Darurat Pelecehan Seksual di Ruang Publik, Apa Saja yang Dilakukan DKI Jakarta?

Reporter

Mutia Yuantisya

Editor

Sunu Dyantoro

Minggu, 6 November 2022 10:09 WIB

Konferensi pers di Polda Metro Jaya soal penangkapan pelaku pelecehan seksual anak di bawah umur oleh ayah tirinya (tengah), Jakarta, Kamis, 8 September 2022. Tempo/M. Faiz Zaki

TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah padatnya mobilitas warga Ibu Kota saat ini, siapa sangka jika angka tindak pelecehan seksual di ruang publik juga mengalami kenaikan. Faktanya, pelecehan seksual tidak saja menyasar kaum Hawa, tetapi kaum Adam pun tidak luput dari tindakan asusila tersebut.

Umumnya, pelecehan dialami oleh para pengguna transportasi publik, seperti KRL. Hal ini disebabkan padatnya penumpang di jam-jam sibuk, sehingga petugas keamanan tidak dapat melakukan pengaman secara maksimal.

Beberapa waktu lalu, PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyatakan siap memberikan pendampingan hukum kepada wanita yang menjadi korban pelecehan di KRL. Pasalnya, di media sosial Twitter beredar keluhan seorang penumpang wanita yang diduga mengalami serangkaian aksi pelecehan seksual dua hari berturut-turut di KRL.

“Terkait kejadian tersebut kami turut prihatin, kami akan siap membantu memberikan dukungan penuh dengan kepada korban. Kami akan mendampingi korban untuk menindaklanjuti ke proses hukum,” kata Manager External Relations & Corporate Image Care KAI Commuter Leza Arlan kepada Tempo, Kamis, 27 Oktober 2022.

Leza mengatakan bahwa pihaknya belum berencana menambah keamanan untuk mencegah insiden serupa. “Nggak ada,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Namun demikian, ia mengimbau seluruh pengguna KRL untuk tetap waspada dan tidak takut melapor kepada petugas pengamanan apabila mengalami atau melihat tindakan pelecehan seksual di KRL.

“Kami juga mengimbau kepada seluruh pengguna untuk tetap waspada dan jangan ragu melaporkan kepada petugas jika terjadi tindakan asusila atau tindakan yang melanggar norma-norma agama atau dapat mengajukan laporannya bila mengalami atau melihat langsung kejadian tersebut,” kata dia.

Sebelumnya, kronologi aksi pelecehan yang dialami korban dimuat melalui unggahan akun Instagram @lensa_berita_jakarta. Dalam unggahan tersebut, pemilik akun Twitter @kochengable yang diduga sebagai korban pelecehan menceritak kronologi inseden tidak menyenangkan itu.

"Kemarin ada yang onani di rok gue, hari ini remes-remes pantat, 2 hari berturut-turut, apa nggak gila gue?" tulis korban melalui akun Twitternya yang dikutip dari @lensa_berita_jakarta, Kamis, 27 Oktober 2022.

Dia mengaku, pelaku menyodorkan kemaluannya setiap kali KRL mengerem. “Tiap kereta ngerem, dia (pelaku) kayak kesempatan buat dorong kemaluannya ke pantat gue. Gue bingung mau pindah nggak bisa, ngubah posisi nggak bisa, mau ngomong tapi benar-benar syok banget,” kata dia.

Pada saat turun dari KRL, korban membetulkan posisi roknya dan mendapati bagian belakang roknya basah.

Selain itu, korban mengatakan bahwa dirinya juga mengalami pelecehan di KRL sehari sebelumnya, 25 Oktober 2022. Korban merasa bokongnya diremas oleh penumpang pria dari belakang. “Dia tepat di belakang gue, kayak sengaja tangannya nyentuh-nyentuh pantat gue,” katanya.

Soal pelecehan seksual ini, Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria sempat membeberkan data peningkatan kasus pelecehan seksual di Ibu Kota sepanjang 2020-2022.

Petugas saat melakukan pemantauan melalui layar di Pusat Kendali (Command Center) PT Transjakarta, Jakarta, Selasa, 19 Juli 2022. Keluhan mengenai kecelakaan, barang tertinggal, dan kasus pelecehan seksual akan langsung ditindak lanjuti. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Menurut dia, terdapat delapan kasus pelecehan seksual pada 2020, tujuh kasus di 2021, dan 15 kasus untuk periode Januari-Juni 2022. "Ada peningkatan yang signifikan pelecehan seksual di Jakarta," kata dia di Stasiun Tebet, Jakarta Selatan, Rabu, 13 Juli 2022.

Menurut Riza, kenaikan kasus pelecehan seksual tak hanya terjadi di Ibu Kota, tapi juga tingkat nasional. Pada 2021, kata dia, tercatat 8.730 kasus di Indonesia. Lalu kasus yang menimpa korban dalam satu bulan di Januari 2022 mencapai 797.

"Kami ingin mengajak seluruh warga Jakarta untuk lebih berhati-hati dan berani melaporkan," ujar politikus Partai Gerindra itu.

Lantas, upaya apa yang diambil Pemprov DKI Jakarta sebagai tindak lanjut dari masalah ini yang masih saja memakan korban?

Baca: Dilaporkan Atas Pelecehan Seksual di KRL, WNA Sudan Ditangkap Polisi di Stasiun Buaran

Membuat pusat panggilan Call Centre LRT Jakarta (Carla)

Kepala Dinas PPAPP DKI Jakarta, Tuty Kusumawati mengatakan Pemprov DKI Jakarta berkomitmen mewujudkan ruang publik aman dari segala bentuk kekerasan, salah satunya pada moda transportasi. Upaya tersebut melalui pusat panggilan Call Centre LRT Jakarta (Carla).

“Peluncuran Carla ini sebagai bentuk pencegahan dan penanganan segala bentuk tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak di transportasi massal, termasuk upaya perlindungan terhadap korban,” kata Tuty, Ahad, 30 Oktober 2022.

Menurutnya, upaya membebaskan moda transportasi dari segala bentuk kekerasan telah dilakukan sejak 2019 melalui penandatanganan komitmen bersama antara Pemprov DKI Jakarta dengan PT LRT Jakarta, PT MRT Jakarta, dan PT Transjakarta dengan membentuk Pos Sahabat Perempuan dan Anak (Sapa).

Saat ini, kata dia, PT LRT Jakarta telah memiliki Pos Sapa di enam stasiun yang tersebar di Stasiun Pegangsaan Dua; Stasiun Boulevard Utara; Stasiun Boulevard Selatan; Stasiun Pulomas; Stasiun Equetarian; dan Stasiun Velodrome.

Mencanangkan pelayanan moda transportasi publik ramah perempuan dan anak

PT LRT Jakarta mencanangkan komitmen pelayanan moda transportasi publik ramah perempuan dan anak.

"Ini merupakan fase penting layanan. Kami berharap dukungan semua pihak. Kegiatan ini juga sebagai upaya menyosialisasikan Undang-Undang Perlindungan Perempuan dan Anak,” kata Direktur Utama PT LRT Jakarta, Hendri Saputra, Ahad, 30 Oktober 2022.

Pada kesempatan itu, turut diluncurkan layanan call center Pos SAPA (sahabat perempuan dan anak) LRT Jakarta. Bagi masyarakat yang ingin mengakses Call Center Pos SAPA juga bisa menghubungi CARLA (call Centre LRT Jakarta) di nomor hotline 021-508 999 09.

Kegiatan ini, kata Hendri, merupakan fase penting layanan sejak dioperasionalkan pada 2018. Penandatanganan komitmen dan peluncuran call center Pos SAPA diharapkan bisa menjaga LRT menjadi moda transportasi yang ramah perempuan dan anak.

Angkutan kota (angkot) yang membawa penumpang melintas di Jalan Raya Jatinegara Barat, Jakarta Timur, Sabtu, 16 Juli 2022. Sebagai penggantinya, untuk mencegah pelecehan seksual pihaknya sudah menyiapkan pos sahabat perempuan dan anak (Pos Sapa) di setiap halte TransJakarta, LRT, dan MRT yang ada di Jakarta. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Menurut Tuty, pemerintah provinsi telah membentuk Pos SAPA di tiga BUMD sebagai upaya mengantisipasi kekerasan perempuan dan anak. Masing-masing MRT, LRT, dan Transjakarta.

"Kami juga terus menggencarkan kampanye stop bulliying dan KDRT. Mudah-mudahan dengan banyaknya kampanye bisa meminimalisir kekerasan perempuan dan anak," ujarnya.

Mencanangkan Rumah Ibadah Ramah Anak (RIRA)

Pemprov DKI Jakarta mencanangkan Rumah Ibadah Ramah Anak (RIRA). Pencanangan RIRA bertujuan mengoptimalkan fungsi rumah ibadah yang dikembangkan menjadi tempat anak-anak berkumpul dan melakukan kegiatan positif, inovatif, kreatif, dan rekreatif.

Rumah ibadah yang masuk dalam RIRA adalah rumah ibadah yang memiliki sistem pelayanan holistik dan menjamin pemenuhan hak anak. Termasuk melindungi anak dari segala bentuk kekerasan, eksploitasi anak, kerentanan, dan diskriminasi.

“Pencanangan RIRA juga bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan rumah ibadah dengan berorientasi pada kepentingan terbaik anak sesuai tumbuh kembangnya, tanpa kekerasan dan diskriminasi,” kata Tuty dalam keterangan tertulis, Kamis, 3 November 2022.

Program ini juga bertujuan untuk mengoptimalkan fungsi rumah ibadah sebagai tempat pembelajaran. Lewat RIRA akan dilakukan berbagai kegiatan pengembangan bakat dan minat anak, termasuk anak berkebutuhan khusus. "Selain itu mampu melakukan upaya pemenuhan klaster hak anak, termasuk mencegah terjadinya perkawinan usia anak,” ujarnya.

Namun penguatan fungsi rumah ibadah memerlukan keterlibatan dan kerja sama antara pemerintah dan lembaga keagamaan yang mendukung pemerintah dalam upaya pemenuhan hak anak dan perlindungan dari segala bentuk kekerasan, eksploitasi, kerentanan dan diskriminasi.

Baca juga: Wanita Mengaku Dua Kali Dapat Pelecehan di KRL, PT KAI Siap Beri Pendampingan Hukum

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kecelakaan Mobil Polisi Tabrak Mikrobus di Tol MBZ, Pengemudi Diduga Mengantuk

3 jam lalu

Kecelakaan Mobil Polisi Tabrak Mikrobus di Tol MBZ, Pengemudi Diduga Mengantuk

Kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan di Tol MBZ itu langsung diamankan di Induk PJR Jakarta-Cikampek.

Baca Selengkapnya

Surat Tilang Dikirim Via WhatsApp Bakal Diberlakukan secara Nasional, Ini Kata Korlantas Polri

4 jam lalu

Surat Tilang Dikirim Via WhatsApp Bakal Diberlakukan secara Nasional, Ini Kata Korlantas Polri

Setelah uji coba pengiriman notifikasi tilang via WhatsApp lolos asesmen Polda Metro Jaya, sistem ini akan diterapkan secara nasional.

Baca Selengkapnya

Catat 5 Nomor WA Ditlantas Polda Metro Jaya yang Mengirimkan Bukti Surat Tilang

1 hari lalu

Catat 5 Nomor WA Ditlantas Polda Metro Jaya yang Mengirimkan Bukti Surat Tilang

Ditlantas Polda Metro Jaya mengirimkan bukti surat tilang ke pelanggar lalu lintas melalui lima nomor Whatsapp.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

2 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

3 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

3 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

3 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

3 hari lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

3 hari lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

4 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya