Salah Urus Kebijakan Beras Impor

Rabu, 18 Januari 2023 23:19 WIB

35 ribu cadangan beras pemerintah (CBP) di Gudang Bulog, Jakarta Utara akan disalurkan ke seluruh Jabodetabek melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). TEMPO/Riani Sanusi Putri

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi lagi-lagi memperingatkan Perum Bulog soal kenaikan harga beras. Ia geram lantaran harga komoditas tersebut terus naik usai beras impor masuk.

Kenaikan harga beras menyulut inflasi harga barang-barang lain. Dalam catatan Bank Indonesia atau BI, beras menyumbang inflasi bulanan pada Januari 2023 sebesar 0,3 persen.

"Hati-hati dengan yang namanya kenaikan beras. Saya sudah dua hari memperingatkan Bulog untuk masalah ini," ujarnya di dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepala Daerah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) se-Indonesia pada Selasa, 17 Januari 2023. Jokowi menyebut harga beras naik signifikan di 79 daerah.

Sebelumnya, pemerintah memprediksi harga beras turun seiring bertambahnya stok cadangan beras pemerintah (CBP) dari kegiatan impor. Namun harga tak lekas turun usai Bulog mendatangkan 178 ribu ton beras impor dari target 500 ribu ton.

Badan Pangan Nasional atau Bapanas menilai keterlambatan impor itu lah yang menjadi biang kerok tingginya harga, ditambah distribusi CBP yang lamban untuk meredam kenaikan harga di pasaran.

Sementara itu, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas yang sempat berubah-berubah dalam memutuskan tenggat waktu izin impor. Terbaru, Zulhas menegaskan kegiatan importasi hanya boleh dilakukan sampai penghujung Januari ini.

Alasannya, kedatangan impor beras dikhawatirkan mengganggu penyerapan beras lokal. Terlebih saat ini sudah mendekati masa panen raya. "Impor beras Januari end (berakhir), enggak boleh lagi. Pokoknya Januari. Februari enggak bisa lagi, saya kasih izin sampai Januari. Habis itu enggak bisa lagi," ujarnya saat ditemui Tempo di Cilegon, Banten pada Ahad, 15 Januari 2023.

Berseberangan dengan Mendag, Buwas menyatakan Bulog telah meneken kontrak dengan importir hingga kedatangan beras pada pertengahan Februari 2023. Buwas beralasan, data BPS dan prediksi Menteri Pertanian menyebutkan panen raya baru tiba pada Maret 2023. Sehingga masih ada waktu untuk Bulog mengimpor beras sebelum masa panen raya tiba.

Buwas berjanji memastikan kedatangan beras impor pada 14 sampai 15 Februari 2023. "Paling lambat 16 Februari harus selesai kontraknya," kata dia.

Ia tak menampik terlambatnya kedatangan beras impor yang membuat harga terus melonjak hingga sekarang.

Tetapi, ia menilai keterlambatan itu adalah hal yang wajar mengingat cuaca ekstrem yang terjadi akhir tahun lalu. Ia mengatakan dirinya tak bisa memprediksi cuaca tersebut. Sedangkan keberangkatan kapal hanya bisa diputuskan oleh pihak pengimpor beras. Namun dirinya tak keberatan apabila pemerintah ingin membatalkan kontrak tersebut.

"Jadi ya sudah kalau memang gitu, ya kita batalkan, enggak apa-apa. Kontraknya nanti kita bicarakan lagi lah, kalau batalin ya nggak apa-apa kan yang tanggung jawab bukan saya," ucap Buwas saat ditemui di Gedung DPR pada Senin, 16 Januari 2023.

Di tengah kegaduhan soal batas akhir penutupan impor beras, Sekretaris Jenderal Aliansi Petani Indonesia Muhammad Nuruddin mengungkapkan kekhawatiran atas keterlambatan impor tersebut. Pasalnya, menurut Nuruddin, kedatangan beras impor menjelang panen raya akan berdampak terhadap harga gabah dan beras di tingkat petani.

Nuruddin cemas harga beras dan gabah di level petani bakal jeblok karena pada Maret 2023, Indonesia sudah panen raya dan memasuki musim tanam kedua. Terlebih, musim panen raya terjadi di musim puncak hujan. Biasanya saat itu, harga gabah menjadi rendah dibawah harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah.

Ia mencatat dari HET yang ditetapkan sebesar Rp. 4.200 per kilogram, biasanya harga gabah saat panen raya turun menjadi Rp 4.000 per kilogram. Bahkan, harga bisa lebih rendah sampai Rp 3.500 per kilogram.

Kekhawatiran yang sama juga disampaikan oleh Sekretaris Jenderal DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI), Reynaldi Sarijowan.

Reynaldi menilai semuanya serba terlambat. Selain kedetangan beras impor, ia mengatakan penyerapan gabah saat musim panen raya tahun lalu juga terlambat. Sehingga, stok penyerapan di gudang Bulog tipis, baik dalam negeri maupun dari luar negeri.

"Kami sayangkan selama ini Indonesia swasembada beras tapi justru harus mengimpor beras dan harganya pun tak kunjung turun," tuturnya kepada Tempo, 17 Januari 2023.

Menyitir Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok, Kementerian Perdagangan harga beras medium per 17 Januari 2023 mencapai Rp 11.400 per kilogram. Harganya naik 2,7 persen dibandingkan bulan lalu. Sedangkan berdasarkan dari laman Pusat Informasi dan Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga beras kualitas medium melonjak hingga Rp 12.800 per kilogram.

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas), Yusuf Wibisono menjelaskan kenaikan harga beras disebabkan oleh tiga faktor. Pertama, kenaikan permintaan sejak libur Natal dan tahun baru. Kedua, terbatasnya pasokan beras di pasar yang mengindikasikan produksi beras domestik tidak mencapai target atau surplus yang sangat tipis. Ketiga, ia menduga intervensi pasar yang dilakukan Bulog melalui program ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga masih kurang masif.

"Ini juga indikasi bahwa impor beras sejak 2022 berjalan sangat lambat," kata dia.

Di sisi lain, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi pun menuturkan harga beras masih tinggi meski sudah impor lantaran penyalurannya ke pedagang belum dilakukan dengan optimal sehingga belum berhasil meredam lonjakan harga di pasar.

Ia mengaku sudah mengirimkan surat perintah penyaluran cadangan beras pemerintah (CBP) pada Bulog sejak Desember. Namun penyalurannya, kata dia, masih dalam jumlah yang kecil. "Baru nyipratin, bukan guyur," tutur Arief saat ditemui Tempo di kantor Foodbank of Indonesia pada Selasa, 10 Januari 2023.

Arief bahkan menilai distribusi terhambat hampir di semua wilayah di Indonesia, termasuk di Jakarta. Misalnya, permintaan dari Pasar Induk Cipinang sebetulnya mencapai 3.000 ton, namun Bulog baru menyalurkan dikirimnya baru sekitar 1.000 ton.

Pedagang Pasar Induk Beras Cipinang sekaligus Wakil Ketua Umum Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) Billy Haryanto mengeluhkan stok beras Bulog yang datang ke Pasar Induk Cipinang sebelumnya sedikit atau di bawah total permintaan pedagang. Bahkan, kata dia, stok di pasar tersebut sempat kosong sebelum Bulog melakukan impor Desember lalu. Kondisi itu yang mengerek harga beras di Jabodetabek.

Padahal, menurut Billy, beras dari Perum Bulog ramai peminat di kalangan pedagang. Pasalnya harga beras tersebut jauh lebih murah dibandingkan harga saat ini. Harga beras umum berkisar Rp Rp 11.000 sampai Rp 13.000 per kilogram. Sedangkan harga beras Bulog Rp 8.300 per kilogram. Sehingga ada selisih yang cukup besar, hampir Rp 3.000 sampai Rp 5.000 per kilogram.

Menanggapi hal tersebut, Buwas membantah penyaluran CBP belum optimal sehingga tidak mampu meredam lonjakan harga. Berdasarkan catatan Bulog, penyaluran CBP sudah mencapai 62 ribu ton. Ia menilai angka tersebut sudah sangat besar atau di luar kebiasaan Bulog.

Bulog, kata dia, berkomitmen terus menyuplai stok CBP ke Pasar Induk Beras Cipinang setiap minggu. Namun, Buwas tak menyebutkan berapa jumlah yang akan Bulog salurkan. Bulog hanya akan memasok sesuai kebutuhan pasar. Apabila pedagang membutuhkan 10.000 ton per minggu, ia pun menyanggupinya.

Ia menegaskan penyebab kenaikan harga beras adalah pasokan beras yang kian tiris sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan konsumen. "Berapa pun yang kami gelontorkan, kebutuhannya itu masih banyak. Itu membuktikan bahwa memang kebutuhannya banyak, stoknya kurang," ujar Buwas.

RIANI SANUSI PUTRI

Berita terkait

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

9 jam lalu

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

9 jam lalu

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

1 hari lalu

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

Pengadilan baru saja mencabut izin penanaman komersial padi Beras Emas atau Golden Rice hasil rekayasa genetika di Filipina.

Baca Selengkapnya

Revisi Permendag Soal Impor Berlaku Hari Ini, Mendag Zulhas Klaim Tidak Ada Masalah Lagi

2 hari lalu

Revisi Permendag Soal Impor Berlaku Hari Ini, Mendag Zulhas Klaim Tidak Ada Masalah Lagi

Permendag 36/2023 tentang Pengaturan Izin Impor pernah mendapat protes dari berbagai kalangan.

Baca Selengkapnya

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

2 hari lalu

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

Pemerintah melalui Perum Bulog menaikkan harga eceran tertinggi atau HET untuk beras SPHP, dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram sejak 1 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

3 hari lalu

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo buka suara soal naiknya harga beras merek SPHP.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

3 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

4 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

5 hari lalu

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan penyerapan jagung dari petani hingga kini masih terkendala.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

5 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya