Pro Kontra Harga Tiket Candi Borobudur

Rabu, 8 Juni 2022 11:33 WIB

Persiapan perayaan Tri Suci Waisak Nasional 2022 di pelataran kompleks Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Magelang, Jateng, Sabtu, 14 Mei 2022. Namun tiket Rp 750.000 yang tengah menuai kritik tersebut merupakan tiket untuk naik ke Candi Borobudur, sementara bagi pengunjung yang hanya jalan-jalan di sekitar candi, harga tiket masuk masih Rp 50.000. ANTARA/Anis Efizudin

TEMPO.CO, Jakarta -Pemerintah berencana menetapkan kebijakan pembatasan dan harga khusus untuk wisatawan nusantara yang ingin naik ke atas atau stupa Candi Borobudur. Rencana itu menuai pro dan kontra di masyarakat.

Kepala Wihara Mendut Biksu Sri Pannyavaro Mahathera angkat bicara soal rencana pemerintah membatasi jumlah pengunjung yang bisa masuk ke area stupa Candi Borobudur.

"Rakyat kecil (umat Buddha pedesaan cukup banyak) sampai meninggal pun tentu tidak akan mampu naik ke atas candi melakukan puja atau pradaksina karena harus membayar sangat mahal bagi mereka Rp 750.000 per orang," kata Pannyavaro dalam siaran pers di Magelang, Senin, 7 Juni 2022.

Salah satu cara pembatasan pengunjung dengan menerapkan harga tiket masuk baru ke destinasi wisata tersebut. Penerapan sistem kuota tersebut didasari oleh hasil rapat koordinasi antar-kementerian/lembaga yang dipimpin Menteri Luhut.

Lebih jauh Pannyavaro yang juga Kepala Sangha Teravada Indonesia ini mengusulkan, dalam penerapan kuota, jika hari itu kuota sudah penuh, para pengunjung bisa diminta untuk berkunjung pada hari berikutnya atau hari yang lain.

"Kalau pengunjung tidak mau atau tidak bisa naik pada hari lain, ya sudah! Apalagi pendaftaran bisa dilakukan melalui online," ujar Pannyavaro dalam keterangan tertulis tersebut.

Yang pasti, ia meminta agar tak hanya pihak yang punya uang saja yang boleh naik atau dengan jalan lain harus menjadi biksu dulu atau kembali menjadi murid sekolah agar bisa masuk ke area stupa Candi Borobudur. Menurut dia, hal ini sangat tidak mungkin.

Pannyavaro menyatakan, umat Buddha dapat sabar menanti antrean bisa naik ke atas Candi Borobudur. "Seperti halnya saudara-saudara muslim yang juga sabar menanti antrean naik haji sampai beberapa tahun," katanya.

Ia berharap usulannya dapat diperhatikan oleh para pihak yang berwenang membuat keputusan-keputusan perihal regulasi naik Candi Borobudur.<!--more-->

Pengaturan Kunjungan Wisatawan ke Candi Borobudur

Adapun Pada Sabtu, 4 Juni, dilaksanakan Rapat Koordinasi antar Kementerian/Lembaga (K/L), dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, di Ruang Avadhana, kompleks Taman Wisata Candi Borobudur, yang membahas Pengembangan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Candi Borobudur.

Salah satu topik yang dibahas dalam rapat tersebut adalah pengaturan kunjungan wisatawan yang akan naik ke bangunan Candi Borobudur. Terkait hal ini disepakati untuk dilakukan pengaturan kunjungan terbatas dengan mempertimbangkan aspek konservasi Candi Borobudur.

Dalam rapat tersebut telah diambil beberapa keputusan;
a. Diperlukan pembatasan kunjungan wisatawan yang akan naik ke
bangunan Candi Borobudur dengan menerapkan sistem kuota.
Kebijakan kuota ditetapkan dengan jumlah maksimal 1.200 orang per hari yang boleh naik bangunan Candi Borobudur.

Jumlah tersebut setara dengan 10-15 persen rata-rata perhari jumlah
wisatawan ke Candi Borobudur sebelum masa pandemi. Sementara
itu, untuk kunjungan regular, selama masa pandemi ini kuota wisatawan akan mengikuti ketentuan dari satgas Covid-19.

b. Atas kebijakan kuota tersebut, diputuskan kebijakan harga khusus.
Untuk Wisatawan Nusantara sebesar Rp.750 ribu, wisatawan
mancanegara US$ 100, dan untuk pelajar (grup Study Tour sekolah / bukan individual) adalah Rp 5 ribu. Kebijakan tiket khusus ini hanya untuk wisatawan yang berkeinginan untuk naik bangunan Candi Borobudur.

c. Untuk wisatawan reguler yang hanya berwisata ke Taman
Wisata Candi Borobudur hingga pelataran/halaman Candi Borobudur, diakomodir dengan harga tiket regular yaitu tiket Wisatawan Nusantara Dewasa/Umum Rp 50 ribu, tiket Wisatawan Nusantara Anak/Pelajar Rp 25 ribu, tiket Wisatawan Mancanegara Dewasa/Umum US$ 25, dan tiket Wisatawan Mancanegara Anak/Pelajar US$ 15.

Hadir dalam rakor tersebut Kementerian dan Lembaga di antaranya Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi,
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Kementerian BUMN, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian PUPR, K/L lain seperti Balai Konservasi Borobudur dan PT Taman Wisata Candi (TWC), termasuk Gubernur Jawa Tengah, dan Bupati Magelang.<!--more-->

Kebijakan Kapitalis

Guru Besar Ilmu Sejarah Universitas Gadjah Mada (UGM) Sri Margana menduga wacana tarif naik Candi Borobudur Rp 750 ribu hanya akal-akalan pemerintah untuk mengundang investor.

“Mengatasnamakan konservasi Candi Borobudur, tapi sebenarnya merupakan kebijakan yang kapitalis,” ujar Margana saat dihubungi Tempo pada Senin, 6 Juni 2022.

Dia mengatakan hal itu ditengarai karena munculnya kampanye Candi Borobudur yang bakal menjadi tujuan pariwisata premium. Apalagi, kata dia, pemerintah telah membentuk Badan Otorita Borobudur pada 2018 yang membawahi zona perbukitan Menoreh yang membentang dari Purworejo dan Kulon Progo.

Dikutip dari situs resminya, Badan Otorita Borobudur mengembangkan zona otorita seluas 309 hektar yang merupakan kawasan pariwisata eksklusif. Di zona otorita ini akan dibangun berbagai fasilitas wisata bertaraf Internasional seperti hotel dengan konsep glamorous camping, eco resort, serta Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) yang diklaim dapat meningkatkan nilai investasi di zona otorita Badan Otorita Borobudur.

Dampaknya, menurut Margana, investor yang umumnya justru berasal dari luar DI Yogyakarta dan Jawa Tengah akan berdatangan. Margana mengatakan mereka akan membangun banyak hotel dan restoran yang hanya bisa diakses oleh yang memiliki uang.

“Candi Borobudur jadi seperti panggung untuk orang-orang kaya. Seolah yang berbudaya hanya mereka yang memiliki uang, itu tidak adil,” kata Margana.

Wacana tarif naik yang fantastis itu, kata Margana, hanya akan menciptakan kasta. Mereka yang naik ke Borobudur bisa membayar RP 750 ribu, sedangkan yang tak mampu membayar hanya bisa melihat Borobudur dari pelataran dengan biaya Rp 50 ribu. "Wacana itu seperti membangun kembali sistem kasta,” katanya.

Adapun Margana sepakat dengan adanya pembatasan jumlah pengunjung Borobudur. Hal itu, kata dia, perlu dilakukan untuk menjaga Borobudur. Pembatasan kuota pengunjung, kata dia, juga harus disertai edukasi agar wisatawan tak merusak candi.

Dia mengatakan semestinya pembatasan jumlah pengunjung tak perlu diikuti kenaikan harga yang fantastis. Menurut dia, tak ada jaminan bahwa yang membayar Rp 750 ribu tak merusak candi. “Wacana tarif naik itu ugal-ugalan. Ibarat orang sakit kulit, tidak diobati, tapi dikasih baju mewah. Langkah kenaikan tarif itu tidak relevan untuk menyelesaikan masalah preservasi,” katanya.

Menurut Margana, langkah pertama yang perlu dilakukan untuk menjaga Borobudur adalah menempatkan kepentingan preservasi. Preservasi adalah upaya untuk merawat candi agar situsnya tak rusak.

Sedangkan, menurut dia, konservasi adalah upaya mengelola candi agar menjadi kawasan yang aman, bermanfaat untuk kebutuhan sosial budaya dan ilmu pengetahuan, dan juga bisa memberi nilai tambah untuk perekonomian dan kesejahteraan rakyat.

“Jadi pastikan kondisi candi aman dulu. Baru dimanfaatkan untuk kepentingan publik,” kata Margana.

Guna memastikan kondisi candi, pemerintah bisa saja menutup sementara untuk naik ke candi yang berlaku untuk semua lapisan masyarakat. “Kalau tak boleh naik ke candi, ya tidak boleh semua. Baik yang punya uang dan tidak,” kata Margana.

Guna memastikan kondisi candi, pemerintah bisa saja menutup sementara untuk naik ke candi yang berlaku untuk semua lapisan masyarakat. “Kalau tak boleh naik ke candi, ya tidak boleh semua. Baik yang punya uang dan tidak,” ujar dia.

Dia pun meminta pemerintah memberikan keterangan yang jelas mengenai tujuan kenaikan tarif naik ke Borobudur. “Jangan bikin dalih. Kalau kebijakannya melahirkan keresahan, masyarakat cukup cerdas untuk mengoreksi,” katanya.<!--more-->

Pendekatan Konservasi

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan pemerintah penetapan tarif untuk Candi Borobudur dilakukan bukan dengan pendekatan komersial.

"Ini bukan pendekatan komersial sama sekali, tapi pendekatan konservasi, memastikan Borobudur ini satu destinasi, situs yang betul-betul harus kita jaga," kata Sandiaga dalam konferensi pers virtual Senin, 6 Juni 2022.

Sandiaga mengatakan pemerintah juga memikirkan dampak kepada sosial dan ekonomi masyarakat sekitar, serta memastikan upaya yang dilakukan itu sejalan dengan konsep pariwisata berkualitas berbasis komunitas, wisata yang fokus pada pemulihan.

"Dimulai dari pemulihan ekonomi masyarakat sekitar dan juga pariwisata yang berkelanjutan," kata dia.

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan rencana kenaikan tarif masuk area stupa Candi Borobudur belum final. Wacana itu bergulir seiring dengan upaya pemerintah membatasi kuota pengunjung untuk menjaga situs warisan dunia.

"Karena masih akan dibahas dan diputuskan oleh Presiden di minggu depan," kata Luhut dalam keterangan tertulis Minggu, 5 Juni 2022.

Dia mengaku mendengar banyak masukan dari masyarakat perihal wacana kenaikan tarif untuk turis lokal. Luhut menyebut pemerintah memperhatikan kekhawatiran dan masukan yang muncul dari masyarakat mengenai tarif untuk turis lokal yang dianggap terlalu tinggi.

Sejalan dengan pembatasan jumlah wisatawan, Luhut mengatakan semua calon turis yang ingin mengunjungi Candi Borobudur diwajibkan melakukan reservasi secara online. Tak hanya itu, wisatawan diwajibkan menggunakan jasa pemandu wisata.

Pemandu wisata ini akan melibatkan warga lokal. Kemudian untuk menjaga kawasan candi, turis diwajibkan menggunakan sandal khusus supaya tidak merusak tangga dan struktur bangunan. Sandal ini akan diproduksi oleh warga dan UMKM di sekitar Candi Borobudur.

“Sebagai bangsa yang kaya dengan budaya, kita tentu tidak mau dianggap tidak bisa menjaga kelestarian warisan budaya kita sendiri. Jadi memang diperlukan treatment khusus untuk mewujudkan upaya itu,” kata Luhut.

Luhut melanjutkan, Candi Borobudur merupakan cagar budaya Indonesia yang ditetapkan sebagai situs Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO. "Dengan relief yang sarat makna khususnya bagi umat Buddha dan kita umat manusia, penting bagi kita semua memberi perhatian khusus untuk menjaga kelestarian kekayaan sejarah dan budaya nusantara tersebut,” ujarnya.

Sebagai situs sejarah, Candi Borobudur memiliki berbagai kerentanan dan juga ancaman. Berdasarkan kajian dari berbagai ahli yang memberikan masukan kepada pemerintah, kondisi situs bersejarah tersebut mulai mengalami pelapukan. Selain itu, perubahan iklim, erupsi gunung berapi, gempa bumi, juga menjadi tantangan tersendiri.

Saat ini PT TWC sedang mempersiapkan Standard Operational Procedure (SOP) teknis pelaksanaannya dan akan berkoordinasi dengan Balai Konservasi Borobudur (BKB).

Rencana penetapan harga tiket yang tinggi untuk pengunjung bisa menaiki Candi Borobudur juga mendapat dukungan dari arkeolog Hari Suroto dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Dia setuju, karena menurutnya, Borobudur adalah warisan cagar budaya bernilai tinggi yang harus dilindungi dan dilestarikan dengan cara membatasi jumlah pengunjungnya.

Dia menyebut soal konsep wisata minat khusus versus mass tourism. "Membatasi jumlah pengunjung sehingga Candi Borobudur sebagai cagar budaya tetap lestari," kata peneliti di Balai Arkeologi Papua itu lewat keterangannya, Senin 6 Juni 2022.

Hari mengingatkan apa yang dialami Gua Lascaux di Prancis. Gua Lascaux merupakan warisan dunia UNESCO dan terkenal sebagai situs dengan seni prasejarah tertua dan terbaik di dunia namun ditutup sejak 1963 lantaran kerusakan akibat pariwisata.

"Kini pemerintah Prancis meresmikan gua tiruan yang terletak di sebuah desa tak jauh dari kompleks Gua Lascaux," kata dia.

Menurut Hari, yang paling ideal untuk diterapkan di Candi Borobudur adalah apa yang diterapkan di Gua Lascaux tersebut. Dia mengungkap tiruan Candi Borobudur dalam bentuk bangunan virtual. "Kalau perlu ditampilkan dalam metaverse," katanya.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan kenaikan harga tiket Candi Borobudur tak akan mempengaruhi para pedagang di kawasan itu. Menurut dia, wisatawan tetap akan ramai karena kenaikan harga tiket hanya berlaku untuk mereka yang ingin naik hingga ke atas candi itu.

"Perbedaannya antara tiket masuk kawasan dan tiket naik, itu dua hal yang berbeda. Kan hari ini juga tidak naik dan pedagang juga oke, jadi pedagang enggak perlu takut soal itu. Toh hari ini semua enggak boleh naik kan juga ramai," kata Ganjar, Ahad, 5 Juni 2022.

Ganjar menegaskan bahwa kenaikan tiket hanya berlaku bagi para wisatawan yang ingin naik hingga ke atas candi. Untuk tiket masuk ke kawasan Candi Borobudur, menurut dia, tidak ada kenaikan.

"Masuk kawasan dan naik ke candi, dua hal ini perlu disampaikan ke publik agar bisa tahu kenapa ada pembatasan orang naik ke candi," kata dia.

Ganjar Pranowo menjelaskan, kenaikan harga tiket itu dimaksudkan untuk membatasi jumlah wisatawan yang naik hingga ke atas. Hal itu ditujukan untuk menjaga kelestarian kekayaan sejarah dan budaya Indonesia tersebut.

Dia menambahkan, pengelola justru menurunkan harga tiket untuk pelajar. Jika sebelumnya harga tiket masuk pelajar dipatok Rp 25 ribu per orang, harga tiket baru hanya akan sebesar Rp 5 ribu per orang. Hal itu, menurut politikus PDIP itu, karena alasan edukasi.

Direktur Utama Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (Persero) Edy Setijono menjelaskan bahwa kebijakan tersebut diambil karena Candi Borobudur mulai mengalami penurunan dan pengikisan yang diduga karena beban berlebih akibat kunjungan wisatawan. Sebelum pandemi Covid-19, kunjungan wisatawan yang menaiki bangunan Candi Borobudur rata-rata sekitar 10 ribu orang per harinya. Selama pandemi, pengelola menutup akses naik ke Candi Borobudur dan kunjungan wisatawan hanya terbatas sampai ke pelataran atau halaman candi.

Karena itu, kata Edy, pembatasan pengunjung dimaksudkan agar pengunjung yang ingin menaiki candi harus orang yang bersungguh-sungguh dan berkepentingan.

"Kalau orang mau foto-foto enggak usah naik ke candi, di bawah saja. Jadi itulah tujuannya. Jadi orang naik ke candi karena dia sudah membayar mahal, saya kira dia akan sungguh-sungguh, dia akan belajar, dia akan mempelajari. Tapi kalau cuma foto-foto rugi kan bayar Rp 750 ribu, di bawah saja. Karena ada aspek konservasi tadi," ujarnya.

HENDARTYO HANGGI | PITO AGUSTIN RUDIANA | ANTARA | ZACHARIAS WURAGIL

Baca Juga: Rencana Tiket Candi Borobudur Rp 750 Ribu, Yogyakarta Antisipasi Dampaknya

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

8 Destinasi Wisata Belanja Terbaik di Macau

1 hari lalu

8 Destinasi Wisata Belanja Terbaik di Macau

Macau juga dikenal dengan pusat belanja mewahnya, yang semakin menegaskan reputasi sebagai surga belanja terbaik di Asia Tenggara

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Bebas Visa Hingga Akhir Mei 2024 Ini 8 Destinasi Menarik yang Harus Dikunjungi

1 hari lalu

Sri Lanka Bebas Visa Hingga Akhir Mei 2024 Ini 8 Destinasi Menarik yang Harus Dikunjungi

Jelajahi keajaiban Sri Lanka dari Sigiriya, Anuradhapura, Kandy, Ella, Galle, Mirissa, Nuwara Eliya, Yala

Baca Selengkapnya

7 Dampak Buruk Overtourism Bagi Daerah Wisata

1 hari lalu

7 Dampak Buruk Overtourism Bagi Daerah Wisata

Di satu sisi, overtourism bisa meningkatkan ekonomi suatu daerah dan penduduk setempat, namun di sisi lain, dampak buruk berpotensi terjadi.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Perpanjang Bebas Visa untuk 7 Negara Hingga Akhir Mei 2024

1 hari lalu

Sri Lanka Perpanjang Bebas Visa untuk 7 Negara Hingga Akhir Mei 2024

Kebijakan bebas visa untuk menarik jumlah wisatawan ke Sri Lanka

Baca Selengkapnya

Luhut Percepat Pembebasan Lahan IKN, AMAN Kaltim: Terburu-buru Bisa Melanggar HAM

2 hari lalu

Luhut Percepat Pembebasan Lahan IKN, AMAN Kaltim: Terburu-buru Bisa Melanggar HAM

Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Kalimantan Timur minta Luhut tidak terburu-buru dalam pembebasan lahan di IKN karena berpotensi langgar HAM.

Baca Selengkapnya

Hati-hati Pakai Masker Mata saat Tidur di Pesawat, Bisa Ganggu Kesehatan Mata

2 hari lalu

Hati-hati Pakai Masker Mata saat Tidur di Pesawat, Bisa Ganggu Kesehatan Mata

Ahli mengingatkan agar hati-hati pakai masker penutup mata saat tidur di pesawat, serta cara memilih masker mata dan tips tidur di pesawat

Baca Selengkapnya

Jepang Tunda Pembangunan Penghalang Gunung Fuji

2 hari lalu

Jepang Tunda Pembangunan Penghalang Gunung Fuji

Wisatawan memiliki waktu beberapa hari lagi untuk memotret Gunung Fuji di tempat yang populer setelah pembangunan penghalang ditunda

Baca Selengkapnya

Libur Panjang di Batam, Wisatawan Diminta Selalu Pantau Update Cuaca BMKG

2 hari lalu

Libur Panjang di Batam, Wisatawan Diminta Selalu Pantau Update Cuaca BMKG

Pantauan Tempo, sudah hampir satu minggu belakangan cuaca di Kota Batam tak menentu

Baca Selengkapnya

Perayaan Waisak di Candi Borobudur Diprediksi Dihadiri 50.000 Pengunjung

4 hari lalu

Perayaan Waisak di Candi Borobudur Diprediksi Dihadiri 50.000 Pengunjung

Perayaan Waisak di Candi Borobudur bukan sekadar wisata, melainkan mengutamakan kesakralan ibadah.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang Toxic, Pengamat Sebut Kontra dengan Narasi Rekonsiliasi

4 hari lalu

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang Toxic, Pengamat Sebut Kontra dengan Narasi Rekonsiliasi

Pernyataan Luhut disebut kontra dengan narasi rekonsiliasi dan gotong royong membangun Indonesia yang terus digaungkan Prabowo.

Baca Selengkapnya