TEMPO.CO, Jakarta - Formula E Jakarta bakal digelar kurang dari sebulan mendatang. Lintasan balap di kawasan Ancol, Jakarta Utara sudah siap digunakan. Namun, siapa saja sponsor Formula E tidak kunjung diumumkan. Padahal ajang balap mobil listrik ini disebut tidak menggunakan APBD DKI Jakarta.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria tak ambil pusing soal itu. Menurut dia, pemerintah DKI menyerahkan urusan sponsor kepada panitia pelaksana Formula E yang diketuai anggota DPR, Ahmad Sahroni. "Kami Pemprov tidak mencampuri secara teknis apalagi detail begitu," kata dia di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis malam, 12 Mei 2022.

Sirkuit Formula E telah rampung 100 persen. PT Jakarta Propertindo (Jakpro) tinggal memasang fasilitas pendukung, seperti kursi penonton dan paddock dengan sumber pendanaan dari kas perusahaan.

Lintasan balap Jakarta E-Prix ini memiliki layout searah jarum jam dengan total panjang 2,4 kilometer, lebar 16 meter (kiri dan kanan trek masing-masing 2 meter), serta panjang garis lurus 600 meter. Bentuknya menyerupai kuda lumping.

Riza menyebut yang terpenting balap mobil listrik internasional itu berjalan melalui proses sesuai aturan. Masalah teknis sepenuhnya diserahkan kepada panitia pelaksana. "Tentu harapan kami kegiatan ini bisa berlangsung baik sukses," ujar politikus Partai Gerindra ini.

<!--more-->

Panitia telah mulai menjual tiket Formula E sejak 1 Mei 2022 melalui situs jakartaeprix.goersapp.com dan jakartaeprixfestival.com. Harga tiket dibanderol dari termurah Rp 250 ribu hingga termahal Rp 10 juta. Harga tersebut belum termasuk pajak 15 persen untuk setiap pembelian tiket.

Communication Manager OC Jakarta E-Prix 2022 Melisa Sjach ogah mengomentari ihwal sponsor. Dia juga menolak memberi informasi soal jumlah tiket yang sudah terjual. "Yang jelas, tim penjualan sedang berfokus mengejar target," ucap dia dikutip dari Koran Tempo edisi 12 Mei 2022.

Tempo telah berupaya menghubungi Ketua Pelaksana Formula E Ahmad Sahroni guna mempertanyakan sponsor. Hingga berita ini ditulis, politikus Partai NasDem itu tak membalas pesan WhatsApp Tempo.

Pada Oktober 2021, Direktur Utama PT Jakpro Widi Amanasto memastikan biaya penyelenggaraan Formula E tidak menggunakan APBD DKI. "Pasti tidak pakai APBD, kami pakai untuk modal kami. Nanti akan kami gulirkan terus untuk menjadi suatu bisnis baru," kata Widi dikutip dari Antara.

Bahkan, biaya pembangunan sirkuit senilai Rp 60 miliar bersumber dari kas perusahaan PT Jakpro. Begitu juga dengan sumber pendanaan pemasangan fasilitas pendukung sirkuit.

<!--more-->

Managing Director Formula E Gunung Kartiko menyampaikan dana pembangunan sirkuit dan kelengkapannya secara keseluruhan mencapai Rp 150 miliar. Sebagian dana, sekitar Rp 70 miliar, telah dipakai di persiapan awal Formula E pada 2020.

Pihak sponsor seharusnya berkontribusi mengucurkan dana. Akan tetapi, PT Jakpro tak pernah buka-bukaan soal siapa saja sponsor yang sudah berkontribusi.

Menurut Gunung, anggaran pembangunan trek akan ditalangi dengan dana korporasi. Kas perusahaan bakal dikembalikan apabila target dana sponsor terealisasi. "Nah ini akan kami tutup rencananya ini dari sponsorship dan partnership," jelas dia, 24 Januari 2022.

Tahun lalu PT Jakpro telah mengajukan proposal sponsor dengan mekanisme business-to-business (B2B) kepada pihak ketiga. Waktu itu, Gunung menyebut, sudah ada perusahaan yang mau mendanai pelaksanaan Formula E Jakarta, tapi proses penjajakan sponsor belum sampai pada teken kontrak. "Ada beberapa brand, misalnya, brand minuman ada, makanan ada, bank ada, tapi kami belum bisa sebut," ujar dia, 29 Desember 2021.

LANI DIANA | KORAN TEMPO | ANTARA

Baca juga: Anggota DPRD DKI Sulit Beli Tiket Formula E, Respons Panitia Jakarta E-Prix?