Ramadan, Bulan Penuh Kekerasan bagi Warga Palestina

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

Selasa, 28 Maret 2023 13:35 WIB

Orang-orang membaca Alquran di dekat Dome of the Rock saat warga Palestina menghadiri salat Jumat pertama di bulan suci Ramadan, di Kota Tua Yerusalem, 24 Maret 2023. REUTERS/Ammar Awad

TEMPO.CO, Jakarta - Bulan Ramadan dalam beberapa tahun terakhir identik dengan meningkatnya kekerasan terhadap masyarakat Palestina di wilayah Yerusalem yang diduduki Israel.

Kekerasan dipicu oleh larangan Israel terhadap pria dewasa Muslim Palestina memasuki Masjid Al-Aqsa. Alasannya untuk menghindari bentrokan karena Ramadan bertepatan dengan dengan peringatan Paskah Yahudi dan Paskah Kristen

Israel dengan segala kekuasaannya, mengatur jamaah yang bisa masuk Al-Aqsa. “Perempuan segala usia, anak laki-laki sampai dengan 12 tahun, dan laki-laki di atas 55 tahun diperbolehkan memasuki Masjid Al-Aqsa selama Ramadan tanpa izin,” kata Koordinator Kegiatan Pemerintah Daerah Israel, Mayjen. Ghassan Alyan, dalam sebuah pernyataan pada Senin. 20 Maret 2023.

Di luar ketentuan itu, warga Palestina harus izin Israel untuk beribadah di tempat suci ketiga umat Islam tersebut.

Akibatnya, ibadah Jumat pertama di Ramadan ini, Masjid Al-Aqsa dipenuhi jamaah pria sepuh, wanita dan anak-anak. Sedangkan laki-laki dewasa tidak bisa masuk.

Advertising
Advertising

Meski warga Palestina mengalah dengan mematuhi peraturan sepihak tersebut, serangan ke Tepi Barat dan Masjid Al-Aqsa tetap terjadi pada akhir pekan lalu. Serangan banyak dilakukan oleh pemukim Yahudi, yang kian berani, karena mendapat perlindungan dari pihak berwajib Israel.

Padahal sebelumnya, pemerintah Israel dan Palestina dengan ditengahi Mesir , menggelar pertemuan di Kota Sharm el-Sheikh, 19 Maret 2023, untuk sama-sama menahan diri guna meredakan ketegangan di Tepi Barat menjelang bulan suci Ramadan

Sumber-sumber Palestina telah memperingatkan bahwa Israel tidak berniat untuk menurunkan ketegangan selama Ramadan.

Polisi Israel dan penjaga perbatasan menyerbu Masjid Al-Aqsa pada hari Sabtu, memaksa semua jamaah untuk pergi, menyita telepon dan menangkap dua orang, kata sumber-sumber Palestina.

Sheikh Ekrima Sabri, imam Al-Aqsa, mengatakan kepada Arab News bahwa Israel sedang melakukan kampanye sengit terhadap masjid dengan melanggar kebebasan beribadah.

“Kami tidak melihat fasilitas apa pun dari otoritas Israel selama Ramadhan ini. Sebaliknya, kami melihat ribuan orang berkumpul di pos pemeriksaan Qalandia dan Bethlehem setelah pendudukan mencegah mereka mencapai Masjid Al-Aqsa untuk melakukan shalat Jumat,” kata Sabri.

Sabri menambahkan, masuknya jemaah ke Al-Aqsa selama Ramadhan, yang jumlahnya melebihi tahun-tahun sebelumnya, merupakan respon terhadap Israel.

Dia mengatakan bahwa ketegangan dan eskalasi lebih lanjut bergantung pada tindakan Israel.

“Itu sepenuhnya tergantung pada tindakan dan prosedur pendudukan. Jika situasinya meningkat, akan ada ketegangan, dan jika tidak, akan ada ketenangan,” Sabri. “Siapa pun yang meminta ketenangan tidak boleh mengambil tindakan apa pun yang memprovokasi perasaan umat Islam.”

Kementerian luar negeri Palestina mengutuk serangan ke Al-Aqsa dan hasutan yang terus berlanjut oleh para pemukim. Dikatakan pengusiran jemaah adalah kejahatan dan pelanggaran terhadap kesucian Masjid Al-Aqsa dan Ramadan.

Pemukim Yahudi Makin Brutal

Pada hari Minggu, 26 Maret 2023, empat pemukim Israel melemparkan bahan yang mudah terbakar ke rumah Ahmed Awashreh di Sinjil utara Ramallah, sebuah desa yang berulang kali menjadi sasaran penyerangan oleh pemukim dari Givat Harel, Shilo dan Ma'ale Libouna.

Itu terjadi beberapa minggu setelah serangan pemukim yang sengit di Huwara, Burin, dan Qaryut, selatan Nablus, di mana puluhan rumah dan kendaraan dibakar.

Awashra, 35 tahun, mengatakan dia dan keluarganya yang beranggotakan enam orang harus melarikan diri dan merupakan keajaiban tidak ada yang tewas atau terluka.

Para pemimpin Palestina telah memperingatkan terulangnya serangan 2015 di Duma, selatan Nablus, ketika para pemukim membakar rumah keluarga Dawabsha.

Ali Dawabsha, yang berusia 18 bulan, tewas dalam kebakaran tersebut sementara orang tuanya, Saad dan Riham, meninggal karena luka-luka mereka beberapa hari kemudian. Putra mereka yang berusia empat tahun, Ahmed, menderita luka bakar parah tetapi selamat.

Yossi Dagan, kepala Dewan Pemukiman Israel di Tepi Barat utara, pada hari Minggu membuka kantor di dekat Huwara untuk memprotes kurangnya keamanan bagi para pemukim Yahudi yang melewati daerah tersebut.

Langkah tersebut mengingatkan pada Itamar Ben-Gvir, menteri keamanan dalam negeri, yang mendirikan kantor di daerah Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur tahun lalu ketika warga Palestina menolak upaya penyitaan rumah mereka oleh para pemukim.

Sementara itu pada Minggu pagi, tentara Israel menangkap lima warga Palestina dari Tulkarem dan Huwara dan menutup Nablus beberapa jam setelah dua tentara Israel terluka dalam penembakan di Huwara.

Front Populer untuk Pembebasan Palestina mengatakan telah melakukan serangan itu.

Lusinan pemukim berkumpul di Huwara dan menyerang kendaraan Palestina dengan batu di dekat bundaran Deir Sharaf di Nablus utara, menyebabkan beberapa mobil rusak.

Di tempat lain, puluhan pemukim bersenjata berat menyerbu Kota Tua Hebron pada Sabtu malam, meneriakkan slogan-slogan rasis di tengah pengerahan besar-besaran pasukan Israel.

Melihat meningkatnya kekerasan dilakukan aparat dan warga Israel terhadap penduduk Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem, sepertinya terwujudnya negara Palestina merdeka dan berdaulat semakin jauh.

Berita terkait

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

1 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat meyakinkan Israel akan kembali membuka penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

4 jam lalu

Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

Kementerian Luar Negeri RI mengecam keras perebutan Israel terhadap Penyeberangan Rafah di sisi Palestina.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

8 jam lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

5 Fakta dari KTT OKI di Gambia, Menlu Retno: OKI Harus Dorong Gencatan Senjata Israel Hamas

16 jam lalu

5 Fakta dari KTT OKI di Gambia, Menlu Retno: OKI Harus Dorong Gencatan Senjata Israel Hamas

Yang mencuat di KTT OKI di Gambia, mulai dari seruan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi soal Palestina dan negara islam lainnya

Baca Selengkapnya

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

16 jam lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

18 jam lalu

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

18 jam lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

19 jam lalu

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

19 jam lalu

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang

Baca Selengkapnya

Profil Gustavo Petro, Presiden Kolombia Tegas Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel

19 jam lalu

Profil Gustavo Petro, Presiden Kolombia Tegas Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel

Gustavo Petro, Presiden Kolombia ini menyatakan sikap negaranya memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel karena genosida di Gaza Palestina.

Baca Selengkapnya