Tiket Pulau Komodo Resmi Naik jadi Rp 3,75 Juta: Konservasi atau Komersialisasi?

Jumat, 5 Agustus 2022 20:53 WIB

Seekor komodo di Pulau Rinca, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Dok. Kemenparekraf

Zet membeberkan sejumlah program pemberdayaan ekonomi masyarakat yang tak hanya di bidang pariwisata, tapi juga pengembangan peternakan, perikanan, kemudian pertanian, hortikultura, UMKM, serta ekonomi kreatif. Adapun hasil penerimaan tiket nantinya akan digunakan untuk membiayai program-program tersebut.

"Jadi selain untuk konservasi, dana tarif akan mengalir pada program pemberdayaan ekonomi masyarakat, pengamanan atau monitoring, pengelolaan sampah, pengembangan fasilitas pariwisata, pos kesehatan, APBD, dan PNBP," kata Zet.

Ihwal kenaikan harga tiket Pulau Komodo sebelumnya disebutkan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno pada pertengahan Juli 2022 lalu. Saat itu ia menyatakan harga tiket sekitar Rp 3,7 juta adalah total biaya konservasi berupa nilai jasa ekosistem selama satu tahun.

Angka tersebut diperoleh dari kajian para ahli. Adapun nilai jasa ekosistem yang dimaksud adalah sumber daya alam yang menunjang keberlangsungan kehidupan makhluk hidup, seperti air, oksigen, sumber makanan, dan mencakup pengelolaan limbah yang dihasilkan oleh wisatawan.

Biaya tiket yang dikenakan pada wisatawan juga sudah termasuk dengan pemberian suvenir buatan masyarakat sekitar Pulau Komodo. "Kebijakan ini akan bisa menarik lebih banyak wisatawan yang menghargai upaya konservasi dan ikut membangun destinasi-destinasi lain di Nusa Tenggara Timur sebagai destinasi wisata unggulan," kata Sandiaga pada Senin, 12 Juli 2022.

Sandiaga menyatakan biaya konservasi hasil dari kenaikan tarif masuk itu justru dapat menunjang upaya pemerintah menjaga kelestarian alam. Biaya itu juga diharapkan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang ada di kawasan Taman Nasional Komodo.

Kenaikan tarif ini, menurut Sandiaga, telah dibahas panjang oleh Kemenparekraf, Pemerintah Provinsi NTT, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Balai Taman Nasional Komodo. Langkah ini diambil sebagai salah satu solusi pengembangan pariwisata dan konservasi.

Bila ada wisatawan yang keberatan dengan tarif baru ke Pulau Komodo dan Pulau Padar, Sandiaga menyebut, masih ada banyak destinasi lain di Labuan Bajo yang bisa dikunjungi wisatawan, salah satunya di Pulau Rinca.

"Namun jika wisatawan ingin berkunjung ke Pulau Komodo untuk melihat komodo dengan muka yang sama (dengan di Rinca), mereka akan diminta untuk berkontribusi lebih untuk konservasi," ucap Sandiaga dalam dalam keterangannya seperti dikutip pada Selasa, 26 Juli 2022.

Hal senada disampaikan oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat. Bagi wisatawan yang ingin melihat komodo namun tak sepakat dengan tarif itu, kata dia, masyarakat bisa berwisata ke Pulau Rinca yang tarifnya masih tetap sebesar Rp 75.000 per wisatawan domestik dan wisatawan asing Rp 150.000 per orang. Di sana ada sebanyak 1.300 komodo.

Selanjutnya: Sejak awal pemerintah dinilai salah mengambil kebijakan konservasi.

Berita terkait

Pesona Alam Tiada Tanding, 5 Taman Nasional Terbaik di Dunia yang Wajib Dikunjungi

1 hari lalu

Pesona Alam Tiada Tanding, 5 Taman Nasional Terbaik di Dunia yang Wajib Dikunjungi

Lima taman nasional terbaik dunia ini menawarkan keindahan alam, satwa liar, dan petualangan tak terlupakan.

Baca Selengkapnya

4 Orang Meninggal, Ini Kronologi Mobil Fortuner Jatuh ke Jurang di Taman Nasional Bromo

1 hari lalu

4 Orang Meninggal, Ini Kronologi Mobil Fortuner Jatuh ke Jurang di Taman Nasional Bromo

Polres Malang mengungkap kronologi mobil Fortuner berpenumpang 9 orang jatuh ke jurang di kawasan Taman Nasional Bromo.

Baca Selengkapnya

Banjir Sumbar Berdampak ke Pariwisata, Sandiaga Uno: Keselamatan yang Paling Utama

2 hari lalu

Banjir Sumbar Berdampak ke Pariwisata, Sandiaga Uno: Keselamatan yang Paling Utama

Sandiaga Uno menyebut banjir Sumbar turut berdampak ke sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Baca Selengkapnya

PPP Belum Kunjung Bersikap, Sandiaga Berkukuh Dukung Pemerintahan Prabowo

2 hari lalu

PPP Belum Kunjung Bersikap, Sandiaga Berkukuh Dukung Pemerintahan Prabowo

Menurut Sandiaga, dukungan untuk pemerintah sejalan dengan nama PPP.

Baca Selengkapnya

Masa Jabatan Hampir Berakhir, Apa Rencana Sandiaga Uno Selanjutnya?

3 hari lalu

Masa Jabatan Hampir Berakhir, Apa Rencana Sandiaga Uno Selanjutnya?

Masa jabatan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno tersisa lima bulan lagi. Ini rencana dia.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Ingatkan Cek Bus Sebelum Berwisata: Pakai Aplikasi Spionam

3 hari lalu

Sandiaga Uno Ingatkan Cek Bus Sebelum Berwisata: Pakai Aplikasi Spionam

Menteri Pariwisata Sandiaga Uno mengingatkan untuk cek kendaraan sewa sebelum berwisata menggunakan aplikasi Spionam.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Kurasi UMKM untuk Isi Galeri di IKN saat HUT Kemerdekaan RI

3 hari lalu

Sandiaga Uno Kurasi UMKM untuk Isi Galeri di IKN saat HUT Kemerdekaan RI

Menteri parekraf Sandiaga Uno tengah menyiapkan UMKM yang akan mengisi acara HUT Kemerdekaan RI Agustus mendatang

Baca Selengkapnya

Jepang Perkenalkan Pemesanan Online untuk Mendaki Gunung Fuji

3 hari lalu

Jepang Perkenalkan Pemesanan Online untuk Mendaki Gunung Fuji

Sistem pemesanan online untuk jalur paling populer Gunung Fuji diumumkan pada Senin 13 Mei 2024 oleh otoritas Jepang

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Bus Pariwisata, Sandiaga Uno Minta Pelaku Wisata Cermat Pilih Kendaraan

3 hari lalu

Kecelakaan Bus Pariwisata, Sandiaga Uno Minta Pelaku Wisata Cermat Pilih Kendaraan

Menteri Sandiaga Uno minta pelaku wisata untuk lebih hati-hati dalam memilih kendaraan. Buntut peristiwa kecelakaan bus pariwisata di Subang.

Baca Selengkapnya

Pertama Digelar, Natuna Geopark Marathon 2024 Diikuti 840 Peserta dari Dalam dan Luar Negeri

3 hari lalu

Pertama Digelar, Natuna Geopark Marathon 2024 Diikuti 840 Peserta dari Dalam dan Luar Negeri

Natuna yang masuk dalam daftar Geopark Nasional akan memfokuskan diri dalam kegiatan-kegiatan sport tourism.

Baca Selengkapnya