Pembakaran Al Quran oleh Rasmus Paludan: Badai Protes hingga Reaksi Swedia

Reporter

Tempo.co

Selasa, 31 Januari 2023 15:32 WIB

Pengunjuk rasa membawa poster dalam aksi protes atas pembakaran Alquran di Stockholm, di luar kedutaan Swedia di London, Inggris, 28 Januari 2023. REUTERS/Henry Nicholls

TEMPO.CO, Jakarta - Pembakaran Al Quran di Swedia memantik demonstrasi di sejumlah negara, termasuk Indonesia. Pada Senin, 30 Januari 2023, ratusan orang menggeruduk kantor Kedutaan Besar Swedia di Jakarta mengecam pembakaran Al Quran yang dilakukan oleh aktivis sayap kanan Rasmus Paludan.

Baca: Pembakaran Al Quran di Swedia, Dikutuk di Dalam Negeri hingga Dikecam Dunia

Mereka mengibarkan bendera putih. Lebih dari 300 demonstran memenuhi jalan raya di depan kantor kedutaan. Mereka menginjak-injak serta membakar potret aktivis anti-Islam Denmark Rasmus Paludan bersama dengan bendera Swedia, Denmark dan Belanda.

Unjuk rasa juga dilakukan di Malaysia. Sekitar 1.000 orang berbaris ke kedutaan Swedia di Kuala Lumpur pekan lalu. Demonstran memprotes kelambanan pemerintah Swedia yang mendiamkan aksi Rasmus Paludan. Para pengunjuk rasa terdengar meneriakkan "Protes Swedia" dan "Hancur (hancurkan) Swedia."

Di negara-negara dengan penduduk mayoritas Muslim lainnya seperti Pakistan, Irak, Iran dan Lebanon, protes dilakukan damai. Sekitar 12.000 umat Muslim dari partai Tehreek-e-Labiak Pakistan berunjuk rasa di Lahore, ibu kota provinsi Punjab timur untuk mengecam penodaan Alquran di Swedia dan Denmark. Dalam orasinya kepada para pengunjuk rasa, Saad Rizvi, ketua TLP Pakistan, meminta pemerintah mengajukan protes keras kepada Swedia dan Belanda agar kejadian serupa tidak terulang lagi.

Sejumlah negara juga sudah mengajukan protes resmi. Perdana Menteri Anwar Ibrahim mengutuk tindakan pembakaran Al Quran oleh Rasmus Paludan. Ia mendesak pemerintah Swedia mengambil tindakan tegas terhadap Paludan dan memeriksanya. Anwar mengatakan Paludan adalah bagian dari kebangkitan Islamofobia yang mengkhawatirkan di Swedia.

<!--more-->

Advertising
Advertising

Pemerintah Indonesia telah mengecam keras pula pembakaran Al Quran oleh Paludan dengan memanggil Duta Besar Swedia Marina Berg pekan lalu. “Tindakan penodaan agama ini telah melukai dan menodai toleransi beragama,” kata Kementerian Luar Negeri dalam sebuah pernyataan pada 22 Januari 2023. “Kebebasan berekspresi harus dilakukan dengan cara yang bertanggung jawab.”

Pembakaran Al Quran oleh Rasmus Paludan dilakukan setelah ia mendapat izin dari polisi. Ia melakukan protes di luar Kedutaan Besar Turki di Stockholm, pada 21 Januari 2023. Alasan Paludan adalah Turki tak kunjung menyetujui Swedia menjadi anggota NATO.

Paludan mengancam akan terus membakar salinan Al Quran setiap hari Jumat hingga Swedia menjadi anggota NATO. Beberapa hari kemudian, Edwin Wagensveld, pemimpin Belanda dari gerakan sayap kanan Pegida di Belanda, merobek halaman-halaman salinan Alquran di dekat Parlemen Belanda dan menginjaknya.

Penolakan Turki terhadap permintaan keanggotaan NATO Swedia karena negara ini dianggap terlalu lunak terhadap kelompok yang dianggapnya sebagai organisasi teror atau ancaman eksistensial, termasuk kelompok Kurdi. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan tidak sudi mendukung Swedia masuk NATO.

Dalam pidatonya setelah rapat kabinet, Erdogan mengatakan Swedia seharusnya tidak mengharapkan dukungan Turki untuk keanggotaan NATO setelah protes pada akhir pekan lalu. "Mereka yang mengizinkan penistaan agama seperti itu di depan kedutaan kami tidak dapat lagi mengharapkan dukungan untuk keanggotaan NATO mereka," kata Erdogan.

"Jika Anda sangat mencintai anggota organisasi teroris dan musuh Islam dan melindungi mereka, maka kami menyarankan Anda untuk meminta dukungan mereka demi keamanan negara Anda," katanya.

Ihwal reaksi Swedia, Perdana Menteri Ulf Kristersson ikut mengutuk pembakaran Al Quran yang disebutnya sebagai tindakan yang sangat tidak sopan. Meski tindakan Paludan tak dibenarkan, Swedia tak bisa memprosesnya di jalur hukum. Alasannya, itu adalah bagian dari kebebasan berekspresi. “Kebebasan berekspresi adalah bagian mendasar dari demokrasi. Tapi yang legal belum tentu sesuai. Membakar buku-buku yang suci bagi banyak orang adalah tindakan yang sangat tidak sopan,”

Ia menambahkan, “Saya ingin mengungkapkan simpati saya untuk semua Muslim yang tersinggung dengan apa yang terjadi di Stockholm hari ini.”

Simak: Pembakaran Al Quran, Menlu Retno Panggil Dubes Swedia

CHANNEL NEWS ASIA | REUTERS

Berita terkait

Swedia Usir Jurnalis Cina karena Alasan Keamanan Nasional

21 hari lalu

Swedia Usir Jurnalis Cina karena Alasan Keamanan Nasional

Swedia mengusir seorang jurnalis Cina, karena dianggap menimbulkan ancaman serius terhadap keamanan nasional.

Baca Selengkapnya

Salwan Momika, Ditangkap di Norwegia hingga Diblokir TikTok

23 hari lalu

Salwan Momika, Ditangkap di Norwegia hingga Diblokir TikTok

Salwan Momika yang memicu kemarahan internasional dengan berulang kali merusak Al-Quran tahun lalu, kini telah ditangkap di Norwegia

Baca Selengkapnya

Sempat Diisukan Tewas, Pembakar Al Quran Salwan Momika Ditangkap di Norwegia

24 hari lalu

Sempat Diisukan Tewas, Pembakar Al Quran Salwan Momika Ditangkap di Norwegia

Imigran asal Irak Salwan Momika ditangkap di Norwegia. Ia membakar Al Quran sehhingga membuat umat Muslim marah.

Baca Selengkapnya

6 Negara yang Menerapkan Cuti Ayah, Pegawai Tetap Dapat Gaji

41 hari lalu

6 Negara yang Menerapkan Cuti Ayah, Pegawai Tetap Dapat Gaji

Pemberian cuti ayah saat istri pegawai melahirkan telah diterapkan di beberapa negara.

Baca Selengkapnya

Bendera Swedia Berkibar di Markas NATO di Belgia

48 hari lalu

Bendera Swedia Berkibar di Markas NATO di Belgia

Bendera Swedia berkibar di Markas NATO di Belgia, menandai bergabungnya negara tersebut sebagai anggota ke-32.

Baca Selengkapnya

Dua Negara Donor akan Lanjutkan Pendanaan, Ketua UNRWA 'Sangat Optimistis'

50 hari lalu

Dua Negara Donor akan Lanjutkan Pendanaan, Ketua UNRWA 'Sangat Optimistis'

Setelah terancam tutup, UNRWA optimistis beberapa donor akan mulai mendanai lagi dalam beberapa minggu.

Baca Selengkapnya

Swedia dan Kanada Kembali Melanjutkan Pendanaan ke UNRWA

51 hari lalu

Swedia dan Kanada Kembali Melanjutkan Pendanaan ke UNRWA

Swedia dan Kanada akan melanjutkan pendanaan yang ditangguhkan kepada badan pengungsi PBB untuk Palestina (UNRWA)

Baca Selengkapnya

Tak Mau Bernasib Sama dengan Ukraina, Swedia Resmi Jadi Anggota NATO

52 hari lalu

Tak Mau Bernasib Sama dengan Ukraina, Swedia Resmi Jadi Anggota NATO

Meninggalkan reputasinya sebagai pembela HAM, Swedia akhirnya menjadi anggota NATO, didorong kekhawatirannya akan ancaman Rusia.

Baca Selengkapnya

NATO Gelar Latihan Militer Diikuti 20 Ribu Tentara Termasuk Swedia dan Finlandia

55 hari lalu

NATO Gelar Latihan Militer Diikuti 20 Ribu Tentara Termasuk Swedia dan Finlandia

NATO melakukan latihan militer bersama yang diikuti puluhan ribu tentara.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis di Berbagai Negara Termasuk di India, Swedia, dan Inggris

56 hari lalu

Program Makan Siang Gratis di Berbagai Negara Termasuk di India, Swedia, dan Inggris

Pasangan Prabowo-Gibran usung program makan siang gratis. Di India, Swedia, Finlandia, idan Inggris sudah melakukannya. Bagaimana hasilnya?

Baca Selengkapnya