Gamang Tentukan Harga Menu Warteg hingga Restoran Menjelang Kabar BBM Naik

Kamis, 1 September 2022 07:00 WIB

Sejumlah kendaraan antre menunggu ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan Solar subsidi di salah satu SPBU di Lhokseumawe, Aceh, Rabu, 31 Agustus 2022. Terbatasnya ketersediaan Pertalite dan Solar subsidi di sejumlah SPBU memicu terjadinya antrean panjang kendaraan. ANTARA FOTO/Rahmad

TEMPO.CO, Jakarta - Kalangan pengusaha warung makan hingga restoran ketar-ketir mendengar rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Selain karena harga-harga bahan pokok akan ikut terkerek, mereka cemas tak lagi mampu bayar sewa tempat karena ongkos operasionalnya bakal membengkak.

Opsi menaikkan harga menu pun jadi pilihan untuk menutup beban itu. Ketua Koordinator Warteg Nusantara (Kowantara) Mukroni mengatakan kenaikan harga BBM membebani pelaku usaha di tengah daya beli masyarakat yang belum pulih. Ia menggambarkan bagaimana omzet bisnisnya masih terus melorot saat masa sebelum Pandemi Covid-19.

Mukroni berujar, saat masa Pandemi Covid-19, omzet usahanya anjlok 50-90 persen akibat pergerakan masyarakat tidak menentu. Walau pagebluk corona sudah mulai mereda, pendapatan masih turun 25-35 persen.

"Kenaikan harga BBM ini kan akan mengerek atau menaikan harga pangan selanjutnya. Sementara kondisi daya beli rakyat, seperti rakyat bawah ini belum pulih sepenuhnya," kata Mukroni saat dihubungi, Rabu, 31 Agustus 2022.

Tatkala omzet masih rendah, dia mengatakan sewat tempat terus naik. Ia mencontohkan harga sewa lapak di Jakarta yang kini menjadi sekitar Rp 50-100 juta untuk ukuran luas 50-100 meter per segi. Karenanya, dia khawatir ada potensi gulung tikar.

Advertising
Advertising

"Itu yang kadang kala warteg bisa tutup karena tidak mampu bayar sewa karena kemarin pandemi, sekarang ini dengan kenaikan harga bahan makanan tentunya akan menyulitkan kami untuk memperpanjang kontrakan atau sewa tempat," ucap dia.

Kondisi ini membuat pengusaha makanan gamang. Jika nanti harga BBM bersubsidi naik di kisaran 20 persen, dia menyatakan tidak mungkin harga menu yang disajikan tidak ikut naik. Namun begitu pada saat yang sama, Mukroni bilang besaran kenaikan harga masakan tersebut tentu tidak bisa mengimbangi persentase kenaikan BBM bersubsidi.

Mengutip laporan Majalah Tempo, BBM subsidi disinyalir akan naik di rentang harga Rp 2.000 sampai Rp 3.000 per liter, dari harga Pertalite saat ini Rp 7.650 per liter dan Solar Rp 5.150 per liter. Artinya, kenaikan harga BBM itu sudah sampai sekitar 39,21 persen.

"Kisaran kami tidak mungkin menaikan harga di atas 20 persen jika daya beli belum sepenuhnya pulih. Tapi jika bahan pokok naiknya sudah di atas 50 persen mungkin kita bisa naikan harga di bawah 20 persen," ujar Mukroni.

Senada, Wakil Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bidang Restoran, Emil Arifin mengatakan hal yang serupa. Rencana kenaikan harga BBM bersubsidi ini juga bisa mengganggu bisnis restoran yang masih dalam tahap pemulihan.

Kata dia, okupansi restoran baru mengancik 70-80 persen setelah tertekan selama pandemi. Jumlah pegawai yang kembali terserap pun baru sekitar 20 orang dari yang kondisi normal yang bisa 35-37 orang. Okupansi hotel tak kalah rendah, kini masih sekitar 60 persen dan tempat wisata baru sekitar 40 persen.

"Jadi belum pulih. Kemudian sebelum BBM naik ini harga-harga sudah naik, harga tepung sudah naik, harga minyak goreng naik, telur naik, jadi memang serba salah," kata Emil saat dihubungi terpisah.

Jika harga BBM naik, ia memastikan harga transportasi untuk logistik juga ikut tersundul. Maka, dia berujar, harga-harga menu yang dijual nantinya akan semakin tinggi dari harga saat ini yang sudah cenderung naik.

"Kita marginnya sudah cukup tipis bahkan ada yang sudah naikkan harga menu, menu-menu sudah mulai dinaikin kecuali yang masih kontrak lama misal ayamnya dikontrak enam bulan masih harga lama, tapi ketika kontrak baru sudah pasti naik semua," ujarnya.

Pengusaha berharap harga bahan pokok tak ikut naik.

Berita terkait

BPH Migas Minta PT KAI Optimalkan Pemanfaatan BBM Bersubsidi

10 jam lalu

BPH Migas Minta PT KAI Optimalkan Pemanfaatan BBM Bersubsidi

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi atau BPH Migas mendorong PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) memaksimalkan pemanfaatan BBM bersubsidi.

Baca Selengkapnya

Turis Inggris Ditahan di Thailand setelah Dituduh Buat Review yang Bikin Rating Restoran Anjlok

11 jam lalu

Turis Inggris Ditahan di Thailand setelah Dituduh Buat Review yang Bikin Rating Restoran Anjlok

Menurut polisi Thailand, motifnya bermula dari konflik pribadi turis Inggris itu dengan pemilik restoran

Baca Selengkapnya

Warteg Berpeluang Ikut Program Makan Siang Gratis, Kowantara: Momentum Meningkatkan Kualitas Menu

2 hari lalu

Warteg Berpeluang Ikut Program Makan Siang Gratis, Kowantara: Momentum Meningkatkan Kualitas Menu

Kowantara menyatakan keterlibatan warteg dalam program makan siang gratis berpotensi mengerek pendapatan.

Baca Selengkapnya

Makan Siang Gratis: Ditanggapi Koperasi Warteg hingga Soal Bujet

2 hari lalu

Makan Siang Gratis: Ditanggapi Koperasi Warteg hingga Soal Bujet

Pemerintah Kota Bandung bersama Indonesia Food Security Review (IFSR) melakukan uji program makan siang gratis bagi pelajar di enam sekolah

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

2 hari lalu

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

Terpopuler: Jokowi memberlakukan kelas standar untuk rawat inap pasien BPJS Kesehatan, Muhammadiyah tanggapi bagi-bagi izin tambang untuk Orman.

Baca Selengkapnya

Warteg Bisa Kecipratan Program Makan Siang Gratis? Kowantara: Banyak Tantangannya

3 hari lalu

Warteg Bisa Kecipratan Program Makan Siang Gratis? Kowantara: Banyak Tantangannya

Banyak pelaku usaha warteg melihat ada peluang bisnis dari program makan siang gratis, tapi ada beberapa tantangan yang perlu diantisipasi

Baca Selengkapnya

Luhut Soal Pertalite dan Bioetanol, Berikut Daftar BBM yang Pernah Dihapus Pemerintah

3 hari lalu

Luhut Soal Pertalite dan Bioetanol, Berikut Daftar BBM yang Pernah Dihapus Pemerintah

Isu penghapusan BBM pertalite dibantah Pertamina. Sebelumnya Luhut sebut penggantian pertalite dengan bioetanol. "Harus ke sana larinya," katanya.

Baca Selengkapnya

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, PHRI Sebut Okupansi Hotel Naik 10 Persen

5 hari lalu

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, PHRI Sebut Okupansi Hotel Naik 10 Persen

Tingkat keterisian atau okupansi hotel di sejumlah daerah Tanah Air mengalami peningkatan selama masa libur panjang periode 9 sampai 12 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Pertamina Patra Niaga Pastikan Masih Salurkan Pertalite Sesuai Penugasan

7 hari lalu

Pertamina Patra Niaga Pastikan Masih Salurkan Pertalite Sesuai Penugasan

PT Pertamina Patra Niaga mmasih menyalurkan BBM jenis Pertalite (RON 90) kepada masyarakat sesuai kuota tahun 2024 yang ditetapkan pemerintah

Baca Selengkapnya

Viral Kafe Bukanagara Coffe and Roastery Diisukan Tunggak Gaji Karyawan, Kafe Tetap Buka Seperti Biasa

8 hari lalu

Viral Kafe Bukanagara Coffe and Roastery Diisukan Tunggak Gaji Karyawan, Kafe Tetap Buka Seperti Biasa

Salah satu kafe artistik, Bukanagara Coffe and Roastery, belakangan jadi sorotan publik karena manajemennya diduga menunggak pembayaran gaji karyawan.

Baca Selengkapnya