Pemulihan Ekonomi Tak Bisa Andalkan Manisnya Madu Komoditas

Kamis, 12 Mei 2022 16:04 WIB

Warga menggunakan totebag saat berbelanja di Pasar Tebet, Jakarta, Selasa, 7 September 2021. Dari data pasar tradisional Pasar Tebet menjadi penyumbang terbesar dalam komtribusi penurunan penggunaan kantong plastik saat berbelanja. TEMPO/Muhammad Hidayat

Dia mengatakan ada lima sektor yang akan menopang pemulihan ekonomi. Industri manufaktur khususnya sektor makanan minuman, pakaian jadi, kendaraan bermotor. Transportasi dan pergudangan seiring dengan pemulihan mobilitas masyarakat. Konstruksi dan properti meningkat karena demand perumahan yang sebelumnya tertunda mulai terealisasi.

Juga akomodasi dan restoran sejalan dengan naiknya animo kelas menengah dalam berwisata. Sektor informasi dan komunikasi juga naik dipicu gaya hidup dan transformasi digital.

Direktur Riset Center of Reform on Economics, Piter Abdullah Redjalam menilai bahwa pertumbuhan ekonomi kuartal I bukan hanya karena luck faktor kenaikan harga komoditas. Menurutnya, kontribusi surplus neraca perdagangan terhadap pertumbuhan ekonomi bukan yang terbatas.

"Pertumbuhan ekonomi masih didorong utamanya oleh konsumsi dan investasi. Kontribusi konsumsi dan investasi terhadap pertumbuhan mencapai 80 persen," kata Piter saat dihubungi hari ini.

Dia mengatakan memang dengan kenaikan harga komoditas, konsumsi dan investasi ikut terdorong meningkat. Tetapi konsumsi meningkat utamanya lebih dikarenakan meredanya pandemi dan dilonggarkannya mobilitas masyarakat.

"Hal ini tidak bisa lepas dari upaya pemerintah mengendalikan pandemi termasuk dengan melakukan vaksinasi secara cepat dan massal," kata dia.

Menurut Piter, pertumbuhan ekonomi diyakini akan berlanjut apabila pandemi benar-benar mereda. Dengan mobilitas yang sudah kembali normal, maka kata dia, konsumsi dan investasi akan menuju level normal dan membantu pertumbuhan ekonomi.

Tingginya harga komoditas bisa menjadi pendorong agar pertumbuhan ekonomi bisa lebih tinggi di atas historical path. Misal tumbuh di kisaran 6 persen.

"Agar pertumbuhan ini berkualitas dalam artian menyerap tenaga kerja yang lebih besar, pemerintah harus mendorong sektor-sektor yg lebih padat karya," kata dia.

Berita terkait

Ramai Peti Jenazah Kena Bea Masuk 30 Persen, Kemenkeu: Tak Ada Penetapan Pungutan

21 jam lalu

Ramai Peti Jenazah Kena Bea Masuk 30 Persen, Kemenkeu: Tak Ada Penetapan Pungutan

Kementerian Keuangan memastikan peti jenazah tidak termasuk dalam barang yang dikenakan bea masuk dan pajak dalam rangka impor

Baca Selengkapnya

Dongkrak Ekonomi dan Pariwisata, SPMT Layani Kapal Pesiar Sandar di Pelabuhannya

1 hari lalu

Dongkrak Ekonomi dan Pariwisata, SPMT Layani Kapal Pesiar Sandar di Pelabuhannya

PT Pelabuhan Indonesia (Persero) membeberkan bagaimana ramainya kapal pesiar yang bersandar di pelabuhan yang dikelolanya belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Dinilai Lemah terhadap Freeport, Keluarga Prabowo Bangun Pabrik Timah

1 hari lalu

Terpopuler: Jokowi Dinilai Lemah terhadap Freeport, Keluarga Prabowo Bangun Pabrik Timah

Terpopuler: Pemerintah Jokowi dinilai lemah terhadap Freeport, keluarga Prabowo Subianto bangun pabrik timah di Batam.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesangon 233 Mantan Pekerja Pabrik Sepatu Bata Dibayarkan Senin, Penipuan Oknum Pegawai Bank ke Nasabah Sering Terjadi OJK Bilang Begini

1 hari lalu

Terkini: Pesangon 233 Mantan Pekerja Pabrik Sepatu Bata Dibayarkan Senin, Penipuan Oknum Pegawai Bank ke Nasabah Sering Terjadi OJK Bilang Begini

Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia Cabang Purwakarta memastikan 233 pekerja pabrik Sepatu Bata yang di PHK akan menerima pesangon pada Senin.

Baca Selengkapnya

Kemendag Sebut Bisnis Waralaba Meningkat 5 Persen, Terpusat di Pulau Jawa

2 hari lalu

Kemendag Sebut Bisnis Waralaba Meningkat 5 Persen, Terpusat di Pulau Jawa

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Isy Karim menyebut perkembangan waralaba tahun ini meningkat sebanyak 5 persen.

Baca Selengkapnya

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

3 hari lalu

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

Angkatan Bersenjata India berencana menghentikan impor amunisi pada tahun depan karena industri dalam negeri sudah mampu memenuhi kebutuhan domestik.

Baca Selengkapnya

RUPS Tahunan Jasa Marga Sepakat Bagikan Dividen Rp 274,8 Miliar

4 hari lalu

RUPS Tahunan Jasa Marga Sepakat Bagikan Dividen Rp 274,8 Miliar

RUPS Tahunan Jasa Marga (Persero) Tbk. atau JSMR pada Rabu menyepakati pembagian dividen kepada para pemegang saham sebesar Rp 274,8 miliar.

Baca Selengkapnya

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Bermula dari Bisnis Ekspor Impor

5 hari lalu

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Bermula dari Bisnis Ekspor Impor

Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean dilaporkan ke KPK oleh pengacara bernama Andreas atas tuduhan tak lapor LHKPN secara benar.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

5 hari lalu

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

LPEM FEB UI memaparkan secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi masih cenderung stagnan.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

5 hari lalu

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa melemah 20 poin.

Baca Selengkapnya