Formula E Jakarta Minim Dukungan dari Pemerintah Pusat?
Reporter
Moh. Khory Alfarizi
Editor
Ahmad Faiz Ibnu Sani
Sabtu, 4 Juni 2022 08:03 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Usaha Milik Negara atau BUMN dipastikan tidak ada yang menjadi sponsor perhelatan Formula E Jakarta. Padahal panitia amat mengharapkan perusahaan-perusahaan pelat merah mau mendanai ajang balap mobil listrik internasional itu.
Ketua Panitia Formula E Jakarta Ahmad Sahroni secara terbuka menyampaikan harapannya agar BUMN mau jadi sponsor Formula E. Ia bahkan telah menemui secara langsung Menteri BUMN Erick Thohir untuk menyerahkan proposal.
Namun, tiga hari jelang balapan pada Sabtu, 4 Juni 2022 nanti, tak ada tanda-tanda BUMN bakal nimbrung di acara balap Formula E di Jakarta International E-prix Circuit. "Ya, sudahlah kalau enggak dikasih, mau diapain, enggak dipaksa. Tapi yang pasti BUMN per hari ini belum memberikan sponsornya," ujar dia di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Rabu, 1 Juni 2022.
Politikus NasDem itu hanya mengatakan bahwa saat ini yang pasti ada 31 sponsor dari pihak swasta. "BUMN belum kasih sponsor," kata dia menegaskan.
Memelas ke BUMN
Sahroni juga buka suara soal tudingan ia memelas agar BUMN mau menjadi sponsor Jakarta E-Prix. Ia menjelaskan sikapnya meminta BUMN mendanai ajang balap mobil listrik internasional itu demi Indonesia, bukan karena faktor lain.
"Karena saya memelas untuk BUMN agar ikut serta bahwa Indonesia ada untuk kegiatan Formula E," ujar Ahmad Sahroni di acara meet and greet di Monumen Nasional atau Monas, Jakarta Pusat pada Kamis, 2 Juni 2022.
Dia menjelaskan sikapnya itu bukan demi merogoh duit BUMN, tapi agar perusahaan-perusahaan pelat merah bisa hadir untuk Indonesia. Menurut Sahroni, apa yang dilakukannya bukan demi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. "Setuju, kan, ya? Gua memelas ke BUMN untuk Indonesia," tutur dia.
Selanjutnya: Respon Erick Thohir dan Sandiaga Uno
<!--more-->
Respon Erick Thohir: No Comment
Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir irit berkomentar terkait tidak hadirnya perusahaan-perusahaan pelat merah di ajang Formula E Jakarta yang akan digelar pada Sabtu, 4 Juni 2022. "No comment," ujar dia pendek saat ditanya wartawan di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Kamis.
Namun belakangan, juru bicara Kementerian BUMN Arya Sinulingga menyesalkan pernyataan negatif seakan BUMN tidak mendukung Formula E karena tidak mensponsori kegiatan tersebut. Dia mengatakan ketidaksertaan BUMN dalam sponsorship karena sebagian dari korporasi BUMN baru menerima proposal dari panitia sebulan sebelum acara.
Menurutnya, dalam mendukung event besar dan berskala internasional, BUMN memerlukan waktu untuk melakukan proses pengkajian sponsorship. “Termasuk pengkajian kelayakan secara bisnis dan model kerja sama agar memenuhi prinsip Good Corporate Governance (GCG),” kata Arya Sinulingga dalam keterangan resmi tertulisnya, Jumat, 3 Juni 2022.
Dia mengatakan proses pengkajian tiap perusahaan BUMN bervariasi. Pada umumnya BUMN menerima proposal event besar berskala internasional paling cepat tiga bulan sebelumnya atau bahkan setahun sebelumnya.
“Dengan demikian ada waktu cukup untuk melakukan kajian sebelum mengambil keputusan yang didasari oleh aspek bisnis dan kontribusi nilai sosial BUMN kepada masyarakat,” ujarnya.
Minim dukungan Kemenparekraf
Dalam acara di NasDem Tower, pada Kamis lalu, selain Erick Thohir, hadir pula Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. Namun ketika akan ditanya, dia sudah pergi dari lokasi lebih dulu. Dia juga tak banyak mempromosikan Fomula E melalui media sosialnya, tidak seperti saat MotoGP Mandalika.
Namun Jumat, 3 Juni 2022, dia mengaku mendukung penuh ajang balap Fomrula E yang akan berlangsung di Ancol, Jakarta, Sabtu, 4 Juni 2022. Sandi menegaskan bahwa wisata berbasis olahraga atau sport tourism ini diharapkan mampu terselenggara dengan sukses seperti perhelatan MotoGP 2022 di Mandalika.
Perhelatan Formula E ini, kata dia, diharapkannya mampu membangkitkan ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di DKI Jakarta. Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu mengaku baru saja mendapat komunikasi dari Kantor Gubernur DKI, dan diminta untuk hadir.
“Kami mendukung perhelatan yang mudah-mudahan bisa meningkatkan pariwisata dan ekonomi kreatif di Jakarta, kita harapkan sesukses perhelatan MotoGP 2022 di Mandalika,” ujar Sandiaga lewat pesan tertulis saat di Kotabaru, Kalimantan Selatan, Jumat 3 Juni 2022.
Sandiaga juga mengatakan sedang melakukan perhitungan terkait dampak langsung perhelatan Formula E di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. "Ini yang masih kita hitung, kami mendapatkan informasi bahwa lebih dari 14 ribu tiket sudah habis terjual kepada wisatawan mancanegara. Kita sedang mengumpulkan data terakhir dari panitia penyelenggara,” ujarnya.
Kemenparekraf memberikan dukungan berupa perizinan dan surat fasilitasi dalam mengurus beberapa kelengkapannya penyelenggaraan. “Tentunya pemerintah pusat akan mendukung karena ini bagian dari pada kebangkitan ekonomi dan kepulihan sektor ekonomi yang berbasis kegiatan wisata berbasis olahraga atau sport tourism,” katanya.
Selanjutnya: Jokowi Turun Tangan
<!--more-->
Jokowi Turun Tangan
Meski ajang Formula E terkesan minim perhatian dari pemerintah pusat, sejatinya Presiden Joko Widodo atau Jokowi pernah mengutarakan harapannya agar balap mobil listrik ini bisa sukses. Hal itu ia sampaikan saat meninjau pembangunan sirkuit Formula E di Ancol pada Senin, 25 April 2022.
“Ya saya ini ingin melihat persiapan Formula E seperti apa dan di lapangan seperti saya lihat saya kira untuk trek balapannya sudah siap,” ujar Jokowi saat itu seperti dikutip dari laman Sekretariat Kabinet.
Kedatangan Jokowi ke sirkuit Formula E disambut istimewa oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menyempatkan menyupiri Jokowi menjajal sirkuit menggunakan mobil golf.
"Terima kasih Bapak Presiden Joko Widodo sudah menyempatkan hadir ke Sirkuit Formula E di Ancol siang ini," tulis Anies Baswedan di kanal media sosialnya.
Senada dengan Anies, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menilai peninjauan Jokowi ke pembangunan sirkuit Formula E merupakan bentuk dukungan Presiden RI itu terhadap perhelatan balap mobil listrik internasional itu. "Dengan hadirnya Pak Jokowi meninjau itu sudah satu dukungan yang luar biasa," kata dia di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Selasa, 26 April 2022.
Selanjutnya: Motif politik
<!--more-->
Dinilai bermuatan politik
Ahli politik Universitas Paramadina A. Khoirul Umam menilai ada unsur politik sehingga BUMN dan Kemenparekraf enggan ikut campur Formula E Jakarta. Umam menilai minimnya dukungan pemerintah pusat terhadap ajang Formula E menunjukkan bahwa kebijakan alokasi sumber daya negara sudah menjadi medan pertarungan politik.
“Bukan hanya BUMN, bantuan dari Kemenparekraf yang kini dijabat oleh Sandiaga Uno, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, juga dikabarkan tidak turun,” ujar dia melalui pesan WhatsApp, Jumat, 3 Juni 2022.
Menurut Umam, sikap diam sejumlah kementerian seolah diorkestrasi oleh kekuatan besar politik tertentu, yang menghendaki ketidakberhasilan atau tidak optimalnya penyelenggaraan Formula E Jakarta. Dia menilai, seolah ada ketakutan besar bahwa keberhasilan Formula E akan memberikan efek boosting elektabilitas terhadap figur capres potensial tertentu.
“Tentu yang dirasa tidak sesuai dengan selera elit politik di jantung kekuasaan saat ini,” tutur Umam.
Selain itu, dia melanjutkan, sikap sejumlah lembaga ini tampak sangat berbeda jika dibandingkan dengan langkah cepat dalam memberikan dukungan untuk berbagai kegiatan. Seperti progam pembangunan, hingga berbagai jenis bantuan sosial, ke Pemerintah Kota Surakarta, misalnya.
“Seolah-olah ada perlombaan untuk ‘mengambil hati’ Presiden Jokowi, mengingat Wali Kota Surakarta saat ini adalah putra presiden,” kata dia.
Umam menilai langkah pemerintah pusat terasa semakin ironis pada kegiatan misalnya Paris Fashion Week ‘palsu’ yang sempat menimbulkan kontroversi publik di awal Maret lalu. Kegiatan itu mendapatkan bantuan dari Kemenparekraf.
Dia mempertanyakan mengapa sejumlah stakeholders di pemerintah pusat justru absen dalam penyelenggaraan balapan Formula E. Seharusnya, kegiatan itu digunakan untuk mempromosikan Jakarta dan Indonesia.
Baca juga:
Ahmad Sahroni: Duit Sponsor Formula E Tak Sebanding dengan Biaya Komitmen