus aparat.

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

1 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya