Bersiap Antisipasi Cuaca Ekstrem di Tengah Libur Natal dan Tahun Baru

Rabu, 28 Desember 2022 20:49 WIB

Enam unit kapal Ferry berlabuh di pelabuhan Bolok, Kupang, NTT Senin (13/1/2020). PT. ASDP Indonesia Ferry menuutup semua rute penyeberangan di seluruh wilayah NTT menyusul adanya peringatan cuaca ekstrem dari BMKG yang diperkirakan sampai dengan dengan 15 Januari 2020. (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah operator moda transportasi bergegas meningkatkan kewaspadaan dalam mengantisipasi cuaca ekstrem di tengah libur Natal dan Tahun Baru atau Nataru kali ini.

PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) misalnya, terus berkoordinasi dengan BMKG dalam mengoperasikan armadanya. Tujuannya agar gangguan cuaca yang dapat berpengaruh terhadap layanan perseroan bisa diantisipasi.

Baca: Liburan Nataru, 1,2 Juta Kendaraan Gunakan Tol Trans Sumatera

Bukan tanpa alasan, kata Sekretaris Perusahaan ASDP Shelvy Arifin, perusahaan terus mengamati arus bawah laut yang cukup kuat selama cuaca ekstrem bulan ini. Kuatnya arus bawah laut itu berdampak pada proses sandar kapal.

Apalagi ada insiden di Pelabuhan Merak, Banten, pada Jumat pekan lalu. Satu unit mobil tercebur ke laut saat akan masuk ke KMP Shalem, kapal penyeberangan milik Surya Timur Lines, di Dermaga 2 Pelabuhan Merak. Suami-istri yang mengendarai mobil tersebut dievakuasi dan dirawat secara terpisah di Puskesmas Pulo Merak dan Rumah Sakit Krakatau Medika.

Advertising
Advertising

ASDP menyebutkan mobil tersebut tercebur karena pergerakan sauh. Kala itu, kendaraan berada tepat di lidah side ramp door kapal. "Kondisinya memang sudah dua minggu ini cuaca tidak kondusif. Makanya sempat beberapa hari lalu pelayanan Merak-Bakauheni ditutup sementara," kata Shelvy.

Hal senada juga disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Indonesia National Air Carriers Indonesia (INACA), Bayu Sutanto. Ia menyebutkan pihaknya selalu memberikan pesan kewaspadaan kepada maskapai mengenai tren cuaca ekstrem selama musim libur Nataru.

“Kita selalu menyampaikan pesan kewaspadaan dengan terjadinya tren cuaca ekstrem saat mudik liburan nataru dan mengikuti prosedur keselamatan penerbangan,” ujar dia kepada Tempo kemarin.

Bayu menuturkan, visibility di setiap bandara akan berkurang setiap terjadi fenomena cuaca yang ekstrem. Selain itu setiap bandara juga akan berbeda-beda tingkat visibility-nya.

Dia pun meminta kepada karyawan perusahaan penerbangan untuk tetap sesuai dengan prinsip yang mengutamakan keselamatan penerbangan. Karena, kata Bayu, tentu dengan adanya fenomena cuaca ekstrem akan mempengaruhi jadwal take off dan landing yang ditunda. “Sehingga sejumlah besar penerbangan akan delay atau tertunda,” ucap Bayu.

Selain itu, dia melanjutkan, untuk kenyamanan penumpang, maskapai diharapkan selalu mengkomunikasikan kemungkinan terjadinya delay. “Juga sebelum keberangkatan pihak maskapai akan memberikan informasi tentang terjadinya delay akibat cuaca selama musim liburan Natar ini,” tutur Bayu.

Adapun peringatan cuaca ekstrem yang akan terjadi sepanjang liburan Nataru di beberapa daerah sebelumnya disampaikan oleh Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. Ia mengatakan potensi cuaca ekstrem periode Nataru saat ini mengingatkannya kepada cuaca ekstrem yang terjadi pada periode yang sama dua tahun lalu.

Saat itu hujan lebat turun sepanjang malam tepat di malam pergantian tahun, tembus hingga pagi, dan menyebabkan banjir besar di Jabodetabek. Yang terkini memang menyerupai, meski intensitas hujan yang terjadi pada beberapa malam belakangan ini tak setinggi pemicu banjir besar tiga tahun lalu. Penyebabnya, menurut Dwikorita, level intensitas La Nina saat ini yang lemah.

Selanjutnya: “Bedanya, saat itu..."

<!--more-->

“Bedanya, saat itu (tiga tahun lalu) sudah mulai terjadi La Nina. La Nina dapat meningkatkan curah hujan hingga 70 persen,” ujar Dwikorita dalam konferensi pers yang dielar daring, Selasa, 27 Desember 2022.

Meski begitu, Dwikorita mengingatkan kalau kali ini harus tetap waspada karena adanya beberapa faktor dinamika atmosfer lainnya yang berpotensi menghadirkan cuaca ekstrem di wilayah Indonesia sepekan ke depan. "Ingat, ada arus lintas ekuatorial (CENS), Madden Julian Oscillation, Monsun Asia, dan puncak musim hujan.”

Dwikorita memperlihatkan peta sebaran hujan Jabodetabek 31 Desember 2019 pukul 07.00 WIB hingga 1 Januari 2020 pukul 07.00 WIB. Tertulis catatan bahwa wilayah Jabodetabek umumya hujan sedang hingga ekstrem. Konsentrasi hujan merata di seluruh wilayah Jabodetabek. Curah hujan harian tertinggi terukur di Halim yaitu sebesar 377 mm.

Sekilas legenda curah hujan, kategori ekstrem dengan curah hujan di atas 150 mm/hari. Kategori sangat lebat 100 - 150 mm/hari dan lebat pada kisaran 50 - 100 mm/hari.

Berimbas pada tingkat kunjungan wisata

Informasi mengenai ancaman cuaca ekstrem berdampak pada tingkat kunjungan wisata selama libur Nataru di beberapa wilayah. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Benny Bachtiar, misalnya, mengatakan informasi ancaman cuaca buruk membuat 20 persen tamu hotel di Jawa Barat membatalkan pemesanan tiketnya pada libur Natal dan tahun baru.

"Mereka (wisatawan) menahan diri," ucap Benny di Bandung, pada Senin, 26 Desember 2022.

Benny mendatangi sejumlah obyek wisata di sepanjang pantai selatan di Jawa Barat pada libur Natal. Menurut dia, lokasi tersebut sepi. Kebanyakan hotel yang mengalami pembatalan pemesanan tiket berada di daerah obyek wisata pantai dan alam terbuka.

"Makanya hari ini mal penuh, lalu destinasi wisata buatan penuh, karena dianggap jauh lebih aman dibanding ke wisata alam tempat terbuka," tutur dia.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat mencatat sepanjang libur tahun baru, rata-rata kamar di Jawa Barat telah terisi 70 persen atau di atas hitungan PHRI sebesar 65 persen. Angka ini mendekati masa normal sebelum pandemi Covid-19. Adapun pemesanan hotel didominasi bintang 3 dan 4.

Untuk memastikan libur Nataru berjalan lancar, Benny mengklaim pemerintah melakukan pengamanan, khususnya di objek wisata. Dia pun meminta masyarakat tak khawatir untuk melancong. “Jangan khawatir berwisata di Jawa Barat karena kami dengan kabupaten/kota sudah melakukan koordinasi untuk pengamanan dan lain sebagainya untuk SOP kalau terjadi sesuatu,” kata dia.

Selanjutnya: Objek wisata yang mendapat perhatian...

<!--more-->

Objek wisata yang mendapat perhatian paling besar adalah kawasan wisata Pantai Pangandaran yang tahun lalu pengunjungnya membludak. “Kapolda dalam rapat koordinasi itu berfokus di Pangandaran karena khawatir akan membludak. Dan, itu dilakukan dengan pemasangan posko mulai masuk Ciamis sampai Pangandaran, tapi ternyata kondisi ini di luar prediksi,” ujar dia.

Benny yakin target kunjungan wisatawan lokal di Jawa Barat hingga akhir tahun bakal tercapai kendati proyeksi pergerakan pelancong tidak seramai tahun-tahun sebelumnya. Adapun Pemerintah Jawa Barat menargetkan angka kunjungan mencapai 36-40 juta.

Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Jawa Barat, Bambang Tirtoyulion, mengatakan pemerintah daerah telah menerjunkan 670-an orang untuk mengisi 43 pos koordinasi di sejumlah daerah.

Pos itu disiapkan untuk mengantisipasi potensi bencana, terutama pada 147 ruas jalan milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang diperkirakan dipenuhi kendaraan selama musim libur Natal dan tahun baru. "Kami siapkan alat berat dan material di sana sejak 21 Desember 2022 sampai 2 Januari 2023," ucap Bambang.

Sementara, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, Arif Aldian, mengatakan pemerintah daerah juga telah mengantisipasi potensi bencana di destinasi wisata pantai. Rambu-rambu peringatan untuk wisatawan dipasang di 31 titik di sepanjang pantai.

Dia memastikan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul terus berkoordinasi dengan kepolisian, TNI, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah untuk mencegah potensi bencana, terutama di obyek wisata pantai. "Kami juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Palang Merah Indonesia untuk penanganan layanan kesehatan di sekitar destinasi wisata," kata Arif.

Wisatawan harus berhati-hati

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengimbau masyarakat yang hendak pergi berwisata untuk berhati-hati menyusul cuaca ekstrem selama libur Nataru. Menurut dia, beberapa destinasi wisata unggulan, ada cuaca ekstrem seperti gelombang yang tinggi, curah hujan yang melebihi prediksi.

“Ini para wisatawan harus mengantisipasi dan berhati-hati, utamakan keselamatan," ujar Sandiaga.

Dia menyarankan agar wisatawan berkoordinasi dengan aparat soal tujuan wisata sebelum berpergian. Hal ini untuk memastikan kunjungan wisata dapat berjalan aman, nyaman, dan menyenangkan. Ia juga mewanti-wanti pelaksana konser musik yang biasanya ramai di akhir tahun memperhatikan protokol keselamatan.

Apalagi, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menyebut cuaca ekstrem terjadi saat kunjungan wisatawan sedang tinggi karena libur Natal dan Tahun Baru 2023. "Jumlah pergerakan yang diantisipasi sekitar 44-45 juta, ini dapat dipantau dalam pergerakan termasuk juga di beberapa destinasi wisata yang meningkat secara signifikan kunjungannya," kata Sandiga.

Selanjutnya: Menhub Budi Karya juga...

<!--more-->

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga ikut merespons soal adanya potensi cuaca ekstrem. Ia membaca beberapa informasi mengenai cuaca yang mengodgoda dan menantang yang menjadi headline. “Saya secara pribadi dan kelembagaan, bagi teman-teman di seluruh Indonesia kita harus melakukan antisipasi dengan baik apa yang menjadi catatan-catatan,” ujar Budi Karya kemarin.

Ia mencatat ada beberapa insiden yang berkaitan dengan cuaca seperti di Karimunjawa, Merak, maupun di beberapa wilayah lainnya. Dia meminta agar masyarakat tetap waspada.“Bahkan saya mengimbau agar ya kalau enggak penting-penting banget kita jangan keluar kota, di kota saja, sehingga lebih aman. Cipali dan Subang punya potensi untuk banjir,” tutur dia.

Sementara, Presiden Joko Widodo alias Jokowi menyerahkan urusan tersebut kepada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG. "Ikuti semua informasi dan ikuti semua yang disampaikan oleh BMKG," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rahu, 28 Desember 2022.

Antisipasi cuaca ekstrem

Menhub Budi Karya Sumadi juga mengatakan pemerintah berencana melakukan modifikasi cuaca untuk mengantisipasi cuaca ekstrem selama mudik Nataru. Kemenhub, kata Budi Karya, tengah berkoordinasi dengan BMKG, BNPB, TNI, dan Polri.

“Kami sebenarnya sudah memutuskan, dengan Kakorlantas, TNI, dan juga BNPB, jika hari ke depan ada satu potensi hujan yang besar, dilakukan kegiatan hujan buatan (atau biasa dikenal operasi teknologi modifikasi cuaca) yang dijatuhkan ke laut,” kata Budi Karya.

Budi Karya mengaku telah melakukan perjalanan menggunakan helikopter bersama Kepala BMKG Dwikorita Karnawati untuk memantau kondisi cuaca di Indonesia. Dia berkeliling sampai Cirebon dan Merak-Bakauheni.

Berdasarkan informasi dari Kepala BMKG, Budi Karya menyebut cuaca ekstrem tidak terjadi begitu saja. Secara makro, tutur dia, ada awan yang bergerak ke arah Indonesia, yang mengakibatkan anomali cuaca terjadi.

Operasi teknologi modifikasi cuaca dilakukan sebagai antisipasi atas potensi hujan yang terjadi di beberapa wilayah dan mengakibatkan banjir. “Hari ini rencananya akan dilakukan (hujan buatan), tapi batal karena dari prediksi belum aman,” ucap dia.

Keputusan membuat hujan buatan akan diputuskan dalam satu hingga dua hari mendatang menjelang puncak mudik Nataru. Puncak mudik diperkirakan berlangsung mulai 30 hingga 31 Desember 2022.

Selain modifikasi hujan, pemerintah menyusun rekayasa lalu lintas, seperti contra flow, one way, dan sebagainya. Budi Karya melanjutkan, saat ini potensi banjir tetap ada kendati sejumlah skenario telah disusun. Sebab, ucap dia, tidak semua perkiraan BMKG aktual.

Selanjutnya: Karena itu, Budi Karya meminta masyarakat...

<!--more-->

Karena itu, Budi Karya meminta masyarakat tetap waspada dan mengimbau agar tidak perlu bepergian jika tidak ada keperluan mendesak. “Perjalanan tetap kita kawal, tapi seyogianya masyarakat sedikit menahan diri. Karena secara makro, dari Lampung sampai Jawa Timur, itu memang cuaca ekstrem,” kata Budi Karya.

Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan pihaknya sudah mengidentifikasi titik-titik banjir di beberapa wilayah khususnya jalan tol. Kemenhub juga sudah berkoordinasi dengan Kementerian PUPR untuk mengantisipasi dampak dari cuaca buruk ke potensi sejumlah titik banjir.

Adita mengatakan dari sisi antisipasi yaitu membuat agar efek banjirnya bisa diminimalisir. Kemenhub juga sudah memberikan informasi kepada pihak pengelola jalan bahwa penyebab banjir di jalan tol itu adalah resapannya atau drainasenya tersumbat.

“Ini dari PUPR sendiri kalau di tol memang sudah melakukan upaya-upaya pembersihan,” ujar dia.

Sementara kalau dari sisi penumpang, Adita menambahkan, diminta untuk terus update mengenai titik banjir. “Dan tadi imbauan dari Pak Menteri (Menhub Budi Karya Sumadi) betul sekali, kalau tidak terpaksa sekali, hindari dulu jalan jarak jauh karena ini potensinya memang cuacanya cukup ekstrem,” ucap Adita.

Transportasi laut dan udara diminta menahan diri

Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan pihaknya selalu merujuk pada informasi BMKG mengenai cuaca ekstrem. Hal itu dilakukan untuk keamanan transportasi baik udara, darat maupun laut.

Menurut dia, untuk transportasi udara dan laut sebenarnya sudah ada sistemnya, dan sudah ada ketentuan keamanan transpotasi soal cuaca. “Jadi peringatan-peringatan dan sebagainya, mana yang boleh dioperasikan, mana yang tidak itu semua SOP-nya akan kita terapkan. Itu yang utama,” ujar dia.

Adita juga menjelaskan bahwa Kemenhub sudah memberikan peringatan kepada operator transportasi. “Kita sudah minta kepada operator baik di laut maupun udara, tidak memaksakan diri untuk melakukan operasional. Kalau memang cuaca tidak memungkinkan, khususnya yang di laut, karena relatif lebih bahaya,” kata Adita.

Selain itu, kata Adita, syahbandar atau kepala pelabuhan juga menegaskan kepada operator, jika ternyata gelombang tinggi dan cuaca buruk tidak dipaksakan melaut. Menurut Adita, memang konsekuensinya ada penundaan perjalanan, tapi itu dilakukan agar tetap mementingkan aspeknya keselamatan.

Adita juga bicara mengenai informasi dan komunikasi yang penting. Dia meminta operator transportasi untuk terus memperbaharui status perjalanan ke penumpang. "Jika memang terpaksa harus ada delay, harus diinformasikan dan diupayakan secepatnya," kata dia.

“Makanya selalu diupayakan ikuti update dari BMKG itu tiap 6 jam kalau enggak salah, dia selalu ada pembaruan real time, jadi itu yang harus dipegang,” ucap Adita.

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut mengimbau para syahbandar, operator kapal, termasuk nakhoda, dan masyarakat selalu mengutamakan keselamatan pelayaran. "Saat ini cuaca buruk dan gelombang tinggi terjadi di sejumlah perairan di Indonesia, yang tentunya berdampak terhadap keselamatan pelayaran," kata Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai, Mugen S. Sartoto.

Menurut Mugen, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah memerintahkan seluruh syahbandar tidak menerbitkan surat persetujuan berlayar (SPB) apabila kondisi cuaca membahayakan keselamatan pelayaran. Pengawasan dalam bongkar- muat kapal, kata dia, akan diawasi secara berkala.

Operator kapal dan nakhoda juga diminta memperhatikan berita cuaca mutakhir. Imbauan yang sama diserukan kepada para calon penumpang pelayaran. "Jangan memaksakan untuk segera diberangkatkan jika cuaca dan gelombang tidak memungkinkan kapal berlayar. Utamakan keselamatan pelayaran," kata Mugen.

MOH KHORY ALFARIZI | YOHANES PASKALIS | AHMAD FIKRI | M JULNIS FIRMANSYAH | FAJAR PEBRIANTO | MARIA FRANSISCA LAHUR

Baca juga: Mobil Penumpang Tercebur ke Laut, Menhub Budi Karya: Saya Minta Maaf

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Pascakecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok, Ketahui 5 Perbedaan Bus Pariwisata dan Bus Reguler

1 hari lalu

Pascakecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok, Ketahui 5 Perbedaan Bus Pariwisata dan Bus Reguler

Kecelakaan bus rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok masih jadi perhatian publik. Ketahui perbedaan bus pariwisata dan bus reguler.

Baca Selengkapnya

Dishub Sumut Perketat Aturan dan Adakan Sosialisasi Usai Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

1 hari lalu

Dishub Sumut Perketat Aturan dan Adakan Sosialisasi Usai Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Kecelakaan bus siswa SMK Lingga Kencana membuat Dishub Sumut ambil kebijakan perketat aturan hingga kemenhub akan terapkan aturan jangka pendek.

Baca Selengkapnya

Buntut Penganiayaan di STIP, Menhub Minta Sekolah SDM Perhubungan Ubah Hal Ini

3 hari lalu

Buntut Penganiayaan di STIP, Menhub Minta Sekolah SDM Perhubungan Ubah Hal Ini

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pembaruan di sekolah yang berada di bawah naungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP).

Baca Selengkapnya

Menhub Dorong Penggunaan Bus Listrik: Baru 81 Unit yang Punya Sertifikat Registrasi Uji Tipe

4 hari lalu

Menhub Dorong Penggunaan Bus Listrik: Baru 81 Unit yang Punya Sertifikat Registrasi Uji Tipe

Budi Karya menyebut saat ini baru ada 81 unit bus listrik yang sudah mengantongi Sertifikat Registrasi Uji Tipe.

Baca Selengkapnya

Orang Tua Calon Taruna STIP Ajukan Keberatan Keputusan Kemenhub Tak Buka Penerimaan Tahun Ini

4 hari lalu

Orang Tua Calon Taruna STIP Ajukan Keberatan Keputusan Kemenhub Tak Buka Penerimaan Tahun Ini

Alasan Menhub meniadakan penerimaan taruna STIP tahun ini adalah untuk memutus rantai tradisi tidak baik antara senior dan junior.

Baca Selengkapnya

Evaluasi Kecelakaan Bus di Subang, Menhub Bakal Tindak Lanjuti Ide Uji Kir Bisa Dilakukan Swasta

4 hari lalu

Evaluasi Kecelakaan Bus di Subang, Menhub Bakal Tindak Lanjuti Ide Uji Kir Bisa Dilakukan Swasta

Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa kementeriannya bakal menindaklanjuti usulan penerapan uji kir.

Baca Selengkapnya

Enam PSN Sektor Transportasi Tak Selesai Tahun Ini, Diteruskan ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

4 hari lalu

Enam PSN Sektor Transportasi Tak Selesai Tahun Ini, Diteruskan ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

Menhub Budi Karya Sumadi mengungkapkan ada sejumlah Proyek Strategis Nasional atau PSN sektor transportasi yang belum bisa diselesaikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Banjir Sumbar Berdampak ke Pariwisata, Sandiaga Uno: Keselamatan yang Paling Utama

5 hari lalu

Banjir Sumbar Berdampak ke Pariwisata, Sandiaga Uno: Keselamatan yang Paling Utama

Sandiaga Uno menyebut banjir Sumbar turut berdampak ke sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Baca Selengkapnya

BMKG: 14 Daerah Berstatus Waspada Dampak Cuaca Ekstrem Akibat Bibit Siklon Tropis

8 hari lalu

BMKG: 14 Daerah Berstatus Waspada Dampak Cuaca Ekstrem Akibat Bibit Siklon Tropis

BMKG menyebut 14 daerah berstatus waspada dampak cuaca ekstrem sebagai akibat dari intervensi bibit siklon tropis.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kepala UPBU di Sulawesi Tenggara Dipecat Gara-gara Ajak Youtuber ke Hotel, Apindo Angkat Bicara soal Maraknya PHK di Awal 2024

9 hari lalu

Terpopuler: Kepala UPBU di Sulawesi Tenggara Dipecat Gara-gara Ajak Youtuber ke Hotel, Apindo Angkat Bicara soal Maraknya PHK di Awal 2024

Kemenhub membebastugaskan Kepala UPBU di Sulawesi Tenggara, Asri Damuna, imbas video viral mendatangi Youtuber perempuan untuk diajak ke hotelnya.

Baca Selengkapnya