Harga Tiket Pulau Komodo Resmi Naik jadi Rp 3,75 Juta: Konservasi atau Komersialisasi?

Jumat, 5 Agustus 2022 21:31 WIB

Seekor komodo di Pulau Rinca, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Dok. Kemenparekraf

Apalagi untuk Taman Nasional, pemerintah sudah punya anggaran besar untuk menkonservasinya. Salah satunya adalah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia yang memegang peranan penting dalam alokasi dana konservasi tersebut.

Ditambah pajak yang dibayarkan perusahaan-perusahaan swasta di industri ukehutanan yang memang ditujukan untuk konservasi flora maupun fauna. "Jadi ada anggarannya dan menurut saya sangat cukup," kata Azril.

Guru Besar Pariwisata Universitas Trisakti itu meyakini tidak ada kaitan harga tiket dengan konservasi lantaran konservasi sudah menjadi tanggung jawab pemerintah. Ia menjelaskan jika ingin membatasi pengunjung, langkah yang tepat bukan dengan menaikkan harga tiket.

Berdasarkan cara ilmiah, kata dia, ada rumus physical carrying capacity (PCC). Jadi, pengelola seharusnya menghitung kapasistas kemampuan Taman Nasional Komodo dalam menampung pengunjung per hari. Selain itu, perlu dihitung juga time and motion study, artinya perhitungan berapa durasi dan pergerakan yang bisa ditolerir oleh Taman Nasional Komodo per jam.

Dalam konservasi, pemerintah harus membagi wilayah menjadi sejumlah zonasi, mulai dari zona merah atau area terlarang bagi pengunjung, kemudian zona kuning dan hijau. Jika pemerintah menilai hanya Pulau Komodo mengalami kerusakan terparah, ia menyarankan daerah itu ditutup sama sekali sehingga tidak bisa diakses wisatawan secara langsung. "Wisatawan tetap bisa melancong dengan cara lain, misalnya menggunakan teleskop dan fasilitas lainnya," ucap Azril.

Hal lain yang justru merusak upaya konservasi, kata dia, adalah pembangunan besar-besaran yang saat ini tengah direncanakan di Taman Nasional Komodo. Jika itu terjadi, kemungkinan lingkungan menjadi tak lagi lestari dan hanya investor yang mendapat keuntungan.

Padahal seharusnya pariwisata tetap berbasis komunitas sehingga masyarakat sekitar yang mendapat manfaat. "Sekarang mata pencaharian dari hulu sampai ke hilir diambil oleh BUMD kan. Itu usaha ya kerja sama mereka. Jadi investor saja yang dibangunkan segala macam. Itu tidak boleh," kata Azril.

Ia menyayangkan KLHK dan LIPI yang selama ini diam atas pembangunan-pembangunan di wilayah Taman Nasional di Indonesia. Padahal, meurut dia, dua lembaga itu yang seharusnya bersuara paling keras mengecam kerusakan alam yang diakibatkannya. "Jangan justru mencari keuntungan. Ini konservasi atau komersialisasi?"

Baca: Ke Pendemo Tiket Pulau Komodo, Gubernur NTT: Bisa ke Pulau Rinca, di Sana Ada 1.300 Komodo

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Pesona Alam Tiada Tanding, 5 Taman Nasional Terbaik di Dunia yang Wajib Dikunjungi

1 hari lalu

Pesona Alam Tiada Tanding, 5 Taman Nasional Terbaik di Dunia yang Wajib Dikunjungi

Lima taman nasional terbaik dunia ini menawarkan keindahan alam, satwa liar, dan petualangan tak terlupakan.

Baca Selengkapnya

4 Orang Meninggal, Ini Kronologi Mobil Fortuner Jatuh ke Jurang di Taman Nasional Bromo

1 hari lalu

4 Orang Meninggal, Ini Kronologi Mobil Fortuner Jatuh ke Jurang di Taman Nasional Bromo

Polres Malang mengungkap kronologi mobil Fortuner berpenumpang 9 orang jatuh ke jurang di kawasan Taman Nasional Bromo.

Baca Selengkapnya

Banjir Sumbar Berdampak ke Pariwisata, Sandiaga Uno: Keselamatan yang Paling Utama

2 hari lalu

Banjir Sumbar Berdampak ke Pariwisata, Sandiaga Uno: Keselamatan yang Paling Utama

Sandiaga Uno menyebut banjir Sumbar turut berdampak ke sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Baca Selengkapnya

PPP Belum Kunjung Bersikap, Sandiaga Berkukuh Dukung Pemerintahan Prabowo

3 hari lalu

PPP Belum Kunjung Bersikap, Sandiaga Berkukuh Dukung Pemerintahan Prabowo

Menurut Sandiaga, dukungan untuk pemerintah sejalan dengan nama PPP.

Baca Selengkapnya

Masa Jabatan Hampir Berakhir, Apa Rencana Sandiaga Uno Selanjutnya?

3 hari lalu

Masa Jabatan Hampir Berakhir, Apa Rencana Sandiaga Uno Selanjutnya?

Masa jabatan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno tersisa lima bulan lagi. Ini rencana dia.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Ingatkan Cek Bus Sebelum Berwisata: Pakai Aplikasi Spionam

3 hari lalu

Sandiaga Uno Ingatkan Cek Bus Sebelum Berwisata: Pakai Aplikasi Spionam

Menteri Pariwisata Sandiaga Uno mengingatkan untuk cek kendaraan sewa sebelum berwisata menggunakan aplikasi Spionam.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Kurasi UMKM untuk Isi Galeri di IKN saat HUT Kemerdekaan RI

3 hari lalu

Sandiaga Uno Kurasi UMKM untuk Isi Galeri di IKN saat HUT Kemerdekaan RI

Menteri parekraf Sandiaga Uno tengah menyiapkan UMKM yang akan mengisi acara HUT Kemerdekaan RI Agustus mendatang

Baca Selengkapnya

Jepang Perkenalkan Pemesanan Online untuk Mendaki Gunung Fuji

3 hari lalu

Jepang Perkenalkan Pemesanan Online untuk Mendaki Gunung Fuji

Sistem pemesanan online untuk jalur paling populer Gunung Fuji diumumkan pada Senin 13 Mei 2024 oleh otoritas Jepang

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Bus Pariwisata, Sandiaga Uno Minta Pelaku Wisata Cermat Pilih Kendaraan

3 hari lalu

Kecelakaan Bus Pariwisata, Sandiaga Uno Minta Pelaku Wisata Cermat Pilih Kendaraan

Menteri Sandiaga Uno minta pelaku wisata untuk lebih hati-hati dalam memilih kendaraan. Buntut peristiwa kecelakaan bus pariwisata di Subang.

Baca Selengkapnya

Pertama Digelar, Natuna Geopark Marathon 2024 Diikuti 840 Peserta dari Dalam dan Luar Negeri

3 hari lalu

Pertama Digelar, Natuna Geopark Marathon 2024 Diikuti 840 Peserta dari Dalam dan Luar Negeri

Natuna yang masuk dalam daftar Geopark Nasional akan memfokuskan diri dalam kegiatan-kegiatan sport tourism.

Baca Selengkapnya